TIGAPULUHTUJUH - 37

641 29 0
                                    

You gonna miss me when i'm gone

Niko menyesap secangkir kopi pagi ini. Dirinya sudah bersiap melewati kejamnya hidup.

Pagi ini ada mata kuliahnya jadi dengan berat hati dan sedikit semangat berhasil membuatnya melangkah memasuki maybach-nya.

Butuh beberapa menit yang Niko habiskan untuk menempuh perjalanan dari rumahnya menuju universitas-nya.

Melirik sekilas layar handphone-nya. Seolah takut membuat sebuah pesan menunggu.

Ting!

Hatinya berlonjak kaget ketika sebuah pesan terpampang dengan sangat jelas dimatanya.

Atmosfer disekitarnya seolah berubah, entah apa yang terjadi.

Kuliah kan hari ini? Sudah bangun?.

Niko tersenyum, bagaimana bisa dia melewatkan senyumnya ketika orang yang dicintainya terlihat sangat peduli padanya.

Aku bukan kebo kek kamu yah. Bangunnya dari tadi.

Senyum Niko tak berhenti ketika pesan yang dibalaskannya mendapat respon yang baik.

Semangat yang tadinya kecil kini berlonjak besar bahkan membara.

Amanda adalah alasannya.

Kok bisa orang yang bentar lagi lulus dari famous university jadi bego? Aku nanya lain dibalas lain.

Niko terkekeh. Dalam hatinya dia bersyukur ketika pacarnya mulai menjadi dirinya sendiri.

Terserah kamu deh. Eh iya, ngapain?

Disisi satunya Amanda berdecih, bagaimana bisa pacarnya yang sudah menginjak usia 20-an  mempertanyakan pertanyaan anak usia 15-an.

Pertanyaan anak 15-an. Lagi nonton spongebob.

Niko terkekeh lagi. Sungguh dia benar-benar serba salah saat ini. Niko melirik arlojinya.

Shit. Umpatnya, bagaimana tidak? Ia masih ingin saling membalas pesan dengan pacarnya tapi waktu kuliahnya telah dimulai.

Iyadeh. Aku kuliah dulu, tidur gih. Miss you.

Dan detik berikutnya jantung Amanda memompa sangat kencang hingga bahkan dia bingung mengendalikannya.

Iya bawel. I don't miss you, sorry.

Amanda berbohong, dia menyadari itu. Rindunya terhadap Niko sudah tidak bisa dia tampung lagi.

Tapi Amanda tidak terlalu gila untuk mengatakan Aku merindukanmu sangat. Kembalilah sayangkuh. Jangan tinggalkan aku baby.

Lie. Don't be a lier.

Amanda hanya tersenyum simpul.

"Ya, tentu saja aku merindukanmu juga" Gumamnya lalu mencari tempat paling pas untuk memulai mimpinya.

Petualangan akan sangat panjang.

"Hhhh.." Amanda menarik dalam napasnya. Lalu memejamkan perlahan kedua matanya.

"Aku ingin mimpiku kali ini terasa nyata dan aku menyadarinya." Pinta Amanda.

Dan Amanda pun tertidur. Cukup pulas

Mimpi dikabulkan.

***

"Ibu ayuk pergi jalan-jalan.." pinta seorang gadis remaja.

Amanda's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang