4

10 1 0
                                    

"Sinar kecil Bintang tetap tidak berarti saat Bulan dan Matahari masih saling melengkapi"

******


Nata Alamsyahraja
Siang mba😉

Chikaaa
Siang jugaaa bapak Nata yang tidak terhormat

Nata Alamsyahraja
Sombong bgt, mentang-mentang jauh skg.

Chikaaa
Gimana sama kuliahnya disana? Baik2 aja 'kan?

Nata Alamsyahraja
Banyak cewek cantik disini😜😜

Chikaaa
Pantesan gamau balik🔫

Nata Alamsyahraja
Kagaklah, libur semester gue balik

Chikaaa
Bohong

Nata Alamsyahraja
We'll see

Nata membaringkan tubuhnya di single bed kamar kosnya. Nata sama Chika itu emang beda satu tahun. Dan kebetulan Nata dapet beasiswa buat lanjutin kuliahnya di Amerika.

Awalnya Nata males banget ngambil beasiswa ini, apalagi harus jauh-jauhan sama keluarga dan Chika. Tapi berkat dorongan dari Chika akhirnya Nata ambil juga beasiswa itu.

******

"Sorry so much ya Chik, kedainya hari ini tutup. Kita nonton aja gimana?" Chika tersenyum memaklumi

"Gausah deh Kha, gue tahu tempat yang lebih asik selain nonton. Kalau lo mau sih"

"Bolehlah ayo!"

Sakha memperhatikan Chika yang lagi bagi-bagiin ice cream ke anak panti. Panti Asuhan Citra Kasih, Chika ngajak Sakha kesini. Awalnya Sakha sempet kaget, Chika itu terlahir dari orang berada tapi ternyata mau juga berbaur sama mereka. Beda sama cewek yang sempet deket sama Sakha, biasanya mereka lebih sering ngajak Sakha shopping, nonton atau dinner.

"Lucu ya mereka, ngeliat mereka bikin gue sadar Kha kalau bahagia itu sederhana sebenernya" Sakha mengangguk, ia bersyukur masih memiliki keluarga yang lengkap, walaupun...

"Thanks ya Chik udah ajak gue kesini, gue bakal sering kesini kayanya"

"Gue tahu tempat ini dari Nata, sahabat gue. Dia itu orangnya bertolak belakang sama gue. Apa yang gue gasuka malah dia sukain. Lucu 'kan?" Chika berucap sambil terkekeh.
"Ko gue jarang liat lo sama dia ya?"

"Dia lagi kuliah sekarang, dapet beasiswa di Amerika gitu" Sakha mengangguk, mulai memfokuskan matanya kewajah Chika. Terlihat jelas bahwa Chika sangat antusias membahas tentang sahabat lelakinya itu.

"Smart boy" Gumam Sakha

"Dia juga jago bikin puisi, dan yang harus lo tahu Kha dia itu terlahir dari keluarga seniman!"

"Ohya?!" Chika mengangguk antusias lagi. Sumpah Sakha agak garela liat ekspersi Chika yang lagi sebut nama Nata, ada rasa gasuka yang Sakha gabisa jelasin.

Tangan Sakha terangkat untuk mengacak rambut Chika dengan gemas, bangkit berdiri lalu berjalan menghampiri anak panti yang sedang bermain bola dihalaman. Sementara Chika, memperhatikan Sakha dari tempatnya duduk dengan senyuman yang terulas dibibirnya.

Heart In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang