part 14

12 2 0
                                    


"Loe mau kan jadi pacar gue?"

Pertanyaan yang membuat mata zihan melongo,zihan berharap ini mimpi bukan nyata,ia menyubit tangan nya berkali kali dan merasakn sakit pula berkali-kali ternyata ini bukan mimpi!.ia menghela napas berat mulutnya terasa berat untuk menjawab, nafas nya menderu hebat.bingung apa yang akan ia jawab.

"Zihan..."panggil angga lagi.ia menatap zihan penuh harap.ia sedikit memohon dengan memegang tangan zihan.baru pertama kali nya di perlakukan semanis ini namun zihan harus sadar diri bahwa dia adalah kakak tiri nya.

"Angga...maap gue gak bisa terima cinta loe,kita ini saudara tidak mungkin bisa bersama"jawab zihan dengan hati-hati.zihan takut hati angga akan terluka dengan penolakan nya.andai saja zihan bukan saudara tiri nya pasti dengan sigap ia akan mengatakan IYA dan akan langsung memeluk angga.

"Tapi kita saudara tiri bukan sedarah" angga beralasan

"Itu hal yang tabu walau kita bukan sedarah!!!gue bilang gue gak bisa terima loe!!!maap...."

"Gue tau loe terlanjur suka kan sama senna??? Oke fine! gue hargai keputusan loe!!!" tak ada lagi percakapan di antara nya.angga dengan kekesalan hati nya dan zihan dengan perasaan yang berkecamuk di dadanya.angga melajukan kembali mobinya hingga sampai di halaman rumah nya.

Zihan segera membuka pintu mobil dan berlari ke kamar nya,ia mengingat lagi apa yang terlontar dari mulut angga,semakin ia mengingat semakin terasa sesak antara bahagia dan kecewa semua menjadi satu.
Bahagia karena tau perasaan angga yang sebenar nya,kecewa karena takdir yang tidak mungkin mempersatukan mereka.

Di kamar lain angga terdiam di balik pintu,mata nya terpejam tangan nya mengepal kuat ia telah menumpahkan keberanian untuk menyatakan cinta namun di balas dengan penolakan yang memang masuk di akal.

Tak mungkin ia menyalahkan kedua orang tua nya,mungkin ini takdir yang membuat mereka harus seperti ini.terlihat buliran kristal meleleh ke pipinya,angga tak kuasa untuk menahan nya lagi,terlalu rumit untuk mendeskripsikan perasaan nya saat ini.

Angga seperti memutar kaset masa lalu nya bersama zihan mersakan kebahagiaan yang pernah ia nikmati walau hanya sebatas backstreet dari teman teman nya atas permintaan zihan.zihan yang tak ingin di bully fans angga.

Angga mengacak-ngacak puncak kepala nya sendiri dengan teriakan kecil memaki keadaan,matanya terbuka dan melirik ke arah nakas kamarnya,tersimpan sebuah poto dirinya dengan zihan yang tertawa lepas saat bersama.

Dengan perasan emosinya yang ntah harus menyalahkan siapa Angga melempar ponsel hingga mengenai cermin di kamarnya,suara pacahan kaca tersebut terdengar hingga kamar zihan,membuat zihan panik dan langsung berlari ke arah pintu kamar angga.ia takut terjadi sesuatu dengan angga.

"Angga....angga...angga please buka pintu nya!!!loe kenapa???"zihan berteriak dari pintu luar kamar angga.

Tak ada jawaban apapun yang membuat zihan semakin khawatir,

"Please bukain pintunya..gue mohon!!!"zihan mulai cemas dan suaranya sedikit parau seperti seorang yang akan menagis.

"Angga please buka pintu nya!gue mohon!!!" zihan mulai terisak ia terus menggedor pintu kamar angga.

"GUE GAK APA-APA,JANGAN PEDULIIN GUE" teriak angga dari balik pintu.

"Loe gak kenapa-kenapa kan? Gue khawatir ngga" ucap zihan tulus.

Namun tetap angga tak berniat membukakan pintunya untuk zihan walau zihan berusaha memohon padanya.zihan merasa bersalah ia berpikir angga seperti itu karna ulah nya.tapi ini lebih baik dari pada terus menerus berharap yang tak pasti.walau diri ya pun sakit namun ini lah yang terbaik saling melupakan dan melepaskan.

Cinta tak harus memiliki,melihat orang yang kita cintai bahagia saja itu sudah lebih dari cukup walau hati terkadang sulit untuk di ajak kompromi dan hati yang tak bisa di ajak bernegosiasi.

Tbc.

bagaikan pungguk merindukan bulan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang