10 - kecewa

6K 487 12
                                    

Ara's pov

Malam ini sangat panjang bagiku. sesungguhnya aku senang saat ia mengajak ku keluar. Tetapi Aku harus menyembunyikan perasaan ini. Aku tidak bisa mengatakannya, mana mungkin aku suka dengan namja nakal itu. Dan sebenarnya aku juga ingin menjadi temanmu seumur hidup jika itu bisa. Aku hanya bisa mengatakan ini didalam mimpiku karena tak ada seorang pun yang tau kecuali aku dan tuhan. Cukup aku dan tuhan yang tau.


-10-

Author's pov

"Ara, cepat bangun sayang. kau sudah terlambat."

"Aigo.... ne...eomma.." ara memang sangat ceroboh meskipun dia pintar dan disiplin, tetapi dia anak yang pelupa.

Ara segera bersiap siap dan menuju halte. Sesampai di sekolah, ara sedikit terkejut karena kelas nya telah dimulai. Perlahan tapi pasti ara masuk kelas.

"Ara! dari mana saja kau?" tanya guru shin.

"Euhmmmm anu... itu." Gagap ara.

"Apa tugas rumah mu sudah selesai?" tanya guru shin sangat tegas.

"Aigo,  mengapa aku lupa dengan tugasku sendiri." batin ara sampil menempuk judatnya.

 guru shin tau bahwa ara tak mengerjaknnya. itu terlihhat dari gelagatnya yang mencurigakan. "Sekarang tidak ada alasan untukmu. Sekarang cepat pergi ke perpustakaan dan rapika semua buku di perpustakaan." Suruh guru shin.

"Ne..." jawab ara sambil menundukkan kepalanya karena takut. Di lain kesempatan, pandangan ara juga tertuju pada semua siswa di kelas yang sedari tadi mengamati ara, karena ara baru kali ini di hukum. Ara juga melihat bangku kosong. Bangku kosong itu milik jungkook.

Ara keluar kelas dengan perasaan campur aduk. Bagaimana bisa seorang juara kelas di hukum, sungguh ini adalah hukuman pertama bagi ara. Dalam perjalan ke perpustakaan, ara terus saja mengomel tidak jelas.

"dasar tuan jeon. Ini semua karna mu. Seharusnya aku tidak mengikutimu tadi malam." Gerutu ara yang sangat kesal.

Hingga tak disadari seseorang yang sedari tadi mengikuti ara ke perpustakaan. Mendengar semua omelan ara.

"Hey, nyonya jung ara! kau sendiri kan yang mengikutiku." Benar saja suara itu adalah suara jungkook.

"mengapa kau ada di sini!"

"Tentu saja aku bolos pelajaran."

"Memang kau pemalas." Ejek ara sambil membuka pintu perpustakaan.

"kau sendiri bagaimana? mengapa kau sekarang keluar kelas."

"A.... aku.. hanya ingin membersihkan perpustakaan." Jawab ara gugup

"Penipu. kau berbohong. sudah nampak jelas dan tertulis di jidat lebarmu. Kau!dihukum!"

"ini semua juga karnamu." sahut ara dan membalikkan badannya meghadap jungkook.

"Karnamu, aku juga tidak mengerjakan pr. cukup satu kali saja dalam hidupku. Bertemu namja sepertimu." Ujar ara.

"Baiklah, satu kali saja bertemu. Dan satu kali saja kita becinta." Goda jungkook sambil menaikkan satu alisnya dan berjalan mendekat dengan kedua tangan berada di saku celana.

"Jung, apa yang kau lakukan!  cepat berhenti! " mohon ara sambil melangkah mundur.

"Kau tau ara, apa yang ingin ku lakukan padamu." Goda jungkook sekali lagi.

"Baiklah baiklah. aku mohon berhenti. Aku akan menuruti semua kata mu." Mohon ara pada jungkook yang semakin mendekat.

"Ya, aku berhenti. Kau akan menuruti semua permintaan ku!"

I Gotta be a Bad Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang