2

1.6K 60 6
                                    

Ini tentang, bagaimana ingatanku selalu tentangmu, Bodoh

     Amanda menguap yang menandakan ia masih mengantuk dan malas bangun dari ranjang Queen Size miliknya yang sangat nyaman.

     "Nona muda, ini adalah waktunya anda bangun dan bersekolah, semua sudah kami siapkan, pakaian, dan perlengkapan lainnya juga sudah kami sediakan, mari bangun dan beranjak kesekolah, nona muda," Para pembantu yang memasuki ruangan pribadi milik amanda itu sangat sopan, mereka berjalan sambil menundukkan kepala.

     "Iya iya, dasar bawel, ini juga mau bangun ib-.. " Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya, kepalanya mencoba menelusuri masa lalunya dimana saat sang ibu masih setia membangunkannya untuk bangun di pagi hari.

     Seketika Wajahnya kembali murung mengingat ibunda yang telah meninggalkannya, kejadian itu selalu terngiang-ngiang dikepalanya.

     "Ibuu,, ibuu.. jangan pergii. ibuu maafkan akuu, ibuuu"

     Amanda tak mungkin dapat melupakan kejadian itu, kejadian yang membuatnya mengalami Hemophobia.

     Ayahnya sudah berusaha menghilangkan phobia itu, semua kemampuan sudah dikeluarkan, tetapi setiap dokter yang memeriksa akan mengatakan hal yang sama,

"Hemophobia yang dialami Ms. Valen akan hilang ketika ia tidak lagi terbayang-bayang akan kejadian itu dan ketika ia tidak lagi menyalahkan dirinya atas itu,"

Amanda Valentyana yang malang.

     "Nona muda? nona muda anda baik-baik saja? " tegur sang pembantu yang langsung membuyarkan lamunan Amanda.

     " I.. iya saya baik-baik saja,Kalian keluarlah semua. untuk membangunkan saya tidak perlu membawa 5 pembantu, Ayah memang selalu begitu, Hahahaha.." Amanda mengusir para pembantu secara halus.

***

     "Kakak, tidak perlu mengantarku sampai ke kelas, Aku seorang gadis yang sudah duduk di kelas 12 bukan dikelas 2 SD, ayolah aku akan sangat malu, apalagi itu, itu, dan itu jangan dibawa pengawalnya semuaa!!"

    Keluh amanda sambil menunjuk-nujukkan telunjuknya kepada para pengawal yang berbadan tegap dan besar itu, lengkap dengan setelan hitam-hitam.

     "Nona muda, maafkan kami. Kami tidak bisa melanggar perintah Tuan besar, nona. " Rasto menjawab keluhan Amanda yang langsung dibalas dengan tatapan cemberut Amanda.

     "Gak di NewYork gak di Jakarta, pengawalannya sama aja. Ayah,.. ayah," Gumam amanda pelan.

     Kriiinggg...
Bel pelajaran dimulai, Amanda memasuki kelasnya dan langsung duduk disamping Kana tak lupa ia juga meminta pengawalnya berjaga diluar pagar saja jangan di depan kelasnya

     "Amanda, kamu itu sebenarnya anak siapa sih, kamu gak kena hukuman yah pas ngehajar si Cindy?" Kana membuka pembicaraan karena rasa penasaran yang sudah menggebu-gebu dalam dirinya.

     "Anak Bokap gue lah, masa anak bokap lo,"

    Canda Amanda yang diikuti raut wajah kesal milik Kana, kali ini pelajaran dimulai dengan serius, Amanda pun begitu, ia memperhatikan pelajaran yang diberikan guru mereka didepan kelas. Hingga bel istirahat berbunyi, semua murid berlari menuju kantin tapi tidak dengan teman-teman Amanda.

     "Loh, kenapa gak keluar kelas? kan udah istirahat. Kantinn yukk,"Ajaknya kepada Kana, namun kana hanya menunduk.

     "Manda lihat tu didepan, Ada kak Julian. dia ketos disini dan ganteng banget tau gak, semua orang segan padanya dan juga memujanya."

Gumam Kana kepada Amanda, Amanda langsung sontak membalikan kepalanya menghadap orang yang bernama julian itu, Saat ia menatap mata Julian ingatannya terbayang Mantan kekasih yang begitu ia rindukan, julio.

Amanda berdiri dari bangkunya, ia sedikit berlari ke arah Julian, semua orang menatapnya heran, tiba tibaa..

Bughh..

Amanda memeluk Julian, ia menabrak dada keras milik Julian, semua siswa menatap tak percaya, Amanda sangat berani melakukan itu, mereka tau bahwa Julian memiliki pacar bernama Cindy teman kelas julian.

"Lio.. Julio. Valen kangen lioo. Lio kenapa disini, kenapa lio baru muncul sekarang, lio jahat!" gumam amanda tepat ditelinga Julian yang membuatnya bingung, namun amanda  makin mempererat pelukannya pada Julian.

Srrttt...

seseorang datang dengan pisau cutter ditangannya dan langsung merobek kulit mulus milik amanda, sontak ia berteriak. matanya menatap manik julian intens. lalu ia beralih menatap tangannya yang sudah dipenuhi darah, yah itu darah.

"Darahh.. darah, ibuu.. Valen akan nyusul ibuu, ibu tunggu yahh," Gumam amanda dalam hatinya, seketika penglihatannya menggelap.

Julian yang menyaksikan kejadian itu langsung menopang tubuh amanda menuju uks, ia menatap sinis cindy yang notabennya adalah Pacarnya, ia tak pernah terbayang cindy akan melakukan hal gila itu.

Lagipula, ia berpacaran dengan cindy karena Cindy adalah anak rekan Ayahnya sekaligus investor besar diperusahaan Ayahnya, oleh karena itu Ayahnya menyuruhnya untuk terus membuat Cindy bahagia karena hidup perusahaan mereka ada pada Cindy.

Kejadian saat Cindy yang berkelahi bersama Amanda dikantin juga membuat Julian kaget.

Kana berlari menuju gerbang sekolah, ia ingin melaporkan kondisi Amanda kepada para pengawal.

"Ehh Pak Amanda pak, ia terluka!" semua pengawal langsung lari tergesa-gesa menuju uks, yah amanda sudah dilarikan ke uks, darah ditangannya terus bercucuran, Para pengawal dengan siap memindahkan Amanda ketangan mereka, mereka harus membawa Amanda ke salah satu saham rumah sakit milik ayahnya.

"Kalian cari pelakunya, bawa kekantor polisi!"Teriak Rasto geram, ia langsung memasukkan Amanda ke dalam mobil dan menuju rumah sakit, Mereka juga memberitahu
bos besar mereka tentang kondisi Amanda.

Keenant yang sedang menghadiri rapat penting di Turkey langsung mengcancel rapat tsbt dan pulang ke Indonesia dengan Jet pribadinya, di perjalanan ia mengumpat karena sekian banyak pengawal yang menjaga anaknya, tetap saja Anaknya terluka. Dan kejadian ini akan menambah daftar pangalaman buruk amanda, Keenant yakin itu.

Setiba di Jakarta, Keenant langsung menaiki Helikopter untuk menuju Rumah sakit, untung saja dirumah sakit itu ada helipad yang memudahkannya, karena akan sangat lama bila menggunakan Mobil, terbilang Jakarta yang sering macet.

Ketika sampai dirumah sakit, Ia menatap anaknya sendu dengan tangan yang masih diperban dan tangan yang tertusuk jarum suntik, ia tak tega melihat ini semua, penderitaan Amanda adalah yang terburuk dalam hidupnya.

"Rastoo!!.. "Teriak Keenant di luar kamar inap milik amanda, semua pengawal berjaga disitu, yah amanda memesan Kamar Yang memang khusus untuk pemilik RS, kamar ini berada dilantai teratas RS. semua pengawal menunduk tapi tidak dengan Rasto yg mendengar namanya dipanggil

"Iya Tuan,"

plakkk

sebuah tamparan berhasil mendarat diwajah rasto, tetapi ia tidak bergerak sedikitpun, Keenant melampiaskan kemarahannya pada pipi rasto hingga mengeluarkan darah, ia tahu bahwa rasto tidak becus menjaga putri kesayangannya.

"Kau tahu apa kesalahan mu, Rasto"
Rasto hanya menunduk tak berani menjawab, Amarah terbesar Keenant adalah ketika Anaknya terluka.

"Siapa yang berani melakukan semua ini pada putri ku? "Tanya Keenant yang masih dengan nada membentak-bentak

"Gadis seusia nona muda, ia bernama Cindy Arora anak dari Kusuma Arora, alasannya melakukan itu adalah karena ia tidak suka nona muda memeluk pacarnya, Julian"

"Memeluk pacarnya? tak mungkin Valen melakukan hal itu. Pasti ada hal lain dibalik ini. Cari tahu siapa Anak yang dipeluk Valen!" Nada keenant sedikit merendah.

"Dan kamu rasto, kamu sudah hidup denganku berpuluh tahun, kam tahu siapa aku, dia adalah satu-satunya yang mampu membuatku bertahan hidup Rasto, dia Valent putriku."

***
HAI BUDDIES ❤
Yuhuuu Valent udah ketemu lawan mainnnya nih gaeess'

HUGLOVE,
P-

Amanda's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang