*
*
*120 tahun yang lalu
- Hutan Sebelah Barat -
Jendral Choi Young dan temannya Yi Seong Gye sedang dalam misi untuk menaklukan armada militer Kerajaan Ming dan Pasukan Perompak Jepang yang bekerja sama untuk menaklukan Goryeo. Selama menjalankan misi, mereka berdua terlihat kompak dalam membagi rencana penyerangan yang akan dilakukan 2 hari lagi.
Mereka sudah melakukan persiapan sejak kemarin. Bahkan mereka juga mulai berkemah tak jauh dari lokasi penyergapan yang rencananya akan dilakukan secara terpisah.Jendral Choi Young merupakan jenderal paling di hormati di Goryeo, bakatnya dalam memimpin peperangan dan menyusun taktik perang sudah tak diragukan lagi. Sementara Yi Seong Gye adalah sahabat sekaligus murid dari Jendral Choi Young. Dia sangat mengagumi semua bakat dan kemampuan yang di miliki Choi Young. Ia menganggap Choi Young adalah hyungnya. Dan sebab itulah ia sangat setia dan berdedikasi pada Choi Young.
Setelah rapat terakhir dengan para ketua dari beberapa pasukan yang akan di sebar, mereka berdua, Choi Young dan Yi Seong Gye menghabiskan waktu bersama di tepi sungai dekat lokasi perkemahan.
"Hyung, benarkah kau belum pernah gagal dalam peperanganmu dulu? Aku benar-benar penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana mengatur strategi perang," Yi Seong Gye terlihat sangat bersemangat jika mereka sudah berdua saja dan membicarakan soal strategi.
Choi Young hanya meringis,
"Kenapa kau sangat penasaran sekali? Bukankah aku sudah sering bercerita padamu, dan mana mungkin aku tak pernah kalah. Tentu saja aku pernah kalah," jawab Choi Young bijak."Tapi mana mungkin, kalau hyung pernah kalah, tak mungkin hyung ada disini bersamaku sekarang ini," balas Seong Gye.
"Terserah kau mau percaya atau tidak. Tapi setiap manusia memiliki kelemahan. Dan mungkin kelemahan itu yang menyebabkan kekalahan, dan bisa juga sebaliknya," raut wajah Choi Young mulai berubah sendu.
"Hyung, apa kau sedang merindukannya sekarang ini? Aku sudah mengenalmu lebih dari 10 tahun, jadi aku tahu apa yang kau rasakan sekarang ini." Seong Gye ikut merasa sedih dengan keadaan sahabatnya.
Sedangkan Choi Young hanya memejamkan matanya dan menyandarkan dirinya dipohon dibelakangnya."Tak usah cemaskan aku. Selama aku bersamamu aku tak akan kesepian. Kau kan sahabatku," jawab Choi Young santai.
Didalam hati Seong Gye, ia tahu betul apa yang tengah dirasakan oleh hyung sekaligus gurunya ini.Ia turut merasa sedih atas kepergian seseorang yang sangat dicintai sahabatnya itu. Dia kemudian memutuskan untuk membiarkan sahabatnya sendirian saja. Mungkin hyungnya membutuhkan waktu untuk menata dirinya sebelum pergi ke medan perang.
"Hyung, aku akan kembali ke tenda terlebih dulu. Hyung jangan terlalu lama berada disini, tempat ini tidak aman," pamit Seong Gye.
Choi Young tersenyum, namun matanya tetap terpejam,
"Tenanglah, kalau aku diculik, aku akan meminta bantuan padamu."Seong Gye terkekeh, dia menggelengkan kepalanya, mana mungkin orang yang sedang di culik meminta pertolongan. Bodoh sekali penculiknya kalau dia sampai mengijinkan sanderanya meminta tolong, batin Seong Gye.
Ia beranjak pergi dari tempat itu. Namun sebelum ia sampai di perkemahan, langkahnya terhenti. Ia mendengar suara langkah kaki seseorang, di genggamnya pedang ditangannya dengan erat. Ia waspada.
Namun tanpa diduga, sebuah panah kecil beracun mengenai lehernya. Ia merasa lemas di sekujur tubuhnya, lalu semua pun menggelap.-------------------------------------------------------------
- Choi Young -
Dia membuka matanya kaget. Sudah berapa lama ia tertidur disini, batinnya. Ia segera bangkit dan langsung berjalan menuju perkemahan. Suasana tampak sepi, hanya beberapa prajurit berlalu lalang mengawasi lokasi disekitar perkemahan.
Sesampainya di tendanya ia terkejut karena tak mendapati Seong Gye. Bukankah Seong Gye tadi berkata kembali ke perkemahan terlebih dahulu. Tapi, kenapa sekarang tak nampak sosoknya, batin Choi Young. Ia merasakan sesuatu yang buruk sedang terjadi. Lalu Choi Young memutuskan untuk mencarinya di sekitar perkemahan terlebih dahulu, mungkin saja siapa tahu Seong Gye hanya sedang mengunjungi salah satu prajurit lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/102254459-288-k841198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Moons
Fiksi PenggemarXiumin dan Kai tak pernah menyangka akan mengalami hal yang luar biasa dalam hidup mereka. Bagaimana tidak, karena melarikan diri dari kejaran renternir, mereka malah bersembunyi di dalam bangunan kuno. Di sanalah awal semua petualangan menegangkan...