Chapter 10

5.8K 488 5
                                    

Satu minggu telah berlalu sejak terakhir Naruto berkunjung kerumah Karin.

Naruto melakukan aktivitas seperti biasa, pergi kesekolah, belajar, mengobrol bersama kedua teman dekatnya atau Sasuke bersama teman temanya yang datang dan bertanya berbagaihal tentang islam. Sepertinya Sasuke sangat tertarik soal islam, Naruto selalu berdo'a semoga orang orang yang dikasihinya diberikan hidayah oleh Allah.

Hari sudah mulai sore, Naruto baru pulang karena ada pelajaran tambahan. Saat pertama memasuk rumah yang dia cari adalah Kaa-sanya. Beberapa tahun ini, Tsunade sudah mengurangi jadwal kerjanya untuk mengurusinya. Tsunade akan sampai dirumah sebelum Naruto datang, dan menyambut kepulangan Naruto. Tsunade sampai sekarang masih berusaha untuk menjadi seorang ibu yang baik untuk Naruto dengan selalu memperhatikan seluruh kebutuhan Naruto.
"Kaa-san! "
"Haku-nee! " panggil Nauto pada salah satu maid yang lewat.
"Ya nona? "
"Sudah berapa kali kubilang, bukankah sudah kukatakan panggil aku Naru saja! "
"Maaf, aku lupa. Ada apa Naru "
"Apa Nee-can melihat Kaa-san? "
"Nyonya berada di ruang kerja pribadinya "
"Oh, kalau begitu aku pergi dulu"

Naruto pergi menuju ketempat Tsunade berada.
"Ckek " suara pintu terbuka.
Terlihat sebuah kepala yang menyembul dari pintu yang sedikit terbuka.
"Kaa-san! "
"Masuk saja Naru "
Naruto masuk dan langsung menghampiri Tsunade yang sedang membaca beberapa berkas dari rumah sakit.
"Ada apa Naru? "
"Tidak, hanya ingin lihat Kaa-san saja. Tidak boleh? "
"Tentu saja boleh, kemarilah! "
Naruto menghampiri Tsunade yang sedang duduk disofa panjang yang muat untuk tiga orang.
Naruto mengulurkan tanganya untuk melakukan ritual rutinya, yaitu memberi salam dengan mencium tangan Tsunade. Lalu berbaring dengan paha Tsunade sebagai bantalanya.

Tsunade menyimpan berkas yang sedang dipegang keatas meja yang berada didepanya.

Tsunade mengelus kepala Naruto dengan sayang.
"Kau belum mengganti pakaiyanmu "
"Tunggu sebentar " ucap Naruto sambil memeluk perut Tsunade dengan manja.
"Ada apa? Tumben kamu manja seperti ini, terakhir kali kamu bermanja manja pada Kaa-san saat kamu ada masalah disekolahmu dulu. Sekarang apa ada yang mengganggumu lagi? "
"Tidak ada, semua teman temanku baik, tidak ada yang menggangguku seperti dulu" Dulu sewaktu pertama kali memasuki sekolah dasar yang dipilihkan oleh Tou-sanya, sekolah favorit dimana tempat anak anak orang kaya berkumpul. Disana tidak ada satu anakpun yang ingin menjadi temanya, karena penampilanya berbeda. Naruto selalu diejek dengan sebutan anak aneh. Suatu hari saat Naruto pulang sekolah dengan seragam yang kotor, tanga yang terluka Naruto berlari kedalam pelukan Tsunade yang kebetulan baru pulang dari rumah sakit. Naruto mengatakan dia didorong oleh teman sekelasnya dan selalu diejek karena pakaianya yang aneh. Sebenarnya tidak ada yang aneh, Naruto memakai seragam biasa, hanya bagian rok yang lebih panjang sampai mata kaki dan selendang yang menutupi kepalanya. Tetapi anak anak lain memandang Naruto dengan aneh karena perbedaanya, ditambah pemikiran anak anak yang selalu melihat sekelilingnya yang melakukan orang yang berbeda dengan buruk, jadi mereka mengikutinya. Memang pribadi seorang anak dapat di pengaruhi oleh orang sekitarnya apa lagi keluarga. Anak kecil cenderung suka meniru, baik itu merupakan perbuatan baik ataupun buruk. Mendengar cerita Naruto, Tsunade menjadi marah dan melaporkanya kepada kepala sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah teman dekat dari Jiraiya. Anak anak yang mengganggu Naruto di panggil orang tuanya untuk diberikan teguran keras dan hukuman. Permasalahan sekolahpun telah usai, tetapi Naruto menjadi anak yang pemurung. Sejak saat itu Tsunade memilih Naruto belajar dirumah dengan menyewa beberapa guru. Lambat laun kepribadian Naruto kembali seperti semula.

Sekarang Naruto bermanja manja seperti ini membuat Tsunade kawatir.
"Sungguh Kaa-san, tidak terjadi hal buruk apapun. Aku hanya ingin bermanja manja saja dengan Kaa-san "
"Baiklah bailkah, sekarang lebih baik kamu segera kekamar dan bersihkan dirimu. Sebentar lagi makan malam"
"Hai, Kaa-san " Narutopun beranjak dan langsung melakukan perintah Tsunade. Sedangkan Tsunade pergi kedapur untuk mengecek masakan yang harus dihidangkan.

Waktu makan malam telah tiba, disana duduk Jiraiya di kursi paling depan, dengan Naruto dan Tsunade yang duduk disebelah kiri dan kananya.

Mereka melakukan pembicaraan hangat sambil makan. Menanyakan keadaan sekolah Natuto dan keseharianya, itu menjadi jadwal rutin mereka untuk menanyakan berbagai hal yang dilakukan Naruto hari ini. Memang terasa kekanakan, tetapi itu menjadi kunci mempererat hubunga antara orang tua dan anak. Tidak ada pirasat apapun dihati mereka saat ini.

Tsunade mendengar suara bel rumah berbunyi dan meminta salah satu maidnya untuk membukakan pintu. Untung mereka sudah selesai makan, jadi mereka segera beranjak untuk melihat tamu mereka.

Jiraiya melihat maid yang membukakan pintu datang padanya dan melaporkan bahwa keluarga Namikaze datang berkunjung dan ingin menemui Jiraiya dan Tsunade beserta Naruto.

Saat mereka tiba diruang tamu, mereka melihat sang kepala keluarga Namikaze beserta istri dan anaknya sedang menunggu di ruang tamu dengan wajah tegang.
"Ada apa tuan Namikaze datang selarut ini "
"Saya...."

TBC

Kekasih SyurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang