❀ twenty one

7.7K 988 50
                                    

hari h pun tiba. semalam Arin gak bisa tidur karena udah gak sabar mau ke Bali. dan Arin tidur cuma 4 jam dari jam 00:00 sampai jam 04:00. selama masih berjaga dia chatan sama Mark meskipun ditinggal tidur. gak lupa dia juga chatan sama Chaeyoung, Eunchae, dan Tzuyu. mereka membahas kegiatan mereka di hotel nanti.




Arin menggeret kopernya tergesa-gesa dengan tas selempangnya. cepat-cepat dia pakai sepatu karena jarum pendek sudah di angka 6. terlambat dari jadwal yang seharusnya dia sudah sampai di sekolah.

"Ayo ma, pa cepet! Arin udah telat!" teriak Arin dari teras.

mama dan papanya lari ke luar. mama sulit memasukkan kuncinya ke lubang. saking gemetarnya karena anaknya udah teriak. papa udah di luar manasin mobil dan masukin koper Arin ke bagasi.

"aaa aku telat nih gimana!!!" seru Arin yang rambutnya udag berantakan karena terburu-buru.



── 🍃 ──


benar aja di depan perumahan Seasri udah ramai. bis-bis pariwisata juga udah ada disana. wali murid juga meramaikan tempat itu. alasan kenapa mereka kumpul di depan perumahan Seasri karena ukuran sekolah yang kecil.

sehabis turun dari mobil Arin mencari bis sambil menggeret kopernya. dia mencari angka 4 di kaca bis. tapi taulah Arin kayak gimana. dia malah berjalan lurus tanpa liat nomor bisnya. dia cuma jalan ngikutin jalan. ini anak emang gak jelas.

sampai mata Arin fokus ke jendela bis ──melihat gadis mengetuk-ngetuk jendela──memanggil Arin.

ternyata Chaeyoung.

"Arinnnnnn!" panggilnya tapi gak kedengeran sampai luar. hanya gerak mulutnya aja yang bisa dimengerti Arin.

"taruh kopernya buruan!" Chaeyoung menunjuk bagasi bawah dengan telunjuknya.

Arin menganggukkan kepala. kopernya dia masukkan ke dalam bagasi. tapi bingung naruh dimana karena udah lumayan banyak. ini satu anak pada bawa 2 tas gimana gak penuh.

"taruh disini aja," papa mengambil alih tas Arin. "taruh disini biar gak kena air kalau jalannya banjir."

"makasih ya pa," Arin tersenyum sambil peluk papanya.

"yaudah kamu masuk sekarang. itu tadi temenmu yang di jendela kan?" papa mendorong pundak Arin supaya masuk ke dalam bis.

"iya pa, jangan di dorong dong," kata Arin karena merasa terbebani. papanya kuat banget.

Arin masuk ke dalam bis dan ...

"Rinnn kita duduk disini!!!" seru Chaeyoung begitu Arin masuk.

Arin dan Chaeyoung duduk di kursi sebelah kiri 2 dari belakang. Chaeyoung sengaja pilih belakang karena dia gak suka duduk di depan. katanya takut mual.

"Chae, terus yang duduk dibelakang kita siapa?" tanya Arin menunjuk kursi dibelakangnya dengan ibu jarinya.

"Mark sama Renjun."

Arin mau koprol rasanya.

"tasnya taruh disini aja Rin," Chaeyoung menaruh tas gendong Arin ──yang berisi jajan di bagasi atas. ^dimohon para bis mania jangan bully saya .gawoyyyy

"kok kulkasnya sepi?" tanya Arin. ya Arin nyebutnya kulkas, karena tiap Arin naruh minuman disana pasti dingin bahkan sampai beku.

"kulkas? bego ya, ini mah loker Rin," ketus Chaeyoung.

disana cuma ada tas selempang kecil yang biasanya diisi hp dan dompet. lah ini tas selempang bukannya dibawa malah ditaruh disitu.

"gaes, ayo turun kumpul di lapangan sekolah mau mulai apel pembukaan!" seru sang ketua kelas, Renjun.

silly boy ─ mark lee × arin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang