"Aku berangkat."
"Hei! Kau mau kemana!?! Aku belum selesai bicara," terdengar lemparan benda dari belakangnya. Namun ia tidak peduli dan terus melanjutkan jalannya.
Aku, Min Yoongi. Beginilah hidupku, tidak pernah ada harapan kebahagiaan didalamnya. Tetapi setidaknya aku punya satu.
Ya, hanya satu.Yoongi melangkahkan kaki menuju sekolah dengan perasaan kesal. Memasang ekspresi dingin yang tampak tidak memiliki perasaan.
Hoseok, teman sekelas Yoongi melihatnya memasang tampang mengerikan itu lagi.
"Hei! Kenapa kau seperti ini lagi? Ada apa?" Tanya Hoseok dengan senyumnya.
''Bukan urusanmu!"
Mendengar jawaban Yoongi membuat Hoseok terjatuh dari meja Yoongi yang didudukinya. Ia pun beranjak pergi ke meja Namjoon.
Namjoon sebagai murid rajin di kelas Yoongi, tengah membaca buku. Tanpa disadari, keberadaan makhluk bernama Hoseok menggangu konsentrasinya. Mereka pun berakhir saling adu mulut.
"Ya! Pergilah dari sini! Tidakkah kau lihat aku sedang membaca!" Bentak Namjoon.
"Hei, aku ini kan penyemangat hidupmu! Kau tidak boleh mengusirku!"
"Kau bukan penyemangat hidupku! Kau hanyalah hama penggangu!!"
Pertengkaran mereka terus berlanjut tapi Yoongi sama sekali tidak berniat melerai mereka. Ia pun memasang earphonenya dan melirik ke arah jendela.
Apakah ia baik-baik saja?Seseorang memasuki kelas. Membuat setiap gadis yang berada di dalam kelas menatapinya, bahkan dari luar banyak adik kelas perempuan yang mengikutinya. Ya, itu Kim Seokjin.
Ia selalu bangga dengan tampangnya yang tak berguna itu, batin Yoongi.
Melihat kedatangan Jin, membuat Hoseok mengadukan perlakuan Namjoon padanya.
"Hyung~ Namjoon-i mengusirku~"
Jin yang sibuk dengan para fansnya tak menghiraukan aduan Hoseok. Merasa tak dihiraukan, Hoseok pun memukul Jin dengan amarah lalu pergi keluar dari kelas. Jin yang melihat itu pun hanya terheran.
Tak berapa lama, datanglah seorang adik kelas memanggil-manggil nama 'Yoongi'.
Ah, elien itu lagi..
Orang-orang disekitar pun terheran dengan tingkah anehnya yang terus meneriakan nama Yoongi. Ia menjulurkan kepalanya untuk mencari keberadaan Yoongi di kelas itu.
Akhirnya ia melihat Yoongi duduk di bangku paling belakang dekat jendela, "Ah, hyung~ aku tau kau pasti disana!"
Yoongi pun menoleh ke arah anak itu tanpa ekspresi.
"Tak bisakah kau tersenyum padaku, hyung?"
"Itu membuang energiku."
Tiba-tiba Jin pun mendekati adik kelas itu dan kemudian merangkulnya, "Taehyung-ah, kau seperti tak kenal Yoongi saja. Yoongi itu kan makhluk mager," jelas Jin.
"Ah, sudahlah, hyung. Ayo kita beli coklat Chanyeol Ahjussi pulang sekolah nanti! Jungkook memintaku untuk mengajak Yoongi hyung juga."
"Aku tidak bisa," jawab Yoongi singkat.
"Ayolah hyung~ sejak zaman keledai kau tidak pernah mau ikut denganku. Wae.." keluh Taehyung.
Yoongi hanya diam tanpa menjawab keluhan Taehyung.
Tiba-tiba Namjoon menghampiri mereka."Sudahlah Tae, aku akan memaksanya ikut nanti. Kembalilah ke kelasmu, bel sudah berbunyi."
Mendengar ucapan Namjoon, dengan perasaan terpaksa Taehyung kembali ke kelasnya.
Jam pelajaran dimulai.
Guru menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas, akan tetapi Yoongi sama sekali tidak memperhatikan.
Tanpa sengaja, guru bahasa inggris melihat Yoongi yang sedang melamun. Lantas ia pun mengajukan pertanyaan.
"Yoongi, what are you thinking about this story?"
Sadar namanya dipanggil, Yoongi pun menoleh. "Ne?''
Guru pun mengulangi pertanyaannya, "What are you thinking about love brother in this story?"
Yoongi terdiam. Entah kenapa pertanyaan itu membuatnya kesal.
"Nothing," jawab Yoongi singkat tanpa ekspresi."Are you don't have any brother?" Tanya guru itu lagi.
Yoongi kembali terdiam sejenak, "Ne. Tentu aku memilikinya."
"So, can't you give a suggestion about this story?"
"I think that brother is your reason for life."
Mendengar jawaban Yoongi, guru itu langsung terdiam. Semua mata kini tertuju pada Yoongi. Namun, orang yang dipandangi tidak peduli sama sekali. Setelah itu, pembelajaran pun kembali berlanjut.
Di akhir jam pelajaran, guru itu pun sadar bahwa Hoseok tidak berada di kelas. Ia pun bertanya kepada ketua kelas.
"Ne, saem. Tadi saya melihat Hoseok berlari keluar 5 menit sebelum bel berbunyi. Tapi ia belum kembali."
"All right, now for times break."
Semua murid berhamburan keluar kelas. Termasuk Yoongi yang berniat untuk menelpon seseorang.
'Ne, Taegi-ya kau ikut dengan hyung nanti?'
'...'
'Yah, elien itu mengajakku membeli coklat'
'...'
'Baiklah, tunggu aku sepulang sekolah'
Sambungan telpon terputus. Yoongi menuju ke kantin.
🐥🐥🐥
Baca terus kelanjutannya !!!
Terimakasih udah baca dan mohon dukungannya,
Onegaishimas!By : chimla
KAMU SEDANG MEMBACA
Foolish
FanfictionLangkah menuntun jalan yang akan ditempuh. Kini, ia memiliki seseorang yang akan selalu dijaga. Adiknya. Dalam setiap uluran angin yang berlalu akan membuktikan bahwa kasih sayang tak akan pudar hanya dengan kata-kata. Satu harapan yang akan terbit...