Hari ini, gue, dan kelompok gue, dapet waktu bebas. Kita boleh jalan kemana aja yang kita mau, selama masih batas Jawa Barat. Untung Adya punya SIM.
"Van, kayaknya gue ga bisa ikut jalan, deh."
Gue kaget. "Kenapa?"
"Mingyu demam. Dia butuh gue."
"Anjir. Gue juga butuh lo. Gue sama pak ketua, kan, ga punya SIM."
"Wali kelasnya nyuruh gue ke sana. Kita freetime di sana aja, deh. Gue ga bisa ninggalin Mingyu, nanti khawatir sendiri. Jalannya besok aja, ya?"
"Elah. Ya udah, deh!"
Tok...tok...tok...
Gue, yang emang lagi nganggur, langsung ngebukain pintu, nampilin Wonwoo yang udah rapi. "Ga jadi jalan hari ini."
Wonwoo keliatan kaget. "Kenapa?"
"Item butuh pacarnya."
"Emang dia kenapa?"
"Menurut lo?"
Blam!
Gue langsung nutup pintunya. Mood gue ancur. Bayangan tentang tempat bagus yang bisa bikin suasana hati gue lebih baik, malah nyakitin gue. Mungkin efek lagi 'dapet'.
"Dya, udah belom?"
Adya bangun dari kasurnya, "Udah. Yuk!"
Kita keluar bareng, tapi langsung kaget pas buka pintu langsung ngeliat Wonwoo yang masih diri di situ.
"Jadinya, gimana?"
"Freetime di vilanya kelas Mingyu."
--♥--
Sial. Padahal ini bukan hari Kamis.
Pas sampe di kamarnya Mingyu, gue sama Wonwoo ga boleh masuk. Alhasil, kita nunggu berdua di ruang tv, tapi malah denger suara aneh, semacam--
--desahan(?).
Karena gue baik hati dan tidak sombong, gue ngegedor pintu kamar Mingyu. "Woy! Ngapain lo berdua!"
"Shh...."
"Iyahh...disituh...shh..."
"Jangan ngedesah, ih--akhh."
Anjir. Tu bocah dua ngapain?
Gue gedor kenceng pintu kamarnya. "Weanjir! Lo bedua ngapain, bege! Kalo mau gitu, jangan sekarang! Tunggu halal, bego!"
Gue ribet, si Wonwoo asik nonton tv.
"Won! Itu temen lo ngapain, anjir?!"
"Paling kerokan. Jangan neg-think, lah."
Ah, iya. Gue terlalu parno sama kelakuan Mom-Dad di rumah.
Gue jalan ke taman belakang vila ini yang emang sama kayak taman belakang vila kelas gue, tapi ini ada ayunannya sendiri. Gue duduk di ayunan terus mejamin mata, ngerasain angin semilir yang nerpa muka gue.
Ga lama, gue ngerasa ada yang duduk di samping gue. Gue masa bodoin aja, sampe orang itu naroh kepalanya di bahu gue dan langsung gue sentak. "Ga usah modus, bisa ga? Mood gue lagi ga bagus."
"Jalan, yuk. Gue bosen."
"Jalan kemana? Naik apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ | DOR! +jeonwonwoo
Fanfiction"Lo mau gue tembak pake cara apa?" "Sori, tapi gue lebih suka dipanah daripada ditembak." ·-·-·-·-·-·-·-·-·-· Jeon Wonwoo fanfiction by pplvphile