Soraya;"Ini bencana!"🐴

12 6 0
                                    

   Tangis itu akhir-akhir ini sering muncul saat kerap ia mendapati kak Raya menginterogasi dengan tatapan tak suka ke Storm. Seolah Storm itu bakteri dan di tambah lagi ntah kenapa Storm kini juga mulai menjauhinya. Ia sangat terpukul saat hari terakhir ia ketemu dengannya di cegah kak Raya dengan tuduhan Storm itu ingin macam-macamlah, penjahatlah, dan gak pantas dengannya.
   Ia sangat sedih dan marah dengan sikap kak Raya. Kenapa? Kakak harus dengan Storm? Ia sudah mulai merasakan kejutan listrik statis tiap kali berada dengan pria ini. Ia tidak menghadirkan perasaan ini. Hanya saja ia hadir tidak tepat. Kei membuang remasan tissue yang basah itu ke sembarang kamarnya yang ia biarkan gelap.
   5 jam ia mengurung diri. Nggak makan, sengaja biar si kuda luluh. Tapi apa boleh buat ternyata selain nyebelin si muda tak berperi ke-i-bu-an seperti eomma. Tangisnya makin menjadi saat memikirkan appa dan eomma. Suasana kamar sangat gelap karena gordennya sengaja tidak di buka. "Dia emang badai. Storm kan artinya badai. ⚡🌋"ia menggumam sendiri.
             🌿🌿🌿
   Seminggu yang lalu.. 🐷🐽
------------------------------
   Storm
Ntah kenapa ya. Rasanya gadis di sampingnya ini punya daya tarik tersendiri. Kadang ia merasa seperti orang bego. Ngomong sendirian di depan kaca hanya untuk mencari kata-kata Indah untuk ia sampaikan nanti saat bertemu Kei. Ya. Belakangan ini dia suka ngorek-ngorek identitas yang menyangkut tentang gadis itu. Ternyata mudah banget.
   Ternyata gadis ini selain chubby juga pintar dan berbakat juga. Unik juga sih dia bisa jatuh hati sama gadis bloon super bego itu. "Manis."ujarnya spontan saat mematut foto Kei dengan Kei yang di sampingnya ini.
   Kei menengok bingung, "Apaan?"tanyanya tidak sadar kalo Storm ngebuka ignya dia. Storm tergagap dan berdeham. "Nggak ininih liat. Kayaknya makanan ini manis deh"alih-alih menunjukan foto gambar makanan di salah satu situsnya ia malah melihat ekspresi Kei yang lugu menatap gambar muffin di ponselnya.
   "Uh kukira apaan. By-the-wayy, jadi laper nih gara-gara liat tuh muffin."katanya mengeja pelan. Storm bangkit dari bangku taman itu, "oke, come on. We go to some plan my favorite in cafe theme back to nature. Funny!!"serunya menanggapi dan menarik Kei ke mari mobilnya.
             🌿🌿🌿
💖OnlyStormxKei💖
------------------------
   Mereka duduk saling berhadapan di cafe yang di dekor memang bertema natural. Jadi di cafe ini tidak ada TV, music, WI-FI. Bagaimana bisa dia suka tempat yang menurutnya ini membosankan ya? Ia melihat dinding kayu mahoni cafe ini, melihat gantungan lampunya pun di bingkai sesederhana mungkin oleh rerantingan pohon dan dedaunan.
   Tapi Kei mencoba memahami kepribadian Storm. Tidak aneh pria pendiam dan sedingin ini suka dengan gaya interior yang natural dan tenang ini. Kei sudah melahap habis beberapa aneka kue di hadapannya dan ternyata rasanya sangat enak dibandingkan tempatnya. Teryata seleranya tidak buruk, pikirnya senang.
   "Apa?"tanya Kei saat meletakkan cup cappucinonya ke meja. Storm memutar bola matanya"kenapa?"ambigu.
   "Kau. Kau tersenyum"pipi Kei panas.
Storm tertawa renyah,"aku sedang memikirkanmu Kei."menatap tepat bola mata Kei yang kini memancarkan binar. "Maksudmu. Kau memikirkan aku Storm?"kali ini benar-benar bodoh saat Storm memajukan wajahnya beberapa senti dari wajahnya. "That right missy"ia membelai wajah Kei dan mencubitnya pelan.
   Kei melongo saat Storm mengacak rambutnya. Kini mereka saling terdiam. Dan kekosongan ini memang hanya diisi deru angin yang berdesir lewat jendela. Kei mengambil roti berselai dan melahapnya. Ia mengkonsentrasikan dirinya pada Storm di depannya. Saat itu dia begitu menikmati rotinya.
   Ada sesuatu rasa-rasa yang familiar.
  Deg!Rasa ini.. Kulitnya terasa terbakar dan gatal.

터리마 카싷 서무아!!

  

Only cause we a sister,...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang