Part 9

133 7 0
                                    


Daun-daun berguguran di sepanjang jalan. Luna dengan kedua matanya menyaksikan gugurnya dedaunan yang dilewatinya. Selain itu, beberapa lembar daun yang gugur jatuh ke atas rambut pirang lurusnya.

Luna menyibakan rambutnya. Luna menjatuhkan daun-daun yang ada di atas rambutnya. Setelah itu, Luna menunggu datangnya bus kota di halte bus kota.

Luna berangkat ke tempat kerjanya menaiki bus kota. Bus kota sedang tidak ramai hari ini, sehingga Luna merasa nyaman dan tenang. Biasanya, Luna bisa sampai berdiri dan berdempetan dengan penumpang lain.

Luna duduk di pinggir jendela. Luna menatap sekitar jalan dengan kedua matanya. Hari ini adalah hari Minggu dan Luna ingin menikmati hari ini sendiri. Selain itu, ada alasan lain mengapa Luna meluangkan hari Minggu ini sendirian, tidak seperti hari Minggu yang lalu. Takuya sedang pergi ke luar kota karena ada acara keluarga.

"Hai Marv," sapa Luna ketika Luna sudah tiba di tempat yang dipilih Marvin untuk bertemu.

"Makanlah," ucap Marvin.

Marvin membelikan Luna hamburger kesukaan Luna. Marvin dan Luna makan hamburger bersama. Mereka juga memesan minuman yang sama, yaitu pepsi.

"Kemana para pria yang biasanya menghubungimu?" tanya Marvin.

"Takuya sedang ada acara di luar kota. Katanya, nenek dari pihak ibunya berulang tahun," ucap Luna.

"Jadi, ibu Takuya bukan orang Jepang?" tanya Marvin.

"Ibu Luna orang Jepang, tetapi sejak lahir ibu Takuya tinggal di USA. Begitu juga dengan ayahnya. Mereka pindah ke Jepang setelah menikah," ucap Luna.

Hening. Luna dan Marvin sibuk untuk menyantap hamburger mereka masing-masing. Selain itu, Marvin bingung ingin mengatakan apa kepada Luna, walaupun banyak pertanyaan ingin diajukan.

"Marv, kapan kamu pulang ke rumah?" tanya Luna.

"Belum tahu. Aku saja ada acara malam ini. Maka dari itu, aku memintamu untuk datang ke tempat ini. Cukup dekat dari lokasi syutingku," ucap Marvin.

"Kapan film yang kamu bintangi akan tayang?" tanya Luna.

"Musim semi tahun depan. Karena ini adalah film pertamaku, aku harus serius agar penonton dapat menerima kesan baik tentang diriku saat berakting," ucap Marvin.

"Yah, kau benar!" ucap Luna.

***

Henry sedang berada di dalam apartemennya. Hari ini adalah hari ulang tahun ayah tirinya, yang membuatnya tidak bisa pergi kemana-mana. Henry, adiknya, dan ibunya mempersiapkan kue ulang tahun dan acara makan malam keluarga bersama.

Walaupun Henry tidak suka dengan ayah tirinya, tetapi Henry masih menghormatinya sebagai pria yang usianya jauh lebih tua dari padanya dan sebagai suami dari ibu kandungnya.

"Hari ini sebenarnya aku ingin mengundang kakakku, tetapi dia harus pergi ke acara ulang tahun ibu mertuanya," ucap ayah tiri Henry.

"Sudahlah Hisao, lain kali kalau ingin mempertemukan anak-anak dengan sepupu tirinya, kita bisa berlibur ke rumah ayahmu di Tokyo," ucap ibu Henry.

"Sayang, otosan akan mengunjungi kita bulan depan. Otosan akan menginap di rumah oniisan," ucap ayah tiri Henry.

"Kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan anak-anak kepada keluargamu," ucap ibu Henry.

"Mom, apalagi yang perlu aku lakukan?" tanya Henry.

"Sudah selesai masakannya?" tanya ibu Henry.

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang