Chapter 4

6.9K 538 18
                                    

"Agamaku yang tidak memperbolehkanya "
"Memang apa agamamu? "
"Agamaku Islam " jawabnya sambil tersenyum.
"APA? "
"Kenapa, apa ada masalah? "
"A..ah tidak, hanya tidak biasa saja. Maaf kalau tadi kami membuatmu tidak nyaman. Baiklah perkenalkan namaku Shimura Sai " ucapnya sambil mengulurkan tanganya, sambil tersenyum palsu.
Naruto tidak menerima uluran tanganya, hanya membungkukan badanya sebagai balasan. Membuat Sai menarik kembali tanganya canggung.
"Namaku Uzumaki Naruto salam kenal " balasnya dengan senyuman kecil.
Lalu dilanjutkan oleh yang lain mereka memperkenalkan diri, hanya dengan menyebutkan nama tanpa mengulurkan tangan. Tidak ingin mempermalukan diri sendiri seperti yang dilakukan Sai.

Beberapa siswi mulai mendekatinya, dan mengajak dirinya berkenalan. Cara Naruto memperlakukan teman lelaki dan perempuan berbeda, seperti menyambut uluran tangan teman perempuan dengan ringan, tidak seperti pada teman lelaki yang bahkan dekatpun enggan, itu membuat para lelaki semakin penasaran padanya.
Naruto tidak seperti perempuan yang mereka lihat selama ini, yang suka memakai baju pendek memperlihatkan lekuk tubuh mereka, yang tidak segan berdekatan pada lawan jenis bahkan sampai melakukan kontak fisik yang intim. Naruto seperti mutiara di dasar laut, begitu berharga, tetapi tidak sembarang orang yang dapat menyentuhnya. Tidak seperti gadis kebanyakan seperti bunga yang tumbuh di pinggir jalan sehingga siapa saja yang yang melewati dapat memetiknya.

Beberapa minggu tekah berlalu, Naruto memiliki dua orang teman dekat, tentu saja perempuan yaitu Tenten gadis keturunan china anak dari pemilik pabrik senjata untuk pemasokan pemerintah, dan Hyuga Hinata anak dari pengusaha mebel.

Naruto tidak membeda bedakan masalah pergaulan dengan siapapun kecuali dengan lawan jenis, dia akan membuat jarak saat duduk bersama lawan jenis, akan memilih pergi apa bila hanya berdua di satu ruangan tertutup dengan lawan jenis, dan mengikuti kegiatan bersama dengan yang lain, tetapi dengan batas batas tertentu, yang tidak melanggar batas norma.

Naruto sudah dikenal banyak orang, dengan panggilan gadis berkrudung. Banyak lelaki yang mulai mendekatinya, tapi dia tolak dengan sopan. Tetapi apabila ada yang memaksa bahkan melakukan tindakan kuran ajar, Naruto akan memberinya pelajaran, seperti kejadian seminggu yang lalu. Ada seorang siswa yang menyatakan perasaanya di lapangan sekolah, disaksikan oleh banyak siswa siswi, dia mengealkan dirinya sebagai Sakon, katanya dia selalu memperhatikanya dari kejauhan dan mulai menyukainya. Naruto menolaknya dengan cara halus, seperti yang sebelum sebelumnya. Sakon tidak terima dan langsung mencengkram tanga Naruto dengan kuat dan mulai mengancamnya. Naruto sudah memberi peringatan, tetapi tidak diperdulikanya. Narutopun membanting tubuhnya ketanah, membuat semua orang tidak percaya, karena selama ini memang Naruto tidak pernah melawan apabila ada yang menjailinya karena banyak yang iri pada Naruto yang bisa menarik perhatian lelaki tanpa mengumbarkan bentuk tubuhnya. Tapi Sakon tidak terima dan mulai bangkit untuk menghajarnya, Naruto hanya menghindari seranganya tanpa melawan balik membuat serangan Sakon menjadi brutal dibutakan oleh amarah karena merasa diremehkan. Naruto tidak ingin melukainya terlalu parah sehingga Naruto hanya menghindarinya. Melihat sakon lengah, Naruto memukul tengkuknya supaya Sakon langsung pingsan. Naruto meminta orang orang yang menontonya untuk mengangkut Sakon untuk dibawa keUKS.

Sejak saat itu tidak ada satu siswapun yang berani kurang ajar padanya. Yang mengerjainya pun mulai berkurang karena takut di balas olehnya.

Tanpa siapapun ketahui Sasuke selalu memperhatikanya. Sasuke merasa Naruto tidak seperti perempuan lainya yang selalu mengejar ngejar dirinya, awalnya dia mengira Naruto hanya melakukan trik untuk menarik perhatianya seperti perempuan lain. Saat triknya tidak berhasil mereka mendekatinya secara terang terangan, membuat Sasuke memiliki pendapat bahwa semua wanita itu murahan, mereka bahkan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hal yang diinginkanya bahkan mereka bersedia menanggalkan pakainyan, memperlihatkan bentuk badanya tanpa sehelai benangpun untuk menggodanya, lalu Sasuke akan memungut pakaianya dan melemparkan tepat kearah wajah wanita itu. Bukanya Sasuke tidak tergoda, Sasuke adalah pria normal, tetapi Sasuke tidak mau termakan jebakan murahan mereka.

Tapi Naruto berbeda, bahkan Naruto tidak pernah dekat dengan seorang lelaki apa lagi menggodanya. Walaupun dekat dengan lelaki itu karena ada tugas kelompok, itupun dia akan membawa salah satu temanya yaitu Tenten atau Hinata. Naruto tidak membiarka dirinya berduaan dengan seorang lelaki.

Sasuke perhatikan Naruto akan menghilang pada jam tertentu, yaitu sekitar jam 11:35 selama beberapa menit. Kadang dia mengajak kedua temanya untuk mengantarnya.

Karena penasaran, hari ini Sasuke akan mengikuti mereka. Jam sudah menunjukan angka
11:50, lebih lambat dari sebelumnya. Sasuke melihat Naruto mulai mengajak temanya untuk mengantarnya.

Sasuke mulai mengikuti mereka, mereka pergi kegedung bagian barat. Mereka memasuki ruangan dan menutupnya. Sekitar limabelas menit kemudian, pintupun terbuka dan yang pertama keluar adalah Tenten diikuti oleh Hinata lalu Naruto. Mereka terkejut melihatnya bersedekap didepan pintu.
"Astaga "
"Innalillah "
Ucap mereka bersamaan
"Apa yang kalian lakukan disini"
"Seharusnya kami yang menanyakan itu kepadamu! "
"Tenten, tidak apa apa. Jadi Uchiha-san ada keperluan apa anda kemari "
"Aku hanya merasa penasaran, apa yang kalian lakukan disini "
"Aku sedang melakukan kewajibanku sebagai seorang muslim, dan mereka hanya mengantarku "
"Memang apa kewajibanmu itu?"
"Sholat, saya sebagai muslim wajib melakukanya pada setiap hari dalam lima waktu "
"Apa...itu sholat "
"Sholat adalah salah satu rukun islam. Sholat adala cara kita bisa semakin dekat dengan yang menciptakan kita. Sholat juga adalah tiangnya agama. Seperti saat kita membangu rumah, apa bila tidak ada tiang yang menyangga maka rumah akan gampang roboh apabila terjadi gempa atau bencana yang lainya. Maka fungsi Sholatpun begitu, bila sebagai orang muslim tidak mendirikan Sholatnya maka imanyapun akan mudah goyah. Maka saya melakukan Sholat agar imanku semakin kokoh "
Mendengar penjelasanya membuat Sasuke menjadi lebih tertarik padanya.
Saat akan mengajukan pertanyaan lain, Hinata mengingatkan bahwa waktu istirahat tinggal beberapa menit lagi, merekapun memutuskan untuk pergi menuju kelasnya. Dalam perjalanan Sasuke mengajukan beberapa pertanyaan, seperti memang ada berapa rukun islam?, apa itu Zakat?, mengapa harus memberikan Zakat?, dan sebagainya yang dijawab dengan sabar dan mudah dimengerti oleh orang awam. Penjelasan Naruto membuatnya merasa tertarik dengan islam. Sepertinya akan ada lagi yang masuk islam Amiiiiiin.

TBC

Kekasih SyurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang