"Sekarang kita akan membagi kelompok untuk pengerjaan soal bab 4, setiap kelompok terdiri dari tiga orang, setiap kelompok akan mengerjakan soal latihan sebanyak lima puluh soal. Terdiri dari 20 soal mudah, 15 soal sedang, dan 15 soal sulit. Baiklah kita akan melakukan pembagian kelompok. Kelompok satu Tenten, Neji dan lee. Kelompok dua Shino, Kiba dan Hinata. Kelompok tiga Shikamaru, Ino dan Chouji, kelompok empat Sasuke, Sakura dan...Naruto "
Saat pembagian kelompok empat banyak yang protes dari banyak siswa, tapi tidak diperdulikan oleh Kakahsi-sensei. Oh 'ya kelimpok yang lain dilewat aja, sisanya pemeran pendukung aja.
Saat Sensei akan keluar.
"Oh'ya, saya lupa, tugas akan dikumpulkan minggu depan "
Ucapnya sambil tersenyum.
"APA! "
"Kakahsi-sensei! Kau tidak bisa begitu "
Banyak yang protes, tapi tidak didengarkanya.
"Jadi...Sasuke-kun, kita akan mengerjakanya kapan? " tanya Sakura dengan nada centil.
Sasuke melirik kearah Naruto, seakan bertanya.
"Terserah kamu saja Sasuke-san "
"Hn, kita kerumahku "
"Yes, dengan begini aku bisa mendekati orang tuanya Sasuke-kun agar bisa membantuku mendapatkan Sasuke, hihihi "
Melihat Sakura tertawa sendiri membuat SasuNaru memberikan pandangan aneh, seperti melihat orang gila didepanya.Waktunya pulang, Sakura dan Naruto menunggu Sasuke yang sedang mengambil mobilnya di depan gerbang.
Tak lama kemudian datang mobil warna dark blue berhenti didepan mereka.
Sakura buru buru masuk, dia tidak ingin keduluan oleh Naruto duduk di depan, tepatnya di samping Sasuke yang sedang mengemudi.
Naruto tidak keberatan, lagi pula Naruto memang ingin duduk dibelakang.
Sasuke hanya menberikan pandangan kesal kearah Sakura dan mulai menjalankan mobilnya kearah rumahnya.
Mereka masuk melewati gerbang tinggi kediaman Sasuke. Mereka harus melewati taman yang luas, dengan ditumbuhi beberapa bunga seperti mawar, tulip, dan banyak lainya. Dibeberapa tempat tertentu di tanam pohon pohon besar untuk menambah keasrianya. Nyonya Uchiha meman suka bercocok tanam.
Sekarang mereka telah sampai di rumah, atau lebih tepatnya istana, dengan bergaya tradisional. Mengudang decak kagum dari Saskura, karena pertama kalinya Sakura melihat bangunan yang semegah ini.
Sakura memang bukan kalangan menengah kebawah, kaya malahan, tapi kalau dibandingkan dengan keluarga Sasuke, mereka sangat jauh. Maka dari itu Sakura ingin mendapatkan Sasuke, selain ia menyukainya, ia juga dapat meningkatkan drajatnya apabila bisa menjadi kekasih Sasuke.
Sedangkan Naruto hanya memberikan pandangan biasa, karena kediamanya tidak jauh berbeda, tetapi Naruto sangat suka dengan taman yang dilewatinya tadi.
Saat memasuki rumah, kami disambut oleh kepala pelayan yang sudah berumur. Terlihat dari rambutnya yang sudah beruban dan banyaknya kerutan diwajahnya, tetapi badanya masih segar bugar.
"Selamat datang tuan muda "
"Hn, dimana Kaa-sama?"
"Beliau sedang mengambil baju pesanan untuk makan malam nanti "
"Memang ada acara apa nanti malam? "
"Teman dekat tuan besar yang baru datang dari luar negri dan akan datang beserta keluarganya untuk makan malam "
"Hn, ambilkan cemilan untuk temanku nanti "
"Baik tuan muda "
"Ayo pergi "
Saat akan menaiki tangga, menuju kamarnya.
"Sasuke-san, bisakah kita mengerjakanya di tuang tamu?"
"Ah maaf, aku tidak ingat, baiklah "
Mereka memutar arah menuju ruang tamu. Membuat Sakura mendumel dalam hati, padahal Sakura sangat ingin melihat isi kamar Sasuke.
Sasuke pergi untuk mengganti bajunya, meninggalkan Sakura dan Naruto berdua diruang tamu.
"Ya! Seharusnya kita belajar di kamar Sasuke-kun saja, padahal aku sangat ingin melihat kamarnya. Kapan lagi bisa kesini. Ini semua gara gara kau" Sakura terus mengomel, setelah amarahnya reda. Akhirnya Naruto nenjelaskan.
"Kau tau? Masuk kekamar seorang lelaki, apa kagi bukan mahram itu tidak baik. Bagaimana nanti, kalau kita sembarang masuk kedalam kamar seorang lelaki, takutnya nanti akan ada fitnah. Kalau terjadi sesuatu bagaimana? Seperti kehilangan barang, tidak menutup kemungkinan kita yang akan disalahkan. Lagi pula bukankah kita perempuan yang terhormat, jadi kita harus menjaga kehormatan diri sendiri" sakura tidak dapat membela diri, jadi dia hanya bergumam saja. Naruto hanya tersenyum melihatnya. Tanpa mereka sadari, pembicaraan mereka didengar oleh sang nyonya besar yaitu Uchiha Mikoto, ibu dari sasuke. Mikoto suka dengan pemikiranya, itu menandakan dia anak baik baik.
Mikoto lebih baik pergi untuk mempersiapkan diri untuk acara nanti malam. Tak lama berselang, Sasuke tutun dengan baju santainya yaitu kaos lengan pendek berlambang Uchiha dengan bawahan celana levis pendek selutut.
Penampilanya yang sederhana, tidak menutupi ketampananya, malah dia semakin terlihat mempersona dengan gaya santainya.
Saat sampai diruang tamu Sakura terus melihat kearah Sasuke dengan pandangan memuja, membuat Sasuke menjadi risih. Sebenarnya Naruto juga begitu, tapi langsung mengalihkan pandanganya dan langsung beristigfar.
Mereka mulai mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh Kakashi-sensei, dengan membagi bagi soal yang harus dikerjakan masing masing.
Mereka mengerjakan dengan tenang dengan sekali kali Sakura minta diajari, untuk mencari perhatian Sasuke.
Tak terasa sudah jam 05:45. Terdengar suara dering phoncell milik Naruto.
"Hallo, Assalamualaikum"
"........"
"Hai, maaf aku lupa waktu "
"........"
"Hai, aku akan segera pulang"
"....."
"Hmm, aku juga sayang Kaa-san"
Narutopun mengakhiri percakapanya.
"Sasuke-san aku pulang lebih dulu"
"Hn, tugasnya kerjakan dulu bagian masing masing, nanti kita periksa bersama di sekolah "
"Hai, kalau begitu sampai ketemu besok "
Naruto pergi, meninggalkan Sasuke bersama Sakura. Saat Sakura ingin mendekati Sasuke.
"Sebaiknya kau juga cepat pulang "
"Tapi... "
"Sebentar lagi tamu akan datang, kau masih ingin disini? "
Sakurapun gondok, dan mulai membereskan peralatannya, lalu pergi dengan menghentakkan kakinya jesal, karena gagal lagi mendekati Sasuke.
"Mereka sudah pergi Sasuke? "
"Ya, Kaa-sama "
"Suke, siapa gadis yang memakai selendang itu "
"Ah itu Naruto, kenapa memangnya "
"Tidak, tidak apa apa, Kaa-san hanya suka padanya "
"Dia islam "
"Ah... sayang sekali "
"Kaa-sama.."
"Apa Suke " Sasuke ragu untuk mengatakanya.
"Tidak jadi "Sakura akhirnya menyusul Naruto. Mereka sedang berada didepan gerbang untuk menunggu jemputan. Di kejauhan datang dua mobil. Mobil pertama datang, kaca mobil di turunkan terlihatlah sang tuan besar bersama putra sulungnya, Sakura mengenalinya dan langsun menunduk hormat diikuti oleh Naruto.
"Siapa kalian "
"A..ah, kami teman sekolah Sasuke paman " jawab Sakura terbata karena dipandang dengan padangan seram oleh Uchiha Fugaku.
"Hn "
Mobil Fugaku pun pergi di ikuti oleh mobil silver yang berada di belakanya.
Tak lama mobil jemputan Naruto telah tiba denga supir seorang perempuan.
"Sakura-san! Kau mau ku antar?"
"Tidak usah, taxi! " jawabnya dengan nada ketus, kebetulan ada taksi yang lewat.
Merekapun pergi dari kediaman Uchiha.Fugaku dan anak sulungnya telah sampai di teras rumah, disambut oleh Mikoto.
Keliarlah dari mobil silver satu keluarga.
"Kyaaaa, Kushina aku merindukanmu "
"Aku juga Mikoto " mereka saling berpelukan melepas rindu, dan langsung masuk meninggalkan suami dan anak mereka.
"Ada ada saja mereka "
"Tak apa, sudah lama aku tidak melihat Kushina yang tersenyum lebar, setelah anak kami hilang di culik "
"Kalian masih mencarinya? "
"Tentu saja, walaupun sudah ada Karin, tapi kami masih mengharapkan putri kami "
Mereka terus terhanyut dalam kesedihan. Tanpa mereka sadari putri yang mereka cari, ada didekat mereka.TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Syurgaku
Fiksi PenggemarIni adalah cerita tentang perjuangan hidup Naruto seorang Muslimah, yang mencari kebahagiaan sejati.