14 - Kembali bersama

5.1K 438 12
                                    

Selama 4 tahun, itu sangat menyakitkan. Aku tidak akan berhenti mencarimu. Aku memohon pada tuhan untuk mengambil nyawaku sebelum mengambil nyawamu jika itu di izinkan.

                           

                                -14-

Hari ini ara akan pulang ke korea sebelum masa ujian semester. Kali ini mingyu yang akan menemaninnya untuk pulang ke korea.

"Appa," sapa ara yang melihat seorang pria paruh baya yang sedang menunggu kedatangannya di bandara Incheon.

Pelukan hangat yang dirasakan oleh ara dan ayahnya menjadi pembuka pada pertemuan kali ini.

"Bogo shipda"

"Ara.... sayang."

"Annyeong ajhusi,"sapa mingyu pada ayah ara.

"Annyeong... mingyu ssi."

"Appa mu meminta ku untuk menjemput mu juga, appa mu sedang sibuk sekarang."

"ne gomawo,ahjusi." jawab mingyu sangat sopan.

"Ayo cepat, oemma telah menunggu. Ia telah memasak banyak makanan."

"Ah...jinjjja!aku rindu masakan rumah."

***

"Apa ini semua eomma yang memasak?" tanya ara pada eomma yang berada di depannya.

"Tentu saja,sayang. eomma sangat senang. Anak eomma akan pulang. eomma memasak makanan yang sangat lezat untuk mu."

"Gomawo eomma, saranghae." jawab ara dengan aegyo nya.

Mingyu yang duduk di sebelahnya lantas begidik ngeri. melihat ara yang begitu aneh. Sangat manja, saat ara dengan kedua orang tuanya. Seperti bukan ara yang ia kenal.

"Apa yang kau lihat!" sahut ara yang sedari tadi merasa di perhatikan mingyu.

"Euhmmm andwe..." lantas mingyu mengalihkan pandangan nya.

"Ara, mengapa kau sangat kasar dengan mingyu." tanya eomma ara.

"Ani eomma, aku hanya bercanda, benarkan ming ming?"

"Yak! berhentilah memanggilku seperti itu. Itu sangat menjijikan."

"Hahahaha...." semua orang di dalam ruang makan melepas tawa mereka. Sungguh makan malam kali ini sangat lengkap dan ramai.

***

Malam kali ini berbeda di rumah ara, hari ini mingyu menginap di rumah ara.

Ara sedang memandang dewi malam yang sangat anggun menunjukkan cahaya rembulannya. Terdengar suara langkah dari belakang ara.

"Ara apa aku mengganggumu?"

"Oh, mingyu. Mwo?"

"Tidak, aku hanya ingin menemanimu saja."

Merek berdua menatap bulan pada balkon rumah ara. Sangat sunyi tanpa ada topik pembicaraan.

"Ara..."

"Mwo mingyu."

"Apa kau tau  mengapa bintang di atas hanya satu yang paling terang?"

"Aku tidak tau. memangnya ada dua?" Tanya ara.

"Iyya dua"

"Dimana satunya?"

"Dia sekarang di depanku." Kata kata mingyu berhasil membuat pipi ara menjadi memerah.

"Ahaahhaha.... kau memang lucu mingyu ssi."

I Gotta be a Bad Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang