8. Oh Sehun

1.5K 286 23
                                    

"JI KARA, kau kah itu?"

"Han Jaekyung?" Kara menerka-nerka, dia tersenyum kaku setelah wanita itu membenarkan.

"Sekarang namaku, Choi Jaekyung. Aku sudah menikah dengan salah satu pengusaha di negeri ini." Jaekyung tertawa santun, namun entah kenapa terdengar merendahkan di telinga Kara.

Jaekyung mendekati Kara, dia menenteng dua paper bag dari merek pakaian ternama.

"Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau bekerja di toko ini?" tanya Jaekyung, dia memperhatikan penampilan Kara. Dalam pikiran Jaekyung, pakaian dan tas yang dikenakan Kara pastilah barang tiruan.

Kara tidak menjawab, dia hanya tersenyum lalu dengan sengaja memperlihatkan cincin safirnya. Kara berlama-lama mengusap pipinya, sampai Jaekyung menyadari cincin mahal itu ada di jari Kara.

"Batu safir biru, darimana kau mendapatkan cincin mahal itu Kara? Jangan bilang kalau sekarang kau mencuri barang demi memenuhi kebutuhan hidupmu? Apa panti asuhan itu sudah tutup?"

"Han Jaekyung, jaga ucapanmu." Kara berdiri, emosinya mulai merayap ke ubun-ubun.

"Kenapa? Kau malu mengakuinya? Sudahlah Kara, dari dulu kau tidak berubah ya, maksudku nasibmu tetap saja sama."

Kara mengepalkan kedua tangan, meremas ujung dress yang dikenakannya. Tawa Jaekyung terdengar mencemooh. Beberapa pengunjung toko termasuk para asisten memandangi Kara, mereka ada yang berbisik, satu wanita mengenakan blazer mahal, berdiri di etalase ujung toko bahkan mencibirnya.

"Kara Noona."

Kara berpaling dan menemukan Sehun berdiri di ambang pintu, para asisten langsung membungkuk ketika Sehun melintas di antara mereka, termasuk dua asisten yang sejak tadi membantu Kara memilih sepatu.

"Selamat datang, Tuan Muda Sehun."

"Sudah selesai, apa masih ada yang ingin Noona beli?" Sehun mengabaikan sapaan para asisten penjualan toko, dia berjalan tenang hingga berdiri di sisi Kara.

"Dia calon kakak iparku," Sehun merangkul bahu Kara, "tunangan Suho Hyung. Jadi kalian harus melayaninya dengan sangat baik." Para asisten langsung mengangguk, Kara tersenyum lebar, dia seperti mendapat suntikan rasa percaya diri.

Kara memerintahkan para asistennya untuk menyiapkan sepatu yang ingin dia beli, lalu Kara mengeluarkan kartu kredit dari dalam tas. Kartu itu terlihat sangat berkilau, dia menyerahkannya pada asisten menggunakan tangan yang jari manisnya tersemat cincin. Kara melirik Jaekyung yang berdiri terhuyung, wanita itu tidak dapat menahan keterkejutan sampai mulutnya terbuka lebar.

Ayolah, di Korea Selatan, siapa yang tidak kenal dengan keluarga Hemelsky?

Pemilik perusahaan property dan telekomunikasi terbesar di Korea Selatan dan termasuk yang paling berpenggaruh di dunia. Menurut Korea Herald, keluarga Hemelsky menduduki posisi pertama dari daftar Superich Teams Richest 100 di Korea Selatan dengan kekayaan mencapai lebih dari 25 miliar dolar. Ditambah kekayaan LUXSky Enterprise, keluarga mereka masuk dalam 100 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan lebih dari 88 miliar dolar.

Tak lama berselang, Kara menerima banyak paper bag dari para asistennya. Dia meneliti isi paper bag, lalu menyerahkan satu paper bag pada masing-masing asisten yang tadi melayaninya.

"Terima kasih banyak untuk bantuannya, lain kali aku pasti datang lagi." Para asisten mengucapkan terima kasih berkali-kali, berbinar, tidak menyangka Kara menghadiahkan mereka sepasang sepatu.

Sehun membantu Kara membawakan paper bag, gadis itu tersenyum pada Jaekyung sebelum dia keluar dari toko, diiringi ucapan selamat jalan dan terima kasih yang berulang-ulang dari para asisten. Kecuali Han Jaekyung, semua pengunjung toko yang tadi sempat menatap rendah pada Kara, hanya bisa menahan keterkejutan lalu bersikap biasa saja. Jaekyung langsung meninggalkan toko, setelah para asisten yang tadi melayani Kara menatapnya dengan tidak bersahabat.

Secret of The SwainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang