Baekhyun mengantarkan Kelyn pulang kerumah gadis itu. Tidak ada obrolan lagi setelah Baekhyun mengatakan hal yang mengganggunya, Kelyn langsung meminta pulang.
Mobil Baekhyun berhenti tepat di depan pagar rumah Kelyn 15 menit yang lalu. Mereka berdua masih terdiam sejak Baekhyun melajukan mobilnya sampai berhenti. Baekhyun berani bersumpah, ia tidak pernah merasa secanggung ini berhadapan dengan seorang gadis seumur hidupnya.
Sampai tiba-tiba terdengar bunyi sabuk pengaman yang terbuka, Baekhyun menoleh ke samping, Kelyn sedang tersenyum padanya⎯senyum pertama setelah 45 menit yang lalu. Gadis itu menggenggam tasnya erat, satu tangannya ia gunakan untuk membuka pintu mobil.
"Besok aku akan ke Kanada. Pesawatku lepas landas pukul 4 sore. Aku kira kau butuh informasi ini." Kelyn bersiap untuk turun. Saat gadis itu melengos, Baekhyun kira ia sudah kehilangan kesempatan, tapi Kelyn berbalik dan tersenyum padanya. "Aku titip salam pada Jesper." Dan Kelyn pun benar-benar pergi dari hadapan Baekhyun.
Hampa. Untuk keduakalinya Baekhyun merasa dirinya benar-benar hampa karena seorang wanita. Menyedihkan sekali, bukan? Baekhyun tersenyum dikemudinya. Ia bahkan tertawa⎯menertawakan kebodohan untuk menahan Kelyn agar tidak pergi. Tapi itu sudah terlambat. Gadis itu punya tujuan hidupnya sendiri.
Baekhyun menyalakan mesin mobilnya. Berdiam lebih lama malah akan membuat dirinya jauh lebih bodoh lagi. Apa yang bisa ia lakukan sekarang? Menunggu? Siapa yang suka menunggu? Itu melelahkan.
Kelyn tidak tahu apa yang ia lakukan sekarang ini benar atau tidak. Tatapan itu seakan sedang mengulitinya, sangat mengintimidasi. Kelyn memutar bola matanya. Ia harus tampak santai jika masih ingin hidup.
"Sampai kapan kau akan terus menatapku seperti itu, Eonni?" Tanya Kelyn, sedikit menggoda wanita yang berjarak satu meter darinya itu. Kelyn menarik kursi kosong yang ada di samping ranjang, lalu mendudukinya. "Tidak bisakah kita berdamai saja? Aku bosan seperti ini terus."
"Apa? Eonni? Kau pikir aku Kakak Perempuanmu?" Balas Hyejin tak terima. "Tidak. Aku tidak sudi berdamai denganmu!"
Sejujurnya, Kelyn sengaja menemui Hyejin 3 jam sebelum keberangkatannya. Ia bermaksud baik, tapi sepertinya wanita itu berbanding terbalik.
"Akui saja, kau tidak akan bisa merebut Baekhyun dariku walaupun aku meninggalkannya. Karena apa?" Hyejin geram mendengar itu dari mulut Kelyn. "Karena dia mencintaiku." Kelyn tertawa, ia sedang berasumsi. Jika seperti ini ia malah tampak seperti Hyejin kedua.
"Kau sudah membuatku kacau. Kau merebut Baekhyun dariku. Kau merebut anakku. Kau merebut segalanya yang aku punya," desis Hyejin.
Raut Kelyn berubah, kali ini lebih serius daripada santai. "Aku sudah pernah bilang. Aku tidak pernah merebutnya darimu." Kelyn mendekatkan dirinya pada Hyejin. "Kau meninggalkan milikmu seperti kau membuang sampah, lalu aku mendaur ulangnya. Itu lebih tepat, Eonni." Kata Kelyn tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seductive Mr. Byun (Baekhyun)
FanfictionAnggap jika itu adalah sebuah keberuntungan bagi Kelyn yang bisa bertemu dengan duda tampan, panas, dan sangat kaya―Byun Baekhyun namanya. Semua berjalan mulus. Namun, saat Kelyn bertemu Baekhyun, hidupnya yang sudah bergelombang, malah makin bergel...