part 18

20 1 1
                                    

Beberapa hari kemudian....

" ayo sen masuk aja!" ucap Zihan sambil membuka pintu rumah nya.

"Ya makasih.. Sepi banget han, nyokap bokap lo belum pulang???" tanya Sena sambil melirik ke sekitar rumah Zihan.

"Belum! Bokap sibuk banget mungkin minggu depan mereka pulng." jelas nya sambil meraih minuman kaleng dan menyodorkan nya ke tangan Sena.

"Thank's... Lo sendiri di rumah??"

"Emmmm.... Gu..gue sama kakak gue!" ucapnya sedikit terbata.

Sena dan Zihan mulai terlihat akrab setelah mereka mengobrol kesana kemari sehingga membuat mereka terbahak-bahak saat membicarakan teman yang mereka anggap paling menggelikan.

"Han...lo udah punya cowok??" tanya Sena dengan pelan namun masih dapat terdengar oleh Zihan.

"Ngapain kalian disini berduaan???" prtanyaan yang terlontar cukup keras membuat Sena dan Zihan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah suara tersebut.

"Angga???" ucap sena bingung dengan kedatangan angga secara tiba-tiba.
Angga berdiri tegas di ambang pintu menatap tajam ke arah mereka berdua.

"Lo sejak kapan ada di situ?" tanya Zihan masih bingung.

"Sejak lo ketawa-ketawa gak jelas, gue bilang bokap kalau anak gadisnya masukin cowok ke rumah tanpa izin."  seru Angga dingin dan datar.

"TERSERAH LO!!"

Angga langsung masuk dan berjalan ke atas menuju kamar dengan raut wajah yang begitu dingin bahkan sedikit menyeramkan.

"Gue bingun han, apa hubungan lo dengan dia???" tanya Sena sambil garuk garuk belakang kepala yang sebenarnya ia rasa tidak gatal.

"Sebenarnya dia kakak tiri gue Sen.." jawab Zihan pelan.

"Apa??? Suer gue baru tau, gue kira lo saling suka atau pacaran!"

"Sahabat gue juga gak ada yang tau, gue malu. Tolong jaga rahasia ini sampe saat nya gue yang ngomng langsung ke temen gue."

"Oke, lo percaya aja sama gue!"

"Sen, maap sebelum nya..bisa gak lo pulang ? Gue takut Angga ngmuk karna lo tau hubungan kita yang sebenarnya."

"Maap bukan maksud gue ngusir lo Sen!"
Ucao Zihan merasa bersalah telah mengusir secara halus.

"Ok! Gak apa-apa kok han, ya udah gue pamit ya."

****

"Malam-malam gini lo mau keluyuran kemana?" tanya Zihan saat melihat Angga turun dari tangga dan menjingjing helm full face nya.

"....."

"Angga lo gak denger apa pura-pura gak denger? Ini udah jam 9 malem" ucap Zihan sedikit berteriak.

"Bukan urusan lo!" Angga tidak menoleh sedikitpun ke arah Zihan ia terus berjalan tanpa menghiraukan teriakan Zihan.

Zihan berlari ke arah Angga dengan cepat ia meraih pergelangan tangan Angga.

"Gue takut sendiri, jangan tinggalin gue!!" lirihnya pelan namun Angga tetap menatap lurus kedepan tanpa menghiraukan ucapan Zihan.

"Gue penakut! Jangan tinggalin gue malam malam gini."

"Lo kunci pintu aja!" jawabnya tetap datar namun dalam hatinya ia merasa tidak tega untuk meninggalkan nya.hanya saja Angga tidak ingin bersikap baik terhadap zihan, Angga takut akan semakin mencintai nya.

"Gue gak mau di tinggal, gue takut!" mata Zihan mulai memanas, buliran beningpun mulai membasahi kedua pipinya.

"Gue pergi!!" Angga melepaskan cengkraman lengan Zihan lalu pergi tanpa menoleh ke arah Zihan, ia pergi dengan sejuta rasa berkecamuk di hati nya. Di sisi lain ia tak ingin terlihat lemah, disisilain juga ia merasa tidak tega meninggalkan zihan sendiri di rumah.
Angga tau bahwa zihan benci kesepian semenjak di tinggal ibu nya ia akan histeris ketika sendirian di malam hari, tapi Angga tetap pergi meninggalkan zihan  karena rasa kesal yang ia pendam semenjak melihat Zihan dan Sena berduaan dan tertawa lepas bersama.

Setelah Angga pergi dengan mengendarai motor sport milik nya, Zihan menjatuhakan tubuhnya di lantai depan pintu keluar, ia ketakutan hingga terduduk dengan memeluk kedua di kakinya.
Ia berusaha menahan isakan tangisnya dengan mencoba memejamkan matanya namun suasana sepi seperti itu membuat Zihan semakin di selimuti rasa takut yang berlebihan, ia menangis, ia ketakutan, ia tetap menunggu kadatangan Angga hingga larut malam sampai ia tertidur di lantai dengan posisi tetap terduduk dan masih memeluk kedua kakinya.

Tbc...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bagaikan pungguk merindukan bulan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang