17. 泪 (Air Mata)

1.1K 76 9
                                    

Pairing : Naruhina
Genre : Hurt, sad moment
Rate : Teen
Warning : Typo
Disclaimer : Kishimoto Masashi 岸本斉史





.
.
.
~Namida~

"NARUTO-KUUUUUNN!!!"

ia reflek mengangkat badannya setelah pekikan ketakutan tadi lolos dari mulut kering nan pucatnya

mereka semua langsung mengalihkan pandangan mereka pada Hinata yang baru saja bangun dari pingsannya setelah terbaring di futonnya sejak beberapa hari yang lalu

Nafas memburu dengan keringat dinginnya menghiasi raut wajahnya. byakugannya terbelalak dengan bergetar,  kedua tangannya mencengkram erat selimut putih yang melapisi futonnya
"hhhh...hhh...hhh..." nafasnya benar benar berpacu dengan detak jantungnya yang seakan ingin lepas dari tempatnya

"doushita, Hinata!?" tanya panik Hiashi disampingnya

yang ditanya masih saja diam dan tetap dengan nafas terengah engahnya
"sepertinya, Hinata mengalami mimpi buruk!...." tanggap Jiraiya

wajah kaku Hiashi perlahan berubah menjadi raut wajah miris, ia mulai sedikit tertunduk melihat putrinya yang sangat tersiksa dengan kepergian Naruto sejak beberapa tahun lalu

ekor matanya bisa melihat jelas semua itu dari raut ketakutan yang tercetak di wajah putri sulungnya
"nee-sama?....." panggil lirih Hanabi, tangan kanannya sedikit menarik narik kimono hijau milik sang tou-sama

Hiashi mengamati kedua putrinya itu secara bergantian dengan pandangan paling lirihnya. byakugannya semakin lama semakin meredup sedih, perlahan tangan kanannya terangkat sedikit kedepan
puk
ia elus lembut punggung bergetar Hinata. nafasnya ia tarik dalam dalam kemudian kembali menghembuskannya ke udara
"tenangkan dirimu, nak......." ia sebenarnya juga tidak tega untuk menyaksikan sifat dan kekejaman Naruto yang jelas jelas sangat berbeda dengan yang dulu

"Nee-sama..." Hanabi mengulurkan tangannya dan sedikit mengelus punggung tangan Hinata yang masih basah karena keringat dinginnya

"nee-sama.." panggil Hanabi untuk kedua kalinya

perlahan kepala Hinata mulai sedikit berputar menghadap ke kiri, ia mendapati Hanabi sang imouto yang terlihat sangat memelas
"Hanabi?...." sebut Hinata yang mulai menenangkan dirinya meskipun masih terlihat raut tegangnya

"Kau telah pingsang selama kurang lebih satu minggu..." jelas Hiashi

Hinata sedikit menelengkan perlahan kepalanya yang masih terasa sedikit sakit. tangan kirinya yang masih teraliri keringat dingin perlahan terangkat dan menggapai tengkuknya sendiri, ekor matanya sedikit ia lirikkan  ke kiri tepatnya kearah tangannya yang sedikit memijit tengkuknya yang masih sedikit sakit
"(Naruto-kun....)" lirih Hinata dalam batin

"apakah efek titik lemah semua Hyuuga laki laki dan perempuan sedikit berbeda?" Jiraya membuka percakapannya lagi dengan tenang

Hiashi menggeleng dengan memejamkan matanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jiraiya
"Naruhodo...." Jiraiya sedikit menagguk menanggapi jawaban Hiashi
(aku mengerti)

"(jadi, Naruto-yo juga memberikan efek fuuinjutsu pada Hinata saat dia memukul titik buta sekaligus titik lemah byakugan?...)" Jiraiya merasa tidak yakin untuk bisa mengubah Naruto yang sekarang

Hinata mulai memutar pandangannya pada beberapa objek yang ada disekitarnya, tempat ini sangat tidak asing baginya. dari segi bentuk dan tatanan tempatnya sudah tergambar jelas dalam otaknya
"Koko wa.....?" benar, tebakannya tidak mungkin salah

Mirai No Unmei (Takdir Masa Depan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang