Taegi terdorong ke meja yang ada dibelakangnya. Semua siswa berusaha menahan amarah sang guru agar tak menyerang Taegi lagi.
Nayeon segera berlari menghampiri Taegi yang terduduk lemah dilantai. "Gwaenchanha?"
Tapi Taegi malah tersenyum dan menatap mata sang guru. Alhasil sang guru makin kesal dan mulai mendekati Taegi lagi. Nayeon tak mau tinggal diam. Ia langsung melindungi Taegi dengan berdiri di hadapannya.
"Cukup! *Saem, Anda tak boleh seperti ini!! Bukankah murid harus diajari, kenapa kau melukainya!?" Kata salah seorang murid yang ada di sana.
Guru itu terdiam dan menghentikan langkahnya. "Kalau kau berulah lagi, jangan harap aku akan melepaskanmu," ancamnya.
Para murid yang menonton di luar sedari tadi mulai pergi dan kembali ke kelas masing- masing.
Kelas Taegi begitu hening ketika guru tadi keluar.
Sementara Nayeon berusaha membantu Taegi untuk duduk. Ia menyeka darah yang ada di mulut temannya itu.
Akh!
Tak berapa lama setelah itu, bel pulang berbunyi. Hari ini jadwal dipercepat gara- gara keributan tadi.
Dan Taegi dipanggil ke ruang kepala sekolah. Dengan pasrah Taegi berjalan menuju ke ruangan itu.
Nayeon segera mengemasi barang-barangnya dan berlari keluar secepat yang ia bisa.
Dilain sisi, Yoongi yang baru sampai disekolah langsung berlari ke kelas Jungkook.
Sesampainya dikelas Jungkook, ia langsung menariknya dan berkata, "Apa kau menemui Taegi tadi malam?"
Merasa heran dengan pertanyaan Yoongi, Jungkook menggeleng dan dengan kecepatan kilat, Yoongi pergi dari hadapannya.
Kalau begitu hanya tinggal 1 orang...
Kini Yoongi berdiri di ambang pintu kelasnya dengan nafas tersengal-sengal. Ia mendekati Hoseok dan menarik kerah bajunya.
"Kau kan yang menemui Taegi tadi malam?!" Bentak Yoongi.
Seketika Hoseok terdiam dan berusaha melepas genggaman Yoongi. "Ya, tapi ia berkata agar aku merahasiakannya."
Cengkraman tangan Yoongi makin kuat. Hal itu membuat Hoseok sesak dan wajahnya langsung merah semua.
"Ah..h-hyung! Lepaskan dulu.." pinta Hoseok.
Namun Yoongi tak melepaskannya. Namjoon yang merasa terganggu mulai menghentikan pertengkaran mereka.
"Hyuung...apa yang kau lakukan? Lepaskan Hoseok!!" Ucapnya ketika melihat temannya mulai sulit bernafas.
"Diamlah!! Kau tak tak tau apa-apa!" Mendengar ucapan Yoongi, Namjoon langsung terdiam.
Hingga datanglah Jin yang menarik lengan Yoongi.
Akhirnya Hoseok bisa bernafas. Lain halnya dengan Yoongi yang menatap tajam ke arah Jin.
"Kau mau apa? Apa kau fikir dengan melakukan hal itu kau akan paham dengan masalah ini?" Bentak Jin.
Yoongi menggeram kesal lalu duduk di tempatnya.
Waktu terus berlalu hingga bel berbunyi untuk kedua kalinya. Dan ya, saatnya pulang.
Taehyung dan Jimin telah menunggu di gerbang sekolah lalu mendapati Nayeon tengah berlari ke arah mereka.
"Huh...oppa, apa Yoongi-oppa belum keluar?" Tanya Nayeon dengan terengah- engah.
Jimin hanya menganggukkan kepala sementara Taehyung sibuk dengan ponselnya.
Setelah mendengar jawaban dari Jimin, Nayeon berlari lagi menuju ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Foolish
FanfictionLangkah menuntun jalan yang akan ditempuh. Kini, ia memiliki seseorang yang akan selalu dijaga. Adiknya. Dalam setiap uluran angin yang berlalu akan membuktikan bahwa kasih sayang tak akan pudar hanya dengan kata-kata. Satu harapan yang akan terbit...