Taegi menatapi Yoongi lalu tersenyum.
"Tenanglah hyung, kau tidak akan terluka. Karena aku di sini bersamamu.."
Ucapan itu membuat Yoongi terdiam. Ia menatap adiknya dengan seksama. Ada apa ini? Apa yang disembunyikannya?
"Ada apa ini Egi-ya? Kenapa kita ada di sini?"
"Kau di sini untuk melihat pilihan eomma-mu Min Yoongi-a.." ucap namja itu.
"Eomma..gumawo, karena telah melahirkanku.. Appa, terima kasih karena telah menjaga dan menyayangiku sewaktu kecil. Hyung, terima kasih karena telah terlahir sebagai hyungku dan memberiku sebuah kehidupan yang sangat kuimpikan sebelum bertemu denganmu. Kau hidupku hyung."
"Wae Egi-ya? Kenapa kau berkata seperti itu?"
Tiba-tiba orang berjubah hitam datang dengan anggota yang lebih banyak dan mengelilingi Yoongi beserta namja itu.
Ibu mereka berusaha untuk mendekati Yoongi. Namun salah satu dari orang yang mengelilingi Yoongi itu menendangnya.
Hal itu membuat amarah kedua bersaudara itu memuncak. Mereka sama-sama memberontak.
Leher Yoongi makin didekatkan dengan pisau. Sementara Taegi dipukuli oleh namja berjubah hitam yang menghalanginya.
"Gwaenchanha, eomma gwaenchanha.."
Kalimat itu membuat kedua kakak beradik itu terdiam. Tangan Taegi mengepal kuat.
Kaki Taegi ditendang oleh orang berbaju hitam itu. Namun ia tetap berdiri. Dan ketika-
Dug!
Pukulan itu membuat Taegi terduduk lemas di lantai.
Melihat hal itu, Yoongi langsung memberontak tanpa mempedulikan pisau yang melukai lehernya.
Sedikit demi sedikit tali yang mengikat Yoongi mulai lepas dan darah mulai bercucuran di lehernya.
"Hyung, tenanglah. Egi baik-baik saja. Jangan lukai dirimu lagi hyung.."
Tapi Yoongi tak berhenti dan terus memberontak.
"Hyung!! Tolong dengarkan adikmu hyung!!!"
Bentakan itu tetap tak menghentikannya. Yoongi makin memberontak hingga tali itu terlepas.
Semua orang yang mengelilingi Yoongi langsung menahan dan memukulinya hingga tak sanggup lagi untuk bergerak.
Namja tadi tersenyum sinis dan memerintahkan mereka untuk mengikat Yoongi di kursi lain.
Taegi berusaha untuk menuju ke arah Yoongi. Namun orang berjubah itu menghalanginya lagi. Dan sama halnya dengan Yoongi, ia dipukuli hingga tergeletak lemas di lantai.
Apalah daya sang ibu yang tak bisa melakukan apa-apa disaat seperti ini.
"E-Egi-ya, kau dimana?"
"Di si...ni..e-eomma, akh.."
"Gwaenchanha?"
"H-hyung, selamatkan hyung."
Seketika wajah ibunya berubah menjadi pucat pasi.
"Dimana Yoongi? Apa yang terjadi padanya? Yoongi-ya.."
"Hyung ada d-di sebelah kananmu eomma."
Sang ibu mencoba untuk mencari keberadaan Yoongi. Sementara Taegi terus berusaha untuk berdiri.
Tubuhnya yang penuh luka kini telah berhasil berdiri di hadapan orang berjubah hitam itu.
Dengan cepat, Taegi membuka topeng yang menutupi wajah orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Foolish
Hayran KurguLangkah menuntun jalan yang akan ditempuh. Kini, ia memiliki seseorang yang akan selalu dijaga. Adiknya. Dalam setiap uluran angin yang berlalu akan membuktikan bahwa kasih sayang tak akan pudar hanya dengan kata-kata. Satu harapan yang akan terbit...