1

33 3 1
                                    

"Selamat datang dipanggung yang penuh dengan kepura-puraan. Dunia"

******

Kendaraan berlalu lalang dengan kecepatan tinggi kala itu, pagi dihari senin. Kesiangan dan macet. Ditinggal berangkat sekolah duluan sama Ayahnya. Itu yang Chika rasakan sekarang.

Mulutnya penuh dengan sandwich yang ia bawa dari rumahnya, kedua tangannya sedang memakai dasi yang tak kunjung usai. Lupa menguncir rambutnya jelas ini adalah hari senin. Semua murid disekolahnya wajib berpenampilan rapih.

"Nek, mau nyebrang ya?" Nenek yang sedang berdiri dipinggir jalan itu mengangguk saat mendengar pertanyaan Chika

"Ayo deh Nek saya sebrangin" dengan hati-hati Chika menuntun Nenek itu menyebrang, setelah sampai si Nenek mengadahkan tangannya pada Chika, Chika kontan saja menyalami tangan sang Nenek. Tapi bukan itu...

"Enak aja maen salam-salam! Saya mau minta duit sama kamu!" Chika melongo seketika, ko nyolot?!

"Lah, kan udah saya bantuin nyebrang Nek. Ko dikasih hati malah minta ginjal sih?"

"Kurang ajar ya kamu sama orangtua, kamu tega sama saya?!" Dengan berat hati Chika mengeluarkan uang dari saku bajunya, dengan cepat si Nenek merampas uang yang belum sempat Chika hitung, lalu melengos pergi.

"Nenek itu emang gitu dek, agak aneh dikit. Gara-gara ditinggal sama suaminya" Bapak-bapak penjual minuman berkata pada Chika.

"Ko bapak gangasih tahu saya?"

"Yaorang siadeknya kagak nanya"

Poor Chika. Senin yang benar-benar sial. M o n ster D a y.

*******

"Telat lagi?"

"Like usual, biasain bangun pagi deh Chik, lo pikir enak gitu liat lo dijemur dilapangan?"

Chika mencibir saat kedua sahabatnya Daya dan Sheryl mengomel kearahnya.

"Lo pikir gue mau apa kesiangan terus? Dihukum terus?!"

"Yahabisnya, kebanyakan nonton drama korea lo!"

"Yaudah sih, gue ya gue. Lo berdua pergi saja deh sana!"

Sesuai perintah dari Chika, kedua sahabatnya itu pergi. Udah tahu orang lagi kepanasan juga bukannya bawain minum kek. Ini malah ngomel!!! Batin Chika....

"Chika sini kamu!!"

"Ibu manggil saya?"

"Memang ada berapa siswa yang bernama Chika?! Kelakuannya buruk, kerjaannya bolos dan malas seperti kamu?!"

"Dua bu"

Hah?"Siapa itu?!"

"Anak ibu kalau sudah lahir hehe" Seketika Bunga -Wali kelas Chika- mengusap perutnya yang bulat.

"Amit-amit banget saya!"kalau cantiknya sih boleh....

"Yaudah deh, ibu Bunga yang sedang bunting ngapain manggil saya?"

"Semua orang juga tahu keleus kalau saya lagi bunting, ini surat untuk orangtua kamu" Bunga menyodorkan kertas putih yang dilipat rapih kearah Chika

Chika bangkit sambil menyalami tangan Bunga. "Kamu tahu itu surat apa?"

"Pengaduan kelakuan saya 'kan bu? Udah hapal saya"

"Santai sekali kamu"

"Iyalah kaya dipantai"

Bunga sebenarnya ingin tergelak tertawa, tapi ia urungkan. Bisa besar kepala gadis ini kalau kedapetan ia lagi ketawa karna guyonannya.

******

Chika menghias kue buatannya, dapur rumahnya berantakan. Cangkang telur berserakan dimana-mana.

"Dapur sih namanya, tapi bentuknya mirip gudang tikus"

"Cowok sih bentuknya, tapi mulutnya mirip emak-emak yang gadapet jatah belanja!"

Nata melangkah mendekat menghampiri Chika, semua orang tahu. Nata Alamsyahraja dan Chika adalah dua makhluk yang sering ribut tapi mengkedok menjadi bes pren por eper.

"Kue ulangtahun? Buat sape?"

"Buat ayamnya pak RT, pelepasan keperjakaan katanya. Semalem ayam Bunda hamil"

"Gila lo, serius gue"

"Buat gue lah, gue yang bikin yakali buat lo"
"Dih, cewek yang satu ini emang abstrak abis" Nata menggelengkan kepalanya lalu mulai membenahi dapur rumah Chika.

Nata benci kotor, sedangkan Chika jorok.
Nata suka pelajaran IPA, sedangkan Chika benci IPA
Nata rapih, Chika amburadul
Nata suka mie ayam, sedangkan Chika suka Bakso.
Nata cowok dan Chika cewek.

Tapi satu kesamaan mereka, sama-sama suka kue. Kue buatan Chika yang rasanya Manis banget.

*****

Vomment if u like.

Heart In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang