NO QUOTE AVAILABLE
Amanda melalui hari-harinya dengan menyandang status seorang pacar dengan bahagia.
Meski tatkala, dia merindukan dekapan dan kekonyolan pacarnya, Nicholas Javier.
Ini adalah bulan ke 10 Amanda menyandang status sebagai pacar Niko. Kerinduan akan sosok pacarnya itu selalu ada setiap saatnya.
Kadang dia merindukan ejekan pacarnya secara langsung ataupun keromantisan yang Niko tunjukan.
Amanda tidak kurang akan hal itu, hanya saja selama sepuluh bulan ini dia selalu mendapatkan semua itu dari Niko melalui sambungan telepon atau melalui skype-an.
Setelah detik dimana Niko membuat Amanda tidur dengan nyenyak karena secara tidak langsung dia menemani tidur gelisah Amanda melalui aplikasi skype.
Setiap malamnya sebelum tidur, Amanda selalu menghubungkan sambungan itu dengan Niko.
Dan tentu saja, Niko dengan senang hati melakukannya bahkan jika dia punya banyak tugas yang tertunda sekalipun.
Amanda always be his priority.
Seperti saat ini, gadis itu duduk dikafe persimpangan yang dua tahun lalu selalu ia datangi tanpa absen.
Selalu menunggu seperti keledai bodoh. Mengerikan.
Tapi kali ini berbeda, dia duduk disini karena akan ada pertemuan dengan Cindy dan Kana.
Oh iya, bicara soal kafe selalu bersangkut paut dengan Alisa.
Sejak sepuluh bulan yang lalu semenjak Amanda menjalin hubungan atau tepatnya sebuah kesepakatan yang mengatas namankan cinta didalamnya,
Sejak saat itupula Amanda sudah melupakan semua kesalahan Alisa. Dan kini mereka menjalin hubungan layaknya seorang sahabat.
Not a fake friend!
Amanda duduk dengan Alisa disampingnya, mereka sudah membuat janji dengan Cindy juga Kana.
Seperti yang dijanjikan, Cindy dan Kana akan membawa kabar yang sangat gembira untuk Amanda dan Alisa.
Mereka berempat adalah sekelompok sahabat kini.
Seorang pewaris perusahaan, seorang pemilik kafe, seorang pemilik butik dan seorang CEO sebuah restaurant, ternama tentunya.
Bel pintu dikafe berbunyi, kedua kakak-adik tiri itu melangkahkan kaki jenjangnya menuju kekursi dimana ada kedua sahabat mereka.
"Haiii..." Sapa Kana dan Cindy diikuti lambaian tangan.
Amanda dan Kana menoleh spontan berdiri dan saling memeluk satu sama lain.
Tanpa basa-basi Alisa memulai pembicaraan.
"So? Apa kabar gembiranya?." Tanya Alisa terburu-buru. Amanda mengangguki ucapan Alisa.
"Buru-buru banget tau gak. Ini itu quality time kita. Jarang-jarang waktu kaya gini. Kalian semua sok sibuk." Ucap Kana memelas.
Mereka tertawa bersama. Setelah lama berbincang, Kana akhirnya memulai pembicaraan inti.
"Jadi kabar gembiranya itu..-" Kana menggantungkan kalimatnya, menginterupsi mimik wajah ketiga temannya.
Wajah mereka bertiga terlihat sangat berharap.
"Bentar lagi kita married!!" Amanda dan Alisa cengo. Mulut mereka menganga tak percaya.
Mereka baagia, tapi tak menyangka kedua teman mereka akan menyandang status istri seseorang sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda's Story
RomantikCOMPLETED. Jika tidak ingin jatuh, maka jangan mencintai. Dia bukan gadis luar biasa yang memiliki segalanya. Setiap orang menganggapnya sempurna, hampir seperti semua tokoh dalam cerita dongeng. Namun, tidakkah ada yang mengerti bahwa dirinya begit...