Part 13

103 3 0
                                    

Pagi ini Henry berada di dalam rumahnya. Di dalam rumahnya, ada ibu dan juga adiknya. Mereka semua berbincang-bincang sambil menikmati secangkir teh hangat yang dibuat oleh ibu Henry.

"Henry, hari ini kita ayahmu akan pergi menjemput kakek di bandara," ucap ibu Henry.

"Apa hubungannya denganku?" tanya Henry.

"Kita akan merayakan natal tahun ini bersama dengan keluarga kakak ayah tirimu dan juga kakek tirimu. Kakek sudah jauh-jauh datang dari Tokyo untuk bertemu denganmu dan Katie," ucap ibu Henry.

Setelah selesai menghabiskan secangkir teh hangat, Henry duduk di sofa rumahnya sambil membaca komik lamanya. Henry tidak peduli seperti iapa wajah kakek tirinya. Di hatinya hanya ada sosok kakek kandungnya yang sudah meninggal.

"Henry, ayo kita jalan-jalan!" ajak Katie.

"Kamu ingin pergi kemana?" tanya Henry.

"Bisa antar aku ke toko kado? Aku ingin mencari kado natal untuk temanku," ucap Katie.

"Bisa," ucap Henry.

Hari ini tanggal 23 Desember 2016. Henry mendapat libur akhir tahun sejak hari ini sampai tanggal 2 Januari 2017 nanti. Henry belum punya acara natal karena tidak ada orang lain yang bisa diajak berlibur atau japan-jalan.

***

Luna termenung di sofa rumahnya. Baru saja ia mendapat kabar dari Takuya kalau malam natal ini Takuya tidak bisa pergi jalan-jalan dengannya. Kakeknya datang dari Tokyo dan dia harus menyambut kedatangan kakeknya.

Luna pergi ke laur rumah sendirian. Sekarang, Luna berjalan melesati Farmers Market di jalanW 3rd st. Di dekat tempat itu juga ada sebuah mall bernama Gilmore Station. Luna masuk ke dalam mall itu untuk sekedar melihat-lihat barang diskon.

Luna membeli beberapa barang untuknya. Luna memilih beberapa potong pakaian dan mencobanya satu per satu. Setelah Luna merasa cocok dengan ukuran dan modelnya, Luna memasukan pakaian itu ke dalam kantung belanja untuk dibawa ke meja kasir.

"Luna, kamu sedang berada di mana?" tanya Henry melalui telepon.

"Aku sedang berada di Gilmore Station," ucap Luna.

"Wait there!" ucap Henry.

Henry menutup tepeon secara tiba-tiba. Hal itu membuat Luna bingung. Akhirnya, Luna berdiri di depan mall itu, tepatnya di depan sebuah pohon natal yang ada di depan mall itu.

Luna berdiri dan terus berdiri. Walaupun sudah pegal, Luna tetap menunggu. Entah mengapa, Luna sedang tidak ingin buru-buru pulang.

"Luna!" panggil Henry sambil berlari.

Henry berdiri di hadapan Luna. Keringat mengucur di beberapa bagian tubuh Henry. Luna menatap Henry dengan takjub. Luna takjub karena Henry datang tanpa diminta olehnya.

"Sini, aku bawakan belanjaanmu!" ucap Henry.

"Tidak perlu," jawab Luna.

"Kemana Takuya?" tanya Henry.

"Dia bilang, kakeknya datang dari Jepang," ucap Luna.

"Oh," jawab Henry.

"Sekarang, kita mau kemana?" tanya Luna.

Luna dan Henry jalan kaki bersama. Mereka jalan kaki bersama tanpa banyak bicara. Suasana berubah menjadi canggung.

Henry dan Luna duduk bersama di sebuah kursi di pinggir jalan. Mereka tetap diam walaupun duduk bersebelahan.

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang