Bertemu Ortu David

4.8K 304 4
                                    

Hari demi hari, bulan berganti tahun hubungan mereka pun berkembang pesat. Status pacar satu bulan pun sudah berganti menjadi pacar sungguhan.

David yang hobi membolos, berkelahi dan bergonta ganti pun sekarang perlahan berubah menjadi lebih baik, semua itu karena Alena.

Hari ini tepat 2 tahun hubungan mereka. David berencana akan membawa Alen untuk bertemu dengan kedua orang tuanya.
David adalah seorang anak tunggal. Sebenarnya dahulu dia mempunyai seorang kaka perempuan tapi di umurnya yang ke 17 tahun, sang kakak meninggal dunia karena kecelakaan. Jadi tinggalah David sekarang menjadi anak tunggal dari keluarga Harjo.

Sang mami yang selalu memantau kegiatan putra semata wayangnya itu sebenarnya sudah mengetahui hubungan David fan Alen tapi mami David bertahan sampai David sendiri yang mengenalkan Alen padanya.

David sudah mengatur makan malam dengan orang tuanya, tentu dia juga mengajak Alen. Makan malam ini juga di atur David untuk mengenalkan Alen pada keluarganya.

Sekarang Alen sudah berada di dalam mobil David untuk menuju kediaman keluarga Harjo.

"Kamu kelihatan gugup, sayang?" David mengelus lembut pipi Alen.

"Sedikit, hon" Alen tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya.

"Hmm.. kamu jangan khawatir sayang, mami dan papi itu tipe orang yang tidak memandang status. Mereka selalu mengajarkanku untuk bisa berteman dengan siapa saja. Jadi aku rasa mereka juga akan bisa menerima kamu, sayang."

Alen hanya menganggukkan kepalanya. Dalam pikirannya berkecamuk antara rasa takut dan khawatir jika orang tua David tak bisa menerima dirinya. Alen hanya seorang anak yatim piatu dan dia tak memiliki satupun keluarga. Sungguh tragis hidupnya. Di usinya 17 tahun dia tak memiliki satupun keluarga. Dia hanya punya David sejak dua tahun yang lalu.

"Kita sudah sampai, sayang" David menghentikan mobilnya disebuah rumah eh bukan sebuah istana tepatnya. Alen tampak kagum dengan istana ini. Begitu besar dan mewah.

"Ini beneran rumah kamu, hon?"

Alen menatap keseliling halaman rumah ini. Sungguh cantik taman bunganya. Ada juga patung air mancur ditengah taman sehingga tambah terlihat mewah.

"Sudah puas lihat lihatnya, heem? Saatnya kita masuk sayang" David merangkul pinggang Alen dan menuntunnya untuk masuk.

Di depan pintu sudah ada seorang asisten rumah tangga yang membukakan mereka pintu.

David membawa Alen menuju ruang makan keluarganya. Disana sudah ada seorang laki laki setengah baya yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Hai papi" sapa David dan mencium tangan lelaki itu.

"Oh. Hai nak" Mata papi David langsung tertuju ke arah Alen.

David menyadari itu, "owh...ini Alena, pap. Dan Alen, kenalkan ini papi aku"

Alen segera mencium tangan papi David.

"Apa David memperlakukanmu dengan baik nak?"

Alen tampak terkejut dengan sikap papi David yang sangat welcome terhadapnya.

"I..i..iya om. Sangat baik om"

"Jangan panggil om, tapi panggil saja papi. Sama seperti David kamu juga anak papi"

Alen tak menyangka kalau papi David sangat baik. Tak lama kemudian munculah seorang perempuan yang seumuran dengan papi David dan masih sangat terlihat cantik.

"Oh, hai.. kenapa ada tamu mami ga dipanggil sih. Dasar anak nakal" David mendapatkan cubitan dari mami nya. "Dan ini pasti yang namanya Alena kan?"

"Iya tante" Alen segera mencium tangan maminya David.

"Kamu sangat cantik sayang, sangat berbeda dengan yang difoto. Yang ini jauh lebih cantik."

David menyipitkan matanya, "Difoto? Mami mematai David lagi ya?"

Mami David salah tingkah dibuatnya, "Yaa,sedikit sayang. Habisnya kamu ga pernah cerita soal Alena sama mami jadi mami harus mencari tau sendiri"

"Hmm.. mami selalu saja begitu."

"Ya, begitulah mami kamu David, dia terlalu khawatir denganmu jadi kamu harusnya sudah terbiasa." Sahut papinya David.

"Ya sudah ayo kita makan malam. Habis ini mami ingin mengobrol banyak sama Alena. Boleh ya sayang?" Mami David memegang tangan Alen. Dia sangat senang karena dia merasa kembali punya anak perempuan. Sejak kehilangan Alisa kakanya David, mami selalu ingin punya anak perempuan lagi.

"Iya tante"

"Jangan tante tapi mami sayang. Ayo kita makan dulu"

---

Diperjalanan pulang wajah Alen tampak berseri. Dia sangat bahagia malam ini. Karena kembali punya keluarga. Ada papi dan mami nya David yang mengisi kekosongan dalam hatinya.

"Kamu senang malam ini?" David mencium punggung tangan Alen yang ada digenggamannya.

Alen tersenyum pada David, "Iya hon, makasih ya.. malam ini aku sangat bahagia"

"Apapun demi kamu sayang. Kamu segalanya untukku"

"Makasih honey. Aku sayang kamu Dav" Alen memeluk pinggang David yang sedang menyetir.

"Aku boleh tidur sambil memelukmu kan, hon?"

David terkekeh, "Tentu sayangku"

Dalam tidurnya Alen tersenyum bahagia. Malam ini dia merasa seperti memiliki keluarga baru seperti dahulu.

Makasih Dav, kamu selalu bisa membuatku tersenyum. Semoga ini selamanya.

******

CintAku Yang TERBAIK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang