Terlihat seorang gadis berambut merah sebahu, memakai kaca mata, tetapi tidak terlihat culun. Memakai seragam yang pas ditubuh, memperlihatkan bentuk tunuh yang ideal untuk ukuran gadis remaja dan rok lima senti diatas lutut.
Sekarang dia sedang mengikuti guru wali kelasnya menuju kelasnya nanti.
Karin menunggu diluar kelas, menunggu dirinya dipanggil. Karinpun masuk setelah di panggil oleh wali kelas. Saat dia sampai didepan kelas, dia mengedarkan pandanganya untuk melihat wajah wajah teman barunya namti. Ada yang berbeda di pandanganya dari yang lain.
"Sepertinya aku mengenalnya, ah! Aku ingat, dia yang menolong kami saat di pusat perbelanjaan. Nanti akan kuhubungi Tou-san "
"Silahkan perkenalkan dirimu "
"Halo, perkenalkan namaku Namikaze Karin, pindahan dari Ingris "
"Sudah? "
"Ya, sensei "
"Kau bisa duduk didekat Hinata, Hinata angkat tanganmu "
Orang yang dipanggilpun mengangkat tanganya dan Karin duduk di mejanya.
Bel istirahat telah berbunyi, ada yang langsung pergi kekanti ada juga yang masih dikelas, karena membawa bekal, seperti Naruto, Tenten dan Hinata.
Naruto melihat Karin yang duduk sendiri dimejanya.
"Namikaze-san, anda mau bergabung? "
"Apakah boleh? "
"Tentu, kemarilah "
"Trimakasih "
Merekapun mulai menghabiskan bekalnya.
"Ano...Uzumaki-san, apakah kamu masih mengingatku? "
"Huh? " Naruto mencoba mengingat ngingat, Naruto memang merasa seperti pernah bertemu denganya. Melihat Naruto yang tak kunjung ingat, Karin menambahkan
"Di pusat perbelanjaan "
"Ah! Aku ingat, kau yang bersama nyonya Kushinakan "
"Ya "
"Bagaimana keadaanya, dia baik baik saja? "
"Ya tentu, tapi Naruto. Boleh ku panggil Naruto saja dan kamu panggil aku Karin saja "
"Tentu "
"Naruto! Nanti kamu mau main kerumahku? "
"Kenapa? "
"Tidak apa apa, tapi Kaa-san ingin bertemu lagi denganmu "
"Sepertinya aku tidak bisa "
Melihat wajah murung Karin, membuat perasaan Naruto tidak enak.
"Tapi...kalau besok sepertinya bisa. Kalau hari ini aku harus menemani kaa-san, tidak apa apakan? "
"Baiklah, tapi kau harus janji, besok kau akan datang kerumah"
"InsyaAllah, kalau tidak ada halangan aku pasti akan pergi kerumahmu "Hari telah sore, sekarang Naruto sedang didandani oleh penata rias yang disewa oleh Kaa-sanya, dia akan menghadiri pesta ulang tahun pernikahan teman Tou-sanya. Naruto memang sangat jarang ikut serta dalam sebuah pesta, bukan kenapa napa, dia hanya kurang merasa nyaman. Apalagi bila dia ikut, dia tidak bisa sembarang memakan makanan apapun, paling hanya air putih karena takut memakan makanan yang tidak halal. Bahkan di negara tempatnya tinggal, sudah biasa mencampurkan rum atau minuman alkohol lainya dan daging babi kedalam bahan masakan bahkan kedalam cake, jadi dia harus sangat berhati hati. Ini juga suda sejak lama dari terakhir Naruto diajak kepesta kolega orang tuanya, itu sekitar dua tahun yang lalu. Saat itu kebetulan kokega Tou-sanya khusus menghidangkan makanan serba daging babi, karenanya jadi Naruto hanya meminum air putih sepanjang acara, jadi orang tuanya tidak pernah lagi mengajak Naruto kecuali kalau mereka sudah memaatikan makanan yang akan dihidangkan nanti,seperti sekarang karena sang tuan rumah menjamain akan menghidangkan makanan halal kecuali wain, minuman keras yang biasa untuk melengkapi hidangan kelas atas, akhirnya Naruto setuju untuk ikut.
Naruto dirias dengan riasan tipis, karena tanpa diriaspun wajahnya sudah cantik. Naruto memakai gaun panjang bewarna putih gadig berbahan satin, dengan kerah cape yang menutupi daerah dadanya, dibagian pinggang dan lengan dihiasi dengan mitiara, kerudung yang pakai seperti biasa tanpa hiasan apapun.
"Wah, nona anda sangat cantik "
"Jangan memujiku, pujilah tuhan yang menciptakan segala keindahan, keindahan diriku takan bisa menandingi keindahanya "
"Iya nona "
"Naru! " suara Kaa-san memanggilnya.
"Clek " suara pintu terbuka
Terlihat Tsunade dengan gaun panjang bewarna toska yang sopan. Memang sejak beberapa tahun yang lalu dia tidak pernah lagi memakai baju pendek apalangi baju yang kekurangan bahan. Waktu itu saat usia Naruto sekitar empat belas tahun, Naruto sudah tidak pernag lagi memperlihatkan rambutnya walaupun berada dirumah, Naruto juga mulai menjaga jaraknya dengan Tousan angkatnya. Itu membuat mereka kawatir apalagi Jiraiya, karena tidak pernah mau dipeluk lagi olehnya. Akhirnya Tsunade berbicara padanya, menanyakan perubahanya yang derastis. Naruto mengatakan dia sudah mendapatkan haid pertamanya, jadi dirinya sudah termasuk wanita baligh. Naruto sudah tidak boleh mengubar auratnya pada yang bukan muhrim, termasuk Jiraiya karena walaupun mereka sudah menganggap Naruto sebagai anak kandungnya, tetapi mereka tidak memiliki pertalian darah. Manusia bisa menipu manusia lain, tetapi manusia tidak bisa menipu Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya, yang Maha tahu isi hati manusia, yang Maha Kuasa atas segala bentuk ciptaanya. Setelah mendengar penjelasan Naruto, Tsunade mengerti dan menjelaskan kepada suaminya. Walaupun Jiraiya merasa sedih, tetapi dia harus mengerti. Sejak saat itu Tsunade tidak pernah memakai baju yang tidak sopan kecuali hanya didepan suaminya, hanya memperlihatkan rambut indahnya."Kau sudah selesai sayang? "
"Ya, Kaa-san "
"Kalau begitu ayo kita pergi "
Merekapun pergi menuju tempat acara.
Akhirnya mereka tiba di kediaman Sarutobi. Mereka masuk setelah menujukkan kartu undanganya, didalam sudah banyak yang datang. Semua yang datang adalah dari kalangan atas.
Naruto bisa melihat beberapa teman sekelasnya yang datang seperti Sasuke, Tenten, Hinata, Neji, Shikamaru dan bahkan Karinpun juga ada beserta orang tua mereka masing masing.Mereka mendatangi keluarga Uchiha, untuk menyapa mereka. Fugaku menyadari kedatangan Jiraiya langsun menyambutnya. Sasuke dan Mikoto tidak percaya dengan penglihatanya, mereka pikir Naruto dari kalangan biasa, tetapi setelah mendengar Jiraiya memperkenalkanya sebagai putrinya merekapun tau bahwa jangan menilai seseorang hanya dari penampilanya saja. Dari keseharian yang selalu tampil sederhana tidak akan ada percaya bahwa dia adalah anak seorang bangsawan dan pengusaha ternama.
Tetapi Sasuke merasa aneh, kenapa Naruto memakai marga Uzumaki bukan Senju.
Para orang tua membiarkan anak anaknya pergi, sementara mereka membicarakan bisnis dan saham.
Sasuke dan Naruto pergi menuju tempat hidangan untuk mengisi perut.
"Jadi kau anak keluarga Senju? "
"Ya "
"Kenapa tidak memakai marga Senju? "
"Hanya ingin mencari teman yang tulus padaku tanpa memandang statusku sebagai Senju " Sasukepun mengerti karena diapun merasakan saat semua orang mendekatinya hanya karena dia adalah seorang Uchiha.
Tak lama kemudian satu persatu teman mereka mendatangi mereka dan menanyakan hal yang sama dan setelah Naruto menjelaskan, Naruto ingin mereka bersikap biasa saja dan jangan menyebar luaskan tentan jati dirinya.Dari kejauha Kusina dan minato melihat kearah mereka, pantas saja Minato susah mendapatkan informasi tentang gadis itu, ternyata dia adalah anak dari seorang Senju, orang yang mempunyi pengaruh yang besar, sehingga data data keluarganya akan sulit didapatkan. Sedangkan Kushina melihat tearah Naruto dengan pandangan berharap kalau Naruto memang adalah putrinya walaupun mereka memperkenalkanya sebagai keluarga Senju, tapi perasaanya terus berkata bahwa dia adalah anaknya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Syurgaku
FanfictionIni adalah cerita tentang perjuangan hidup Naruto seorang Muslimah, yang mencari kebahagiaan sejati.