Kelyn memang menepati janjinya untuk datang ke Korea saat liburan tiba. Itu terjadi musim panas tahun lalu. Baekhyun kira gadis itu akan ke Korea lagi saat liburan musim dingin di tahun yang sama. Tapi nyatanya Kelyn tak datang dengan alasan dia ingin menghabiskan natal bersama ayahnya. Saat itu Baekhyun sudah memesan tiket ke Kanada karena saking merindukan Kelyn. Akan konyol jika tiba-tiba Baekhyun berada di Kanada dan merusak liburan gadis itu bersama ayahnya, jadi ia membatalkan niatnya tersebut.
Ingin rasanya Baekhyun berkata pada Kelyn untuk tetap tinggal. Tapi melihat bagaimana keadaannya itu tidak memungkinkan. Gadis punya jalan hidupnya sendiri. Kelyn punya impian. Tidak seharusnya Baekhyun bersikap egois. Ia tidak berhak mengatur hidup Kelyn.
Musim panas di tahun kedua Kelyn tidak datang karena ia harus disibukkan dengan tugasnya. Tidak jauh beda, Baekhyun juga sama sibuknya. Pekerjaan pria itu menyita seluruh waktunya sampai ia tidak sadar jika liburan musim panas sudah lewat.
Dan saatnya liburan musim dingin di tahun kedua. Natal tinggal menghitung hari, Baekhyun dan Jesper sudah membuat rencana hari natal mereka sendiri. Dari mulai dekorasi penthouse sampai makan malam spesial di kediaman keluarga Byun. Ayah dan anak itu bahkan sudah membeli baju couple untuk mereka kenakan pada malam natal nanti.
Setidaknya dengan menyibukkan diri Baekhyun tidak harus merasakan kerinduan dan kehampaan disaat bersamaan. Kerinduan pada Kelyn dan kehampaan tanpa adanya gadis itu.
Mobil Baekhyun baru saja terparkir di depan toko yang menyediakan peralatan untuk natal. Ibunya menelpon jika beliau membutuhkan beberapa hiasan tambahan untuk pohon natalnya. Baekhyun dan Jesper yang saat itu baru saja akan melaju ke kediaman keluarganya, mengiyakan.
"Dad, aku mau boneka rusa itu." Ujar Jesper sembari menunjuk sebuah boneka rusa besar yang letaknya tidak jauh dari kasir.
Baekhyun mengambilkan boneka itu untuk Jesper yang disambut antusias olehnya. "Ingat, kau harus menjaganya dengan baik." Jesper mengangguk.
"Jadi berapa semuanya?" Tanya Baekhyun setelah penjaga kasir menghitung jumlah belanjaannya.
"55.000 Won."
"Biar aku yang bayar."
Baekhyun baru saja akan mengeluarkan dompetnya saat seorang gadis menyela. Gadis itu memberikan kartu kreditnya kepada penjaga kasir. Baekhyun yang masih syok menoleh ke samping. Ia tidak dapat melihat jelas rupa gadis itu karena tertutup beanie dan syal tebalnya.
Tapi sepertinya tidak untuk Jesper. Bocah yang berada di sisi Baekhyun dan gadis itu langsung mengenali. Dan Baekhyun baru sadar ketika Jesper berteriak, "MOMMY!"
Tidak mungkin Hyejin. Jesper tidak memanggil ibu kandungnya dengan sebutan itu karena bagi Jesper 'Mommy' adalah sebutan yang spesial. Jesper memanggil Hyejin dengan sebutan 'Eomma'. Jikapun 'Mommy', itu berarti... Kelyn.
Gadis itu sedikit menyingkapkan syal yang menutupi sebagian wajahnya. Ia tersenyum pada Baekhyun yang masih betah memandanginya seperti ia adalah hantu.
"Lama tidak bertemu kalian." Sapa Kelyn. Saat itu Baekhyun baru sadar, ia menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal sambil tersenyum kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seductive Mr. Byun (Baekhyun)
FanfictionAnggap jika itu adalah sebuah keberuntungan bagi Kelyn yang bisa bertemu dengan duda tampan, panas, dan sangat kaya―Byun Baekhyun namanya. Semua berjalan mulus. Namun, saat Kelyn bertemu Baekhyun, hidupnya yang sudah bergelombang, malah makin bergel...