Part 20

122 4 0
                                    


Sudah lewat satu minggu sejak Luna sadar. Dua hari yang lalu, Luna sudah diperbolehkan pulang oleh dokter Michael. Mulai hari ini, Luna kembali masuk kerja seperti biasanya. Hanya saja, Takuya meringankan pekerjaan Luna. Sudah hadir seorang karyawan bagian human resource yang baru untuk membantu Luna. Orang itu adalah karyawan magang untuk satu tahun.

"Perkenalkan, namaku adalah Mary, baru lulus dari UCLA," ucap Mary.

"Selama datang!" sapa Carla.

"Selamat datang!" sapa Luna.

Carla duduk menempati tempat duduk Henry yang persis berada di samping tempat duduk Luna. Mulai hari ini, Mary akan banyak membantu Luna. Luna senang mendapat teman bekerja yang baru.

Sekarang, Luna dan Carla menjelaskan berbagai macam tugas yang nantinya akan dihadapi oleh Mary. Luna dan Carla menjelaskan secara detail satu per satu. Mulai dari hal kecil sampai hal yang rumit.

"Nah, ini namanya reimbursement. Jadi, kalau ada karyawan yang mengajukan claim ke bagian human resourse dan kita memberi uang sesuai dengan nominal yang di claim, itu disebut dengan reimbursement," ucap Carla.

"Bagaimana dengan batas claim? Apakah ada batas tertentu atau bebas?" tanya Mary.

"Ada bagiannya masing-masing berdasarkan tingkatan pegawai. Batas tersebut berlaku selama satu tahun. Nanti, batas reimursement akan berubah kembali setiap tanggal 1 Januari. Misalnya, masih ada sisa claim 50 dolar. Sisa tersebut tidak bisa ditambah ke dalam jatah claim tahun depan," ucap Carla.

"Kalau ini, menu untuk apa?" tanya Mary.

"Itu menu untuk melihat data kehadiran," jawab Luna.

Setelah Luna dan Carla mengajari Mary sampai jam makan siang tiba, mereka bertiga pergi ke kantin perusahaan. Mereka akan makan siang bersama seperti karyawan bidang lainnya.

"Luna, aku minta maaf karena belum menjengukmu ke rumah sakit," ucap Carla.

"Ah, tidak apa-apa. Aku tidak memaksamu untuk mengunjungiku," ucap Luna.

"Luna, apakah kamu akan datang ke rumah sakit nanti sore?" tanya Carla.

"Kenapa? Kamu mau ikut?" tanya Luna.

"Bagaimana kalau kita pergi bersama saja naik mobilku? Aku ingin menjenguk Henry," ucap Carla.

"Boleh saja. Tapi, Henry belum sadar juga. Kita hanya bisa kesana sebentar, lalu pulang," ucap Luna.

"Tidak apa-apa. Aku jadi tidak enak karena belum menjenguk kalian," ucap Carla.

"Senior Luna," ucap Mary.

"Mary, kenapa kamu sopan sekali? Kamu bebas memanggil kami apa saja," ucap Luna.

"Aku pernah beberapa tahu sekolah di Seoul. Mereka mengenal istilah senior dan kakak untuk menghormati orang yang lebih tua. Jadi, aku sudah terlanjur terbiasa," ucap Mary.

"Ada apa?" tanya Luna.

"Siapa itu Henry?" tanya Mary.

"Memangnya Takuya tidak bercerita kepadamu? Henry adalah salah satu karyawan di sini yang belum sadarkan diri di rumah sakit. Maka dari itu, kamu direktur untuk membantuku selama dia belum kembali," ucap Luna.

"Oh, aku baru tahu," ucap Mary.

Luna menyantap cordon bleu yang sudah ada di hadapannya. Dengan susah payah, Luna berusaha untuk memotong cordon bleu semampu yang dia bisa. Dan akhirnya, pisau yang dia gunakan jatuh ke lantai.

"Luna, biar aku saja yang mengambil pisau itu," ucap Carla.

Carla mengambil pisau itu dan meletakannya di atas meja makan. Setelah itu, Carla memotong cordon bleu milik Luna menggunakan pisau yang dipakai oleh Carla.

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang