Part 15

101 5 0
                                    

Sore ini, yaitu satu hari setelah hari natal, Luna dan Takuya bertemu di sebuah café. Mereka minum kopi bersama. Luna dan Takuya sama-sama memesan ice americano. Bedanya, Takuya memesan dengan tambahan whipped cream di atasnya.

"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Luna.

"Luna, mari kita menikah awal tahun depan!" ucap Takuya.

"Apa?" tanya Luna.

Luna tidak percaya bahwa Takuya melamarnya. Luna memang ingin menikah dengan pria yang dicintainya, tetap itidak menyangka kalau Takuya mengajaknya datang ke café hari ini untuk mengatakan hal itu.

"Mari kita menilah di bulan Februari," ucap Takuya.

"Bukankah banyak hal yang harus kita siapkan jika ingin menikah? Apakah kedua orang tuamu setuju?" tanya Luna.

"Kamu jangan khawatir. Mom dan Dad sudah setuju. Bagaimana dengan kakakmu? Apakah dia akan setuju?" tanya Takuya.

"Aku tidak tahu. Aku tidak pandai untuk menebak," ucap Luna.

"Bagaimana kalau setelah kakakmu pulang ke rumah, kita bicara dengan kakakmu?" tanya Takuya sambil mengaduk-aduk whipped cream.

"Ya. Kita perlu bicara dengan Marvin," ucap Luna.

Setelah Luna dan Takuya menyelesaikan ice americano pesanan mereka, mereka pergi ke bioskop. Takuya sudah membeli dua tiket bioskop sebelum bertemu dengan Luna.

Luna dan Takuya membeli satu kotak besar popcorn untuk mereka berdua. Setelah itu, Luna dan Takuya langsung masuk ke dalam bioskop dan mencari nomor kursi seperti yang tertulis di dalam tiket mereka.

"Takuya!" panggil Luna.

"Kenapa? Itu kan bukan film yang menakutkan. Hanya ada zombie saja," ucap Takuya.

"Kenapa kamu tidak bilang padaku?" tanya Luna.

"Aku sengaja ingin mengejutkanmu dengan membeli dua tiket film Train to Busan," ucap Takuya.

Luna kesal. Luna kurang menyukai film seperti Train to Busan. Luna lebih menyukai film bergenre romance. Beberapa kali Luna dan Henry pergi nonton film di bioskop dan semuanya dipilih oleh Luna, kecuali saat Henry mengajak Luna untuk menonton film Harry Potter di hari ulang tahun Henry.

July, 2011

"Happy Birthday Henry!" ucap Luna saat mereka bertemu di rumah Luna.

"Terima kasih!" jawab Henry.

Luna memberikan kue tart kecil kepada Henry. DI atas kue tart itu, sudah terpasang dua buah lilin berbentuk angka 2 dan angka 0. Luna memberikan kue tart dengan lilin menyala dengan tujuan agar Henry bisa meniupnya.

"Henry, apa permintaanmu tahun ini? Aku akan mengabulkannya," ucap Luna.

"Hmm.. Luna," ucap Henry.

"Apa?" tanya Luna.

"Aku punya satu permintaan di hari ulang tahunku yang ke 20," ucap Henry.

"Apa itu?" tanya Luna.

"Aku ingin pergi ke bioskop malam ini untuk menonton film Harry Potter and the Deathly Hallows part 2 bersamamu," jawab Henry.

"Baiklah. Kali ini aku akan mengijinkanmu untuk pergi menonton film selain romance," ucap Luna.

Luna yang sedang asik merebahkan kedua kakinya di atas kursi panjang di balkon lantai dua rumahnya langsung menurunkan kedua kakinya. Luna memakai sendal jepit dan berjalan menuruni tangga rumahnya bersama dengan Henry.

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang