Sebesar cinta itu sendiri.

10 5 0
                                    

   Kata orang rasa 'dimiliki' itu mempunyai makna yang berbeda dari rasa 'memiliki', tipis bukan? 2 kalimat itu sebenarnya saling terikat.
   Jika saja kau di miliki seseorang yang tak kau cintai dan orang itu sangat ingin juga di miliki olehmu, coba katakan apa rasanya?
   Dan jika saja dia memiliki dirimu dan sebaliknya kau juga ingin memiliki dia untuk mencapai kebahagiaan, coba katakan apa rasanya?
   Mudah saja. Coba kau putar-balikan kedua kalimat itu. Memang saling berhubungan hanya saja beda makna. Jika kau dimiliki orang yang tak kau sukai jelas kau tak ingin hatinya dimiliki kau bukan?
    Sebaliknya jika dia memilikimu. Jelas juga kau ingin berbalik memilikinya. Hehe.. Bener yeeee..
                     🌿🌿🌿
   Kali ini beneran aneh. Tiba-tiba saja cowok bernama Dirga itu menitipkan sebuket rangkaian bunga munguhwa putih ke Kei.
   "Dia bilang tolong berikan ini ke kakakmu. Begitu."
   "Apa maksudnya ini!"
Kei menyodokkan buket bunga itu ke dada Raya, "jangan munafik gitu deh.. Lo suka kan?"
   Selalu begitu dia mengejeknya. Tapi ntah kenapa lama kelamaan kenapa jadi suka ya?
   Hampir setiap Kei pulang selalu membawa bunga. Berganti-ganti kadang Mawar, Edelweis dan banyak lagi.
   Sampai one day...
Kei baru saja masuk ke mobil setelah berpisah dengan Storm di luar dan melambaikan tangannya itu Raya langsung menanyakan bunga.
   "What?"
   "Bungaku, bukankah dia selalu membe-"
   "Kenapa kakak jadi sepede gini sehh.. Jelas mungkin dia lelah memberikannya untukmu"Kei malah merapikan make up wajahnya.
   Tok! Tok! Tok!
Mereka menengok ke arah kaca mobil miliknya. Soraya menyipitkan matanya bingung.
   Dirga. Pria itu tampak basah. Ya. Mungkin habis olahraga.
   "Maaf menganggumu. Mungkin ini yang kau tunggu.-"Raya mengambil mahkota bunga yang di lilitkan ke Batang ranting berbentuk lingkaran.
   Dirga menahannya. "Tunggu. Begini lebih cantik."
   Mereka bertatapan sesaat sampai Kei mengklaksoni mereka.
   Raya melirik kesal, "apa? Aku lelah kak.. Come on!"dia mengangkat bahunya lemas.
   Dirga terkekeh geli. "Aku ada waktu di weekend ini. Mungkin terlalu cepat untuk ini, tapi. Mauka-"
   Raya mencium pipinya cepat.
"Tentu saja thanks ya..call me later.."
   Dirga menyentuh pipi yang tadi di kecup Soraya setelah mobil itu jalan.
   Seseorang menabok pipinya dari samping. "Lo kenapa hah! Kesambet apaan lo!"
   Dia menemukan Storm, Ferre, dan Darrel yang terlihat berkeringat itu berkecak pinggang.
   "Lo ngasih lagi ke kakak Kei?"
Tanya Storm sambil menyisir poni rambutnya yang acak-acakan.
   Dirga tidak menjawab, dan langsung loncat kegirangan.
   "Kenapa dia?"
   "Gais gue punya kabar prihatin."ucap Darrel prihatin.
   "Dirga positif gila, sinting, bego, dan miring."ujar Re datar.
   Yang lain terpingkal-pingkal mendengarnya.
   "Bodo. Gue memang gila karena dia.. Kalian tau. Gue bakal nge date sama Soraya."
   "Njrittlahhh si abang udah gede...dede punya abang 3..yee!"
Seru Darrel geleng-geleng.
   "Gue masih muda lagii!"seru Storm..
   "Maknae nih"tambahnya so to do ngong bingoo..
   Dirga menarik semuanya kembali ke lapangan.
   Sebenarnya sih ada seseorang yang melihat mereka dari awal kejadian.
   Pria itu cukup tampan. Tinggi. Menawan. Dan tersenyum sinis.
   Cukup melangkahkan rencana dan mereka akan hancur.
   "Sejatuh-jatuhnya."
   •°Siapa nehhh..

Go! Go! Go!!  Ayoo gue sodara syapa nehhh. Tenang kite semua sodara okee..
   Kei pov:"sodara lo kebo njrittt.. Bwahahahaha!!"
   Dijitak Raya pov!!:"lo sodara siapa setan babi..."
   "Kakakk.. Atittit"
   "Eh yadong anda yaa!!"
   "Ini pisang siapaa.."
   "Kumaha sia bangsat! Cik mamam!"
   Author pov!! Abaikannn Kei yadong ah.. Udh!! Ngeres..[>o<] Vomment yaaa...
  

Only cause we a sister,...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang