Pertengahan tahun telah datang. Udara musim panas bulan ini yang menyengat kota Seoul masih dalam batas wajar sebenarnya, tetap saja, bagi negara yang mempunyai 4 musim masih terbilang panas. Ditambah dengan kota Seoul adalah termasuk salah satu kota metropolitan. Bagi mereka yang berada tinggal di tengah kota, segitu sudah bagaikan ditinggal di padang pasir.
Tak ayal gadis Kim itu memakai pakaian yang sedikit terbuka. Salahkan udara panas hari ini. Dengan kaus tipis tanpa lengan dan hotpants melekat di tubuh idealnya. Membuat pakaian dalam yang ia kenakan terlihat samar.
Kelyn keluar dari kamarnya. Berniat untuk mengambil buah di kulkas sebagai camilan siang. Keadaan rumah sepi, Baekhyun dan Jesper pergi tanpa bilang terlebih dulu tujuan mereka padanya. Walaupun gadis itu penasaran, ia tetap merasa nyaman di penthouse luas ini seorang diri daripada harus panas-panasan di luar sana.
Bunyi kode pintu menarik perhatian Kelyn yang baru saja menuruni tangga. Kaki jenjangnya berhenti sejenak. Ia hanya trauma mendapati ibu Baekhyun beberapa waktu lalu. Kali ini ia harus waspada.
Seorang pria dan anak laki-laki yang berada digendongannya menjawab kekhawatiran Kelyn.
Baekhyun berjalan melewati Kelyn dengan Jesper yang sedang tertidur digendongannya menuju kamar bocah itu.
Kelyn mengikuti pergerakan Baekhyun melalui mata sebelum memutuskan untuk memenuhi niat awalnya tadi.
"Kau belum makan siang, 'kan?"
Pertanyaan itu datang dari Baekhyun yang sudah berada di dapur, membuat Kelyn tersentak sampai menjatuhkan buah apel di tangannya yang baru ia ambil dari kulkas.
Baekhyun hanya terkekeh, lalu mengambil buah apel yang menggelinding kearahnya pada Kelyn.
Kelyn mendengus. Dengan segera ia mencuci buah apel itu di wastafel dapur.
"Mau aku pesankan Chinese food?"
Kelyn menggeleng, lalu menjawab, "Tidak, terima kasih. Aku sedang diet."
Tatapan Baekhyun tidak terlepas dari pemandangan tubuh Kelyn yang sangat menggugah selera pria normal manapun yang melihatnya. Baekhyun bersyukur hanya ada mereka disini.
"Kau sudah kurus. Tidak perlu diet," komentar Baekhyun.
Kelyn mencebikkan bibirnya, "Bukan urusanmu," balasnya.
Gadis itu sedang asyik dengan buah apel yang memenuhi mulutnya sampai tidak menyadari tatapan Baekhyun yang berjarak satu meter di depannya.
"Pastikan hanya aku yang dapat melihatnya," kata Baekhyun tiba-tiba yang membuat Kelyn bingung.
"Apa?"
"Tubuhmu."
Saat itu juga Kelyn sangat ingin melempar apel yang berada di tangannya ke kepala Baekhyun. Ia baru menyadari pusat perhatian pria itu dari tadi.
"Sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seductive Mr. Byun (Baekhyun)
Hayran KurguAnggap jika itu adalah sebuah keberuntungan bagi Kelyn yang bisa bertemu dengan duda tampan, panas, dan sangat kaya―Byun Baekhyun namanya. Semua berjalan mulus. Namun, saat Kelyn bertemu Baekhyun, hidupnya yang sudah bergelombang, malah makin bergel...