𝖭𝗂𝗇𝖾

22.7K 2.9K 225
                                    

Tidak ada kesabaran yang lebih besar daripada menghadapi nyonya Byun selama Kelyn hidup di dunia ini. Sejujurnya ia bukanlah tipe gadis yang pesabar, ia lebih ke tipe gadis yang agresif. Oleh karena itu, ia harus banyak bersabar menghadapi nyinyir-an dari nyonya Byun.

"Coba saja aku yang mengantar Jesper ke sekolahnya, pasti kejadian seperti ini tidak akan terjadi," kata nyonya Byun, menyindir Kelyn. Gadis itu diam saja, namun dalam hati mendumel tentang nyonya Byun.

"Itu tidak ada hubungannya sama sekali, Eomma. Lagipula, bukankah Eomma sedang sibuk saat itu?" Timpal Baekhyun, ia juga harus bersabar menghadapi tingkah ibunya ini.

"Sesibuk apapun aku, aku tidak akan menduakan urusan yang menyangkut cucuku tersayang," kata nyonya Byun, lagi-lagi menyindir Kelyn.

Sungguh, Kelyn ingin sekali melarikan diri dari kediaman keluarga Byun saat ini juga. Ia sudah sangat gerah dengan segala perkataan nyonya Byun yang membuat dirinya panas luar dalam. Setiap manusia juga punya batas kesabaran.

Baekhyun mengusap pelan punggung Kelyn, memberinya kekutatan untuk bersabar menghadapi ibunya.

"Tidak usah memojokkan Kelyn seperti itu. Lagipula Jesper juga sudah tidak apa-apa, hanya luka kecil di dengkulnya," ujar Tuan Byun yang baru datang dari taman samping rumah sambil menggendong Jesper.

"Tetap saja-"

"Grandma tidak boleh jahat pada Mommy. Mommy itu orang baik," bela Jesper setelah turun dari gendongan sang kakek dan melangkah menghampiri Kelyn, "Ini bukan salah Mommy, ini itu salah teman Jesper," lanjutnya.

Tentu saja perkataan bocah berumur 5 tahun itu membuat yang mendengarnya terkejut. Terlebih lagi Kelyn. Ia tidak percaya kalau Jesper akan membelanya.

"Terserahlah," Nyonya Byun menyerah.

"Baekhyun, kau benar-benar akan menikahi Kelyn?" Tuan Byun membuka topik pembicaraan.

"Iya. Seperti yang Abeoji lihat, aku tidak akan salah pilih kali ini," balas Baekhyun dengan tegas.

Kelyn memilih bungkam karena ia seperti tidak memiliki hak untuk ikut campur. Biarlah Baekhyun berakting sesuai rencananya.

"Kenapa kau tidak memilih Kim Taeyeon saja? Dia 'kan cantik dan pintar, sangat sebanding denganmu," kata Nyonya Byun, matanya melirik Kelyn yang sedang berusaha menyusun puzzle bersama Jesper.

"Jika hanya cantik dan pintar apa bisa mengurusku dan Jesper dengan baik?" Tanya Baekhyun, masih tidak habis pikir dengan ibunya yang sangat keras kepala. Ia harus berterima kasih karena tidak mewarisi gen sang ibu.

"Kau belum mengenal Taeyeon cukup jauh," timpal Nyonya Byun.

"Aku sudah mengenalnya cukup jauh, Eomma," balas Baekhyun, geram.

"Kalau begitu kenapa kau tidak coba saja kembali pada Hyejin?"

Keadaan berubah hening. Baekhyun bergeming di tempat dengan tatapan tidak percaya apa yang Nyonya Byun katakan barusan. Sama halnya dengan Tuan Byun dan Kelyn.

Tuan Byun meninggalkan tempat, entah apa alasannya, lantas ia menyuruh Kelyn dan Jesper untuk ikut juga bersamanya menggunakan bahasa isyarat.

"Apa Eomma masih mau menerimanya setelah apa yang sudah wanita itu lakukan padaku dan Jesper?" Tanya Baekhyun setelah ruang tengah hanya diisi mereka berdua.

"Memangnya kenapa? Hyejin lebih baik dari Kelyn-"

"LEBIH BAIK APANYA?!"

Seductive Mr. Byun (Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang