DUABELAS-12

793 31 2
                                    

-Menunggu adalah hal yang aku benci, tapi jika itu menunggumu, maka aku akan mencoba bersahabat dengan hal yang aku benci-

Hari-hari dilalui Amanda dengan keikhlasan. kini, Amanda sudah pasrah menjalani kehidupan tanpa Julian disisinya namun, hatinya masih tetap Julian, karena sekeras apapun Amanda berjuang membangun tembok kebencian untuk Julian, rasa cintanya akan selalu dapat mengalahkan kebenciannya.

Amanda hidup diapartemen sendirian, ia belajar mandiri dengan memasak makanannya sendiri dan membersihkan apartemennya sendiri.

Ia memang orang yang mampu tetapi ia tidak sombong, karna ia juga tahu jika ia terus-terusan membeli makanan siap saji, dan selalu menyewa pembantu untuk membersihkan apartemennya, budget yang dibutuhkan bukan sedikit.

"Seenggaknya saat gue ngurangin biaya disini, ayah tidak akan terlalu sibuk memikirkan pekerjaannya dan dapat mendatangi gue lebih awal, tidak ada Julian ayah pun jadi"

Kata-kata itu yang selalu ditekankan pada pemikirannya, ia hanyalah gadis yang merindukan lelaki-lelaki yang dicintainya, Ayah dan Julian.

5 bulan sudah ia hidup di New York. Kehidupan yang jauh dari Ayah, Kana, Cindy, Alisa, Rasto dan Julian.

Amanda tidak mungkin menghabiskan waktu kesepiannya dengan mengahambur-hamburkan uang yang diberikan ayahnya, bukan karna ayahnya tak mampu membiayainya, bahkan jika ia mau membeli 20 mobil Lamborghini pun kekayaan sang ayah tidak berasa terkurang, tapi karna ia ingin mengurangi pekerjaan ayahnya dengan mengurangi biaya kehidupannya di NY.

1 tahun ia meninggalkan Jakarta, dan selama di NY Amanda memiliki hobi baru, yaitu menulis Diary ketika ia merasa kesepian hidup di Kota terbesar ini sendirian.

Lembaran baru dibukanya..

Dear Diary,

Aku masih sendiri di ruangan putih ini,
menulis dalam air mata yang tak terlihat,
tanpa seseorang yang mau menemani

Ry, Aku rindu pada ayah dan masih sangat merindukan Julian.

Aku juga ingin mengunjungi makam Ibu,
tapi aku masih harus disini untuk 2 tahun lagi,
setelah itu aku akan terbebas dari perkuliahan
bullshit ini.

Sekarang aku bisa memasak dan membuat cake juga maccaroni kesukaan ibu,

Andai saja ada yang bersedia mencicipinya.

ohya, besok hari ulang tahun Julian,
dan aku akan membuat kue ulangtahun,
dan merayakannya bersama Julian dalam anganku.

2015,New York.

Amanda melirik arloji hitam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 malam di kota NY.

Ia mengambil jaket tebalnya dan sepatu bootnya, diluar sana sedang terjadi musim salju jadi cuaca akan sangat dingin. Ia bergegas menuju market terdekat untuk membeli beberapa bahan-bahan untuk kue ulang tahun Julian.

Amanda tidak menggunakan mobil karna hanya memakan waktu 10 menit berjalan kaki dari apartemennya menuju market itu.

***
"Huuuh" Tiupan angin hangat dari mulut Amanda untuk menghangatkan kedua telapak tangannya, ia lupa menggunakan sarung tangan dan syal tadi.

Amanda's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang