semua murid kelas 11 berkumpul didepan hotel menunggu penanggung jawab ruang mereka datang setelah mendapat giliran mengambil kunci. di luar tampak gaduh, karena suara mereka menyatu.
Arin, Chaeyoung, dan Eunchae menunggu Tzuyu mengambil kunci. Eunchae duduk bosan diatas koper. Arin sandaran di koper miliknya, sedangkan Chaeyoung menggotong 2 tas Tzuyu dan tasnya sendiri di punggung.
di sebelah sana ada Mark, Haechan, Renjun yang lagi nunggu Dino mengambil kunci. mereka juga sama bosannya. liat aja Renjun sampai deprok di paving. Haechan tiduran di paha Renjun, dan Mark masih kuat berdiri membawa tas ketiga temannya.
yang bego siapa sih? tau berat tapi tetep aja digendong-gendong. katanya gak mau kotor.
"dapet nih sist," Tzuyu keluar dari lobi sambil menganyunkan kunci.
Eunchae yang pertama melihat langsung heboh menghampiri Tzuyu sambil menggeret kopernya dan koper Tzuyu.
"akhirnya!!!!" seru Eunchae.
Arin menyusul setelah Eunchae. dibelakangnya ada Chaeyoung yang kesusahan membawa tas.
"Chae tasnya bawa sini," Arin meraih satu tas milik Tzuyu dan menggeret koper milik Chaeyoung.
"gak usah Rin, lo mana kuat? mending gua aja timbang lo capek." Chaeyoung mau mengambil kembi tas yang dibawa Arin tapi Arin udah jalan duluan.
"kalo dibantuin jangan nolak, Chae. sekali kali gua yang bantuin lo bukan lo terus yang bantuin gua," kata Arin.
Chaeyoung tertawa kecil mendengar ocehan Arin. kesambet Mark ya gini jadinya Arin, batin Chaeyoung.
"Tzuy betewe kamar kita lantai berapa?" tanya Eunchae yang udah gak sabar mau lompat-lompat diatas kasur.
"lantai satu," jawab Tzuyu memandu mereka menuju kamar mereka.
"what? lantai satu???" Chaeyoung kaget, gak nyangka kalau kamar mereka ada di lantai 1. soalnya,
"lantai satu ada dibawah bego! anjer gua kudu gotong tas sama koper ke bawah?" sampai di tangga Chaeyoung udah bersiap menjatuhkan koper dan tas.
"yaudah sini Chae gua bawain," Arin bersikeras membawa tas yang dibawa Chaeyoung. udah tau dia udah keberatan bawa tas masih aja mau bantuin Chaeyoung bawa tas yang lain.
"jangan ntar lo capek!" tolak Chaeyoung. dan Chaeyoung juga sama aja kayak Arin yang gak tau diri kalo dia udah keberatan bawa barang-barang.
"heh Tzuy lo belum bawa apa-apa woy!" Chaeyoung memanggil Tzuyu yang udah turun duluan.
"ha? gua bawa kunci nih," Tzuyu menganyunkan kunci dengan tampang watados.
Chaeyoung langsung menjatuhkan tas-tas milik Tzuyu ke bawah. gak peduli isinya apa tinggal jatuhin aja.
"KOK DIJATUHIN SIH?"
"YA INI TAS SIAPA?!"
"ini berdua baru juga dateng udah ribut," ujar Dino.
Mark, Renjun, Haechan nongol dibelakang Dino. mata mereka fokus ke tas Tzuyu yang baru aja dijatuhin Chaeyoung.
Renjun geleng-geleng ngeliat kelakuan Chaeyoung. "bagus Chae, lanjutkan."
tai memang si Renjun.
"mau gua bawain tasnya?" tawar Mark ke Arin.
Arin menggelengkan kepala. "gak usah, bisa sendiri kok."
"dibantuin kok nolak Rin?" goda Haechan dengan wajah yang asdfghjkl. susah dideskripsiin saking jelek ekspresinya.
"kalian di lantai berapa?" tanya Eunchae.

KAMU SEDANG MEMBACA
silly boy ─ mark lee × arin ✔
Fanfictiongua yang tulus bisa apa? ©2016, markchalatte