Chapter Six

753 83 10
                                        


Sehari sebelum gerhana

- Di Kediaman Tuan Jang -

"Tao-ya.. bisakah kemari sebentar, nak? Bantu eomma menyiapkan ramuan obat ini untuk pasien appamu," teriak Nyonya Jang memanggil putrinya.

"Aaah...eomma aku tak bisa melakukannya sekarang. Aku ingin mencari Sehun, dia menghilang lagi tadi pagi," rengek Tao.

"Tao-ya, jangan mencari alasan. Sudah biasa adikmu yang satu itu tiba-tiba menghilang. Dan kenapa sekarang kau baru mau mencarinya? Biasanya juga kau tak pernah peduli dan malah kalian bertengkar jika dia dirumah."

"T..tap.tapi.."

"Sudah, berhenti mengeluh dan cepatlah ambil ini." Nyonya Jang mengulurkan beberapa bahan obat-obatan untuk diracik Tao.

Tao menerimanya dengan kesal. Padahal tadi ia sudah mencoba keluar dengan diam - diam, tapi tetap saja ketahuan. Ia menghela nafasnya, mencemaskan adiknya Sehun yang akhir-akhir ini sering diam melamun dan sebentar kemudian menghilang.
Tak biasanya adik kesayangannya bertingkah aneh seperti itu. Apakah mungkin Sehun sudah mengetahui bahwa dia sebenarnya bukan bagian dari keluarga ini, batin Tao.

Flashback on*

- 14 tahun yg lalu -

Malam itu tak seperti biasanya Sehun tidak pulang. Tao cemas bukan main, ia mencoba mencari adiknya ke rumah teman - teman adiknya yang dikenalnya. Tapi nihil, mereka semua tidak ada yang mengetahui keberadaan Sehun. Mereka bahkan mengatakan Sehun sudah jarang bermain bersama mereka akhir - akhir ini.
Tao terdiam sedih mendengar penuturan teman - teman adiknya. Kemudian salah satu dari mereka ada yang memberitahu Tao kalau dia pernah melihat Sehun pergi ke arah hutan. Dan ia pun juga mengatakan kalau Sehun sudah seringkali keluar masuk hutan itu, tapi sayangnya ia tak pernah bertanya kemana Sehun pergi.
Tao pun kaget bukan main, ia jadi penasaran apa yang sebenarnya dilakukan adiknya di hutan. Kemudian ia memutuskan akan pulang saja dan bertanya pada orangtuanya, barangkali saja mereka tahu.

-Skip Time-

Sesampainya Tao dirumah, ia langsung menuju kekamar orang tuanya. Tapi belum sempat ia mengetuk pintunya, ia mendengar nada suara cemas dari kedua orangtuanya saat menyebut nama adiknya. Ia pun mengurungkan niatnya dan memilih menguping pembicaraan kedua orangtuanya.

"Yeobo, apa kau tidak merasa bahwa Sehun akhir - akhir ini berubah? Sebenarnya apa yg tengah dialaminya? Ia pun sekarang tak pernah mau berbicara padaku. Dan setiap saat jika tak sedang mengurung diri dikamarnya, ia akan menghilang secara tiba - tiba dan pulang beberapa hari kemudian dengan keadaan lesu. Aku cemas dia mengalami sesuatu hal yang mengerikan diluar sana," Nyonya Jang berkeluh kesah seraya membantu suaminya menata buku catatan pasien milik suaminya.

Tuan Jang hanya menghela nafasnya, ia sudah tahu suatu hari nanti Sehun pasti akan mengetahui rahasia tentang dirinya sendiri cepat atau lambat. Namun ia tak menyangka bahwa Sehun akan tahu kebenarannya secepat ini.

"Tenanglah Hyunie, Sehun akan baik-baik saja percayalah padaku," Tuan Jang mencoba meyakinkan istrinya yang sebenarnya ia pun juga tidak yakin.

"Tapi yeobo, dia sudah 2 hari tidak pulang. Dan yang paling membuatku cemas ia baru berusia 10 tahun. Apa yg bisa dilakukannya diluar sana?"

Tuan Jang tersenyum mendengar perkataan istrinya, ia senang karena istrinya menyayangi Sehun seperti anak kandungnya sendiri.

"Hah, aku benar-benar mencemaskannya sekarang ini. Aku tahu dia anak yang pintar dan pandai menjaga diri, tapi bagaimana jika sesuatu benar-benar terjadi?
Apa yg harus kita katakan pada Tao nanti jika ia bertanya?
Yeobo, kau ingat kan, saat pertama kalinya kau membawa pulang Sehun kerumah ini. Tao sangat senang sekali waktu itu. Ia selalu menunggu dan mengikuti kemanapun aku membawa Sehun pergi. Ia seperti tak mau kehilangan Sehun. Walaupun dari dulu hingga sekarang dia sering menggoda dan mengganggu Sehun, tapi aku tahu ia sangat menyayanginya." Nyonya Jang terkenang masa lalu, raut wajahnya berubah sedih.

Two MoonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang