Chapter 7

6.2K 504 7
                                        

Hari ini Kushina beserta putri angkatnya Karin sedang mengelilingi pusat perbelanjaan untuk mengisi beberapa perabotan dirumah barunya. Karin adalah anak dari adiknya yang meninggal karena kecelakaan lalulintas, Karin selamat karena berada dalam dekapan ibunya. Waktu karin di adopsi oleh Kushina adalah pada saat usianya lima tahun.
Saat sedang melihat lihat perelatan memasak, tiba tiba ada yang menarik tasnya. Tasnya dicuri oleh seorang laki laki berbaju hitam.
"Toloooong! Pencuri" teriak Kushina
Dari arah depan pencuri, ada seorang gadis berselendang menghadangnya.
Gadis itu menjegal kakinya sehingga pencuri itu jatuh dengan suara keras.
"Kurang ajar " pencuri itu bangkit, lalu melawan.
Wanita itu hanya menghindar, pada saat yang tepat, gadis itu menendang uluhatinya sehingga pencuri itu tergeletak tak berdaya.
Tak lama kemudian beberapa petugas keamanan datang meringkus pencuri itu.
Sedangkan Kushina dan Karin terpana melihat kejadian itu, Kushina melihat seorang gadis memakai celana joger berwarna biru levis dipadukan dengan kaus putih longgar berlengan panjang, dikepalanya dililit dengan apik oleh selendang bewarna biru, dia juga membawa tas kecil yang diselendangkan. Penampilannya unik tetapi enak dipandang.
"Ini, nyonya tasmu "
Kushina tidak sadar saat gadis itu mendekat kearahnya, dan menyodorkan tasmiliknya.
"Sebaiknya anda memeriska barang yang ada ditas anda, takutnya ada yang hilang "
"Ah! Ya " Kushina mulai memeriksa isi tasnya, yang pertama dicarinya adalah dompet. Bukan karena uangnya tetapi disana ada foto bayinya yang hilang. Kushinapun tersenyum karena menemukanya, yang lain tidak usah diperiksa, karena yang lebih penting adalah foto bayi satu satunnya itu.
"Trimakasih, karena sudah menolongku "
"Tidak apa apa, sebagai nanusia bukankah kita harus saling tolong nenolong " ucapnya dengan senyuman tulus.
Kushina tertegun melihat senyumannya, dia seperti melihat senyuman suaminya di wajah gadis itu. Apalagi setelah semakin dipergatikan dia memiliki mata yang sama pula dengan suaminya.
"Kalau begitu saya pergi dulu, selamat siang "
Saat gadis itu berbalik akan pergi, Kuahina memegang tanganya untuk mencegahnya pergi.
"Ya? Ada apa nyonya? "
"Ah! Aku hanya ingin tau siapa namamu "
"Namaku Uzumaki Naruto "
"Apa? " ucap Kushina kaget mendengar siapa namanya, namanta sama dengan putrinya yang sudah diculik.
"Kenapa? Apa ada yang salah nyonya "
"Ah,! Tidak, namamu sama dengan putriku yang hilang"
"Benarkah, saya turut bersedih atas hilanhnya putrimu"
"Tidak apa apa, mungkan kalau dia ada bersamaku. Mungkin dia sudah sebedar dirimu " ucapnya dengan wajah sedih.
"Jangan bersedih, kalau nyonya mau, nyonya bisa menganggapku sebagai anakmu, oh'ya nama nyonya siapa? "
"Namaku Kushina, Namikaze Kushina"
"Kalau begitu, nyonya saya pergi dulu. Kaa-san sudah menungguku "
"Ya, sampai jumpa " entanh kenapa Kushina merasa tidak rela membiarkan Naruto pergi.
"Kaa-san ayo pergi " ucap Karin

Sejak kejadian itu, Kushina selalu melamun, membuat Minato dan Karin menjadi kawatir kepadanya.
"Kushina sebenarnya ada apa denganmu? Kau membuatku dan Karin menjadi semakin kawatir madamu "
"Maaf Minato, bukan maksudku ingin membuat kalian kawatir. Tetapi setelah melihat gadis itu, membuatku semakin merindukan putri kita "
"Gadis yang mana, maksudmu? "
"Gadis yang menolongku saat di pusat perbelanjaan. Gadis itu sangat mirip dengan putri kita yang diculik. Matanya sama denganmu, bahkan senyumanyapun sama denganmu. Aku seperti melihat cerminan dirimu diwajahnya. Atau apa mungki dia memang putri kita. Aku begitu bodoh, seharusnya aku meminta nomer phoncellnya."
Kushina terus meracau, memang sejak mereka kehilangan putrinya, kejiwaan Kushina menjadi sedikit terganggu, tetapi sejak mereka merawat Karin, Kushina menjadi lebih tenang dan bisa mengontrol diri. Tetapi sejak Kushina pulang bersama karin dari pusat perbelanjaan, Minato seakan kembali kemasa putrinya baru meninggalkan mereka. Waktu itu mereka baru saya mendapat kebahagiaam dengan lahirnya putri pertama mereka. Putri yang cantik dengan surai pirang tipis dikepalanya, mata yang biru walaupun mereka baru melihatnya sesaat, dan pipinya yang bulat. Tepat pada hari ketujuh putri mereka hilang di ruang khusus bayi. Dilihat dari rekaman sisi tv, ada seorang wanita yang mengambil bayi mereka, dia adala wanita yang Minato tolak, sehingga dia mendendam kepadanya dan mengambil bayinya untuk membuatnya menderita. Saat mereka hampir menemukanya, wanita itu sudah mati di pinggir sungai dengan selumut bayi yang dipakai terakhir oleh bayinya didekapanya. Para polisi menduga bahwa bayi mereka sudah meninggal. Tapi mereka percaya, bayi mereka selamat dan berada di tempat yang aman dan nyaman.
"Kushina tenanglah! " ucap Minato sambil memegang bahu Kushina untuk menenangkanya.
"Kumohon kendalikan dirimu, kecil kemungkinan dia adalah putri kita. Mumgkin hanya ciri ciri fisiknya saja yang sama "
"Tapi perasaanku mengatakan dia adalah putri kita Minato, ini perasaan seorang ibu, perasaanku tidak mungkin salah "
"Baiklah aku akan menyelidikinya, tapi aku mau kau tenangkan dirimu. Ok! "
"Baiklah, tapi kau harus berjanji akan menyelidikinya "
"Ya, aku berjnji "
Mereka berpelukan untuk saling menguatkan perasaan mereka yang hancur karena penculikan itu.

TBC

Kekasih SyurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang