prolog

47 10 4
                                    


Setelah libur panjang kenaikan kelas. Akhirnya, SMA Bintang kembali ramai oleh siswa-siswi dengan beragam canda, melepas rindu dengan teman-temannya. Suara bel khas stasiun yang menggema di penjuru sekolah mampu menghentikan kegaduhan yang ada. Jika awalnya sekolah terasa berisik seperti sedang ada konser Taylor Swift, sekarang berubah 180 derajat seperti kuburan yang hening dan sunyi.

"Untuk seluruh siswa dan siswi diharap berkumpul dilapangan" suara itu terdengar dan masuk kekuping seluruh murid disana. Hingga seperti terhipnotis semua murid pun mengikuti perintah yang diberikan.

"Semuanya dipersilahkan untuk duduk" ucap seorang wanita yang mungkin umurnya sudah hampir menginjak kepala 5. Namun tetap terlihat sehat dan tegas. Ya, ia tak lain dan tak bukan adalah guru bagian kesiswaan di sekolah itu. Mendapat perintah itu semua murid duduk dengan beralaskan aspal.

"Ibu selaku guru bagian kesiswaan akan memberikan pengumuman perihal pembagian kelas" kegaduhan kembali terjadi, yang awalnya hening bagai di kuburan sekarang malah berisik layaknya pasar. Ada rasa was-was dicdalam hati mereka. Bagaimana tidak? Sebelum liburan mereka sudah mendengar bahwa kelas mereka akan diacak. Jadi kemungkinan untuk sekelas kembali adalah sekian persen.

"Mel, apa kita bakal sekelas lagi?" tanya seorang gadis pada teman yang duduk dibelakangnya.

"Gw harap gitu Dy" yang diajak bicara pun menjawab.

"Alay baget sih lu berdua" celetuk seorang anak laki-laki yang berada disisi kanan salah satu gadis tersebut.

"Yaelah Ran, gk salah juga kali kalo takut dipisah. Yang ada lu yang alay! " ucapanya terlihat sangat ketus.

"Santai aja kali Mel yaelah gk usah ngegas!" mungkin jawabannya sedikit membentak.

"Semuanya harap tenang atau ibu tidak akan melanjutkan pengukumannya!" satu ancaman yang mampu mengheningkan situasi gaduh.

"Sebelumnya ibu mewakili guru-guru sekalian meminta maaf, karena kesibukan bapak ibu terutama ibu pribadi dalam mengurus kakak kelas kalian dalam SBMPTN, untuk tahun ini baik kelas 11 maupun 12 tidak ada yang diacak" lanjutnya ketika kedaan sudah mulai tenang.

Namun setelah beliau menyelesaikan perkataannya tadi keadaan riuh kembali bahkan lebih riuh dari keaadaan sebelumnya. Ada yang berepuk tangan, bersorak sorai, ada juga yang bersorak sorai sambil bertepuk tangan, semua itu untuk mengungkapkan betapa bahagianya mereka mendapat kabar bahwa kelas tidak jadi dipisah.

"Hal yang paling membahagiakan adalah tetap bisa bersama dengan orang yang kita inginkan".
Really? - 13 Mei 2017

Really? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang