Setelah hampir seharian ini Sasuke mengurung dirinya di kamar dia benar-benar merasa kering di tengorokannya. Di liriknya jam di atas meja nakasnya. Pukul 10 lebih 18 menit. Pantas saja dia sangat haus dan sedikit lapar. Dia tertidur hampir 10 jam. Dengan pelan dia segera melangkahkan diri keluar dari kamarnya. Mension yang sangat luas itu terlihat sangat sepi. Mungkin semua pembatu telah pergi ke kamar mereka masing-masing karna ini sudah cukup malam. Saat Sasuke melewati ruang kerja sang kepala keluarga Uchiha, Sasuke menghentikan langkahnya. Pintu itu sedikit terbuka. Sehingga suara sang ayah yang sedang berbincang dengan seseorang melalui Hp itu terdengar jelas keluar. Sasuke berniat meneruskan langkahnya sebelum dia mendengar nama Naruto di sebut sang ayah. Maka dengan penasaran Sasukepun merapat kearah pintu untuk mencuri dengar.
"TIDAK BISAAA... HAL INI TIDAK BISA TERJADIII...!" seru Fugaku terlihat marah.
"...."
"Itu hanya masalah kecil... Uchiha pasti bisa mengatasina"
"..."
"KUSHINA...!! apa ini tidak bisa di bicarakan lebih dulu? Kamu tau kan jika kamu membatalkan pertunangan ini separuh saham Namikaze akan jatuh pada kami" bentak Fugaku.
Sekarang Sasuke tau ayahnya sedang berbicara dengan siapa.
"..."
"Apa kamu mengancamku?"
"..."
Fugaku tampak memijat keningnya. Dua hari ini memang sangat berat untuk pemimpin Uchiha itu. setelah perusahannya mengalami masalah kali ini pertunangan anaknya yang bermasalah.
Fugaku menghela nafas pelan. "Baiklah... aku akan memberimu setengah saham Uchiha jika kamu masih mau menyatukan Naruto dan Sasuke" ucap Fugaku lirih. Sasuke terkejut mendengar ucapan ayahnya. Itu bukan seperti Fugaku yang dia kenal.
"..."
"BRENGGSEKK... APA KAMU INGIN SELURUH SAHAM UCHIHA HAHHH...?!" teriak Fugaku emosi. "Baik jika itu mau kamu aku akan berikan seluruh saham Uchiha asalkan Sasuke dan Naruto bisa menikah" lanjut Fugaku masih emosi.
" Maaf tapi aku tidak butuh saham Uchiha. Aku benar-benar tidak bisa menikahkan Naruto dengan Sasuke"
"Sebenarnya apa maumu kushina?!" masih emosi.
"Hanya ingin Naruto bahagia. dan kebahagian Naruto bukan Sasuke"
"HAHHH... BRENGSEK...!!" teriak Fugaku sembari melempar hpnya ke tembok di depannya hingga terdengar hantaman yang cukup keras.
Sasuke hanya bisa menatap sang ayah dari celah pintu. Tapi entah kenapa melihat sang ayah yang frustasi karna kisah cintanya menbuat seutas senyum di bibir Sasuke. Itu benar-benar sisi ayahnya yang Sasuke tidak pernah tau dan itu sama sekali tidak Uchiha.
"Apa kamu yakin mau berangkat sekolah sayang?" tanya mikoto pada sang anak yang masih terdapat bebrapa memar di wajahnya. Sasuke tersenyum kecil dan menganguk. Membuat sang ibu sedikit terkejut. Sejak kematian Itachi tak pernah sekali pun beliau melihat senyum Sasuke.
Sasuke turun ke meja makan di mana sudah ada sang ayah. Fugaku menatap datar kearah Sasuke sekilas sebelum kembali menghadap Koran yang di bacanya sembari menunggu sang istri menyiapkan roti panggang di piringnya dan pring Sasuke.
"Untuk pertunanganku dengan Naruto... lupakan saja" ucap Sasuke membuat sang ibu menghentikan kegiatannya begitupun Fugaku. Keduannya langsung menatap kearah Sasuke.
"Kenapa sayang...?" tanya mikoto setelah sadar dari keterkejutannya. Pasalnya yang dia tau sang anak sangat mencintai gadis itu.
"Naruto tidak pernah mencintaiku. Lagi pula dia juga sudah mempunyai seorang kekasih. Shikamaru Nara" jawab Sasuke panjang. Ya... kalimat terpanjang yang pernah Sasuke ucapkan. Fugaku sedikit terkejut mendengar nama Shikamaru Nara. Sekarang dia mengerti kenapa perusahaan Nara ingin menyaingi Uchiha.
![](https://img.wattpad.com/cover/87327502-288-k92088.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS NOT BUSINESS
RomantizmApa yang akan Shikamaru lakukan saat Kushina menganggap bahwa cinta adalah bisnis yang harus saling menguntungkan. Sedangkan Shikamaru sangat mencintai Naruto yang merupakan anak dari Kushina. Belum lagi saat keduanya harus dihadapkan pada masalah y...