3

14 1 0
                                    

"Bahkan rintikan hujan itupun tak tahu sebanyak apa saya merindukan kamu"

*****

Lelaki berbalut sweater merah maroon itu memarkirkan motor sport hitamnya didepan rumah bercat biru dengan pagar yang menjulang tinggi.

"Cari siapa Dek?" Satpam paruh baya itu membuka sedikit gerbang.

"Saya cari Chika, Chika-nya ada?"

"Oh ada, non Chika-nya lagi sakit. Adek temennya?"

Kepo amat, disuruh masuk kek. Panas tau!

"Iya saya temannya, boleh saya ketemu Chika pak?"

Satpam itu tampak berfikir sebentar, memperhatikan penampilan Sakha dari bawah sampai atas. Sampai motornya juga ia perhatikan.

"Boleh, ayo masuk"

Sakha menghidupkan motor sportnya lalu memasuki pekaran rumah Chika yang besar.

Chika sedang membaca novel yang belum sempat ia baca, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk.

"Non ada temennya yang nyariin" Chika menghela nafas, pasti Daya sama Sheryl yang datang pikirnya.

"Suruh masuk sini aja Bik"

"Temannya cowo non, ntar dimarahin tuan kalau ketauan" what? cowok siapa?

"Bayu ya Bik?"

"Bukan non, namanya Sakha"

Sakha mau ngapain dia kesini? Pasti Sheryl yang kasih alamat rumah dia ke cowok itu..

"Bilangin tunggu bentar Bik" Chika segera turun dari ranjang-nya, merapihkan sedikit penampilannya lalu turun menghampiri Sakha.

******

"Ko diluar? Masuk aja Kha gaada siapa-siapa ko" Chika menghampiri Sakha yang sedang duduk diteras depan rumahnya. Ditemani dengan jus kemasan yang dibawakan oleh Asih -asisten rumah tangga Chika-

"Disini aja Chik, gimana lo udah sehat?"

"Udah baikan ko. Besok mulai sekolah" Sakha memandangi Chika. Pipinya terkesan bulat, matanya hitam pekat penuh keceriaan. Hidungnya mancung dan satu hal yang Sakha suka dari Chika adalah alisnya yang tebal. Chika memang cantik dan ada sebagian dari diri Chika yang membuat Sakha ingin mendekat, entah itu perasaan apa.

"Sorry, ini semua salah gue. Dan gue bawain ini buat lo. Dari ibu" Sakha menyerahkan bawaannya ke arah Chika

"Apa ini Kha?"

"Oh ini perkedel jagung. Ibu kapok kalau bikin makanan berbahan udang" Chika baru tahu kalau Sakha itu punya lesung pipi, gakeliatan kalau dia lagi ngomong. Tapi pas senyum lesung pipinya langsung muncul bikin Sakha keliatan manis.

"Bilangin makasih ya sama Tante Arum"

"Sama-sama dari gue" lalu keduanya terkekeh berbarengan.

"Kata Ibu disuruh main lagi kerumah, ibu punya banyak cerita yang pengen diceritain sama lo" Chika sebenernya agak aneh sama Sakha dan Ibunya. Kenapa mereka bisa sangat welcome sama kehadiran Chika. Padahalkan mereka itu baru ketemu. Tapi Chika sendiri ngerasa nyaman ko ada dideket mereka. Jadi yaudahlah..

Heart In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang