CHAPTER 3

49 9 0
                                    

Saat jam istirahat telah dimulai sekitar 10 menit yang lalu, Yuju hanya duduk di bangku paling ujung di kafetaria. Bukan karena ia menyukai tempat itu, tetapi semua bangku memang sudah penuh. Ia bahkan tidak bisa melihat apakah kakak sepupunya juga menghampiri kafetaria dari sudut ini. Jadilah, hanya ia sendiri di tempat ini. Bekal makannya yang berisi kimbap belum ia sentuh sama sekali, ia menunggu Seokwoo, tentu saja ada sesuatu yang akan ia tanyakan. Tetapi ia beruntung karena sepupunya itu datang dalam waktu kurang dari lima menit sejak ia bertanya-tanya tentang keberadaan kakaknya itu. Di meja sudah ada dua jus jeruk yang ia pesan untuk Seokwoo dan dirinya sendiri, ia memang sengaja hanya memesan dua minuman, karena ia berharap bahwa Zuho-ssi benar-benar tidak akan duduk bersama mereka untuk saat ini.

 Di meja sudah ada dua jus jeruk yang ia pesan untuk Seokwoo dan dirinya sendiri, ia memang sengaja hanya memesan dua minuman, karena ia berharap bahwa Zuho-ssi benar-benar tidak akan duduk bersama mereka untuk saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokwoo langsung meminum jus yang ada di hadapannya kemudian menunggu Yuju berbicara, tatapannya tetap hangat meskipun Yuju sedari tadi belum mendapatkan kata-kata yang tepat untuk memulainya.

"Hmmm, oppa. Apa kau merasa ada yang aneh dengan Zuho-ssi?" tanyanya langsung.

Seokwoo langsung terkejut, "Aneh bagaimana?"

Ia memelankan suaranya agar tidak terdengar oleh orang lain, "Dia lebih banyak bicara sekarang."

Kakaknya menutup mata sebentar, kemudian mengejutkan Yuju saat tiba-tiba menjawab, "Ah, I know!" ia tersenyum lebar, "dia mempunyai perasaan terhadapmu, Yuju-ah!"

"Aih! Tidak mungkin, oppa. Mungkinkah namja sedingin Zuho-ssi bisa menyukai yeoja sepertiku?"

Seokwoo oppa tersenyum lebih lembut sekarang, "Memangnya Zuho itu seperti apa menurutmu?"

Yuju berdecak, "Ck... Aigoo, dia terlalu dingin, oppa. Lagipula aku belum tertarik pada siapapun."

"Hei, Yuju-ah. Kau belum mengenal Zuho seperti aku mengenalnya. Kau tenang saja, okay?" Seokwoo tersenyum kemudian mengusap-usap kepala adiknya.

"Ne, gamsahamnida, oppa."

"Kau kan sepupuku, jadi tenang saja."


Setelah itu, mereka berdua melanjutkan kegiatan masing-masing untuk pergi ke kelas berikutnya.

Waiting ~ Don't Ever Regret What HappenedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang