14

10 3 0
                                    

"Saya kadang capek harus memendam Rindu yang bahkan kamu sendiri gapernah tahu"

*******

Chika berlari kearah lelaki yang sedang berdiri didermaga, membelakanginya. Memakai sweater berwarna abu dan celana denim.

"Kha" Sakha menoleh, mendapati Chika berada dibelakangannya.

"Kakak?!"

"Iya, kakak Sakha" keduanya terkekeh, Sakha menarik Chika untuk mendekat kearahnya.

"Udah lama ya gaketemu, kangen gak?"

"Jangan mulai deh" Sakha mengacak rambut Chika gemas, perasaan itu memang sudah lumayan menghilang, tapi ya tetap saja.

"Ini" Sakha menyerahkan amplop coklat yang ia bawa kearah Chika

"Apaan nih?"

"Buka aja"

Chika membuka amplop itu, tiket keberangkatan menuju luar negeri.

"Kamu mau ngajak aku liburan?" Sakha menggeleng sambil tersenyum

Chika kembali mengarahkan fokusnya pada tiket itu, hanya ada satu tiket dan nama Sakha Dewangga tertera sebagai penumpang.

"Finlan?" Sakha mengangguk

"Aku bakalan ngelanjutin sekolah disana, sesuai yang aku bilang dulu"

"Ayah udah tahu?"

"Iyalah, ayah 'kan yang daftarkan aku kesana"

Chika memeluk Sakha, lelaki ini yang pernah mengisi hatinya. Lelaki tampan yang ternyata adalah kakaknya sendiri.

Sakha membalas pelukan Chika, menghirup aroma bunga-bungaan dari rambut sang adik. Merenggangkan pelukannya, ia lalu mengecup ujung kepala Chika

"Jaga diri baik-baik ya?" Chika mengangguk sambil menjatuhkan air matanya

"Jangan nangis dong" kembali memeluk sang adik, sedikit demi sedikit Sakha mulai terbiasa untuk menenangkan adik perempuannya yang sedang menangis itu.

Nata menyaksikan pemandangan dihadapannya dengan tangan mengepal. Ia salah, fikirannya salah selama ini. Ia kira, Chika akan membalas cintanya juga setelah Chika mengetahui kebenaran bahwa lelaki yang ia cintai itu adalah kakaknya sendiri.

Namun itu semua salah, Nata memang tidak akan pernah bisa mendapatkan hati Chika. Dan Chika tidak akan memandang Nata dengan tatapan lebih, selain sebagai sahabat.

Beranjak pergi dari tempat persembunyiannya, Nata meninggalkan dua manusia yang sedang memadu kasih itu.

Selesai mengantarkan Chika pulang dan memastikan bahwa gadis itu sudah masuk kedalam rumahnya. Nata tidak langsung pergi, selang lima belas menit berlalu Nata kembali menemukan Chika keluar dari dalam rumahnya, mengendarai audi hitam milik gadis itu, Chika menerobos jalanan ibukota yang sedang padat saat itu.

Nata menjalankan motornya, membuntuti kearah mana Chika akan pergi. Sesuai perkiraannya Chika pasti akan bertemu dengan seseorang. Tapi kenapa Chika harus berbohong?!

Chika menghentikan mobilnya dibahu jalan, keluar dari mobil itu lalu mulai berjalan dengan langkah lebar. Menghampiri lelaki yang sedang berdiri memunggungi tempatnya berada.

Dan Nata sudah tahu, bahwa Chika kembali bertemu dengan Sakha. Mungkin mereka memang akan melanjutkan hubungan mereka. Nata sudah menyerah, ia sudah menyatakan perasaannya pada gadis itu tapi tetap saja, Chika terus mencintai Sakha.

Heart In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang