"Halo,"
"Halo, Van."
"Kenapa, Nu?"
"Ah, gue seneng pas denger lo manggil gue gitu."
Vania hanya terkekeh mendengar respon kekasihnya.
Iya.
Kekasihnya.
Mereka meresmikan hubungan mereka, bahkan dalam waktu kurang dari dua bulan setelah perjanjian konyol hari itu.
"Halo, Van. Lo masih di sana, kan?"
"Iya. Gue masih di sini. Kenapa?"
"Nonton, yuk!"
"Nonton apa?"
"Nonton film di bioskop, lah. Masa nonton bokep yang disimpen Cheol Hyung."
Vania terkekeh lagi. "Ada-ada aja. Mau nonton kapan? Jam berapa?"
"Jam tujuh, nanti malem. Bisa, kan?"
"Bisa, donk! Sampe ketemu nanti malem! Dah!"
"Dah!"
Panggilan berakhir.
Vania tersenyum sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan foto dirinya dengan Wonwoo di kebun teh. Dia tak menyangka kalau akhirnya dia luluh dengan tingkah cowok dingin itu. Bahkan hubungan mereka sudah berjalan hampir satu tahun.
Ah, soal panggilan, Vania agak kagok jika harus menggunakan aku-kamu. Jadilah mereka tetap memanggil seperti itu. Lagipula, apa artinya sebuah panggilan saat mereka sudah mengetahui kalau mereka saling menyayangi satu sama lain? Bahkan, Vania berpikir, akan terasa cheesy kalau mereka menggunakan panggilan khusus. Hanya satu yang beda. Panggilan Vania untuk Wonwoo, berubah menjadi Wonu. Dia diberitahukan Jungkook tentang panggilan itu. Dan, entah kenapa, Vania juga menyukai panggilan itu.
--♥--
Laki-laki itu menekan bel rumah besar dihadapannya. Dia menunggu di sana sampai seseorang membukakan pintu dan langsung menanyainya dengan nada sinis.
"Ngapain lo disini?"
Apa pria itu tak tahu adat menerima tamu?
"Siapa, Jun?"
"Engga. Bukan siapa-siapa. Cuma tukang paket yang nganter pesenan aku kemaren." pria itu kembali menatap tajam laki-laki di hadapannya setelah menjawab pertanyaan ibunya. "Lo ngapain?"
Drrt
Laki-laki itu segera mengambil ponselnya, menswipe layarnya, lalu menempelkannya ke telinga.
"Halo, Nu."
"Halo."
"Jadi?"
"Iya. Jadi."
"Jangan bilang kalo lo ditahan Bang Juna di depan?"
"Engga. Gue masih di jalan. Jangan suka neg-think, Van. Gue tutup, ya."
"Oke. Gue tunggu."
Panggilan terputus.
Laki-laki itu kembali menyakukan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ | DOR! +jeonwonwoo
Fanfiction"Lo mau gue tembak pake cara apa?" "Sori, tapi gue lebih suka dipanah daripada ditembak." ·-·-·-·-·-·-·-·-·-· Jeon Wonwoo fanfiction by pplvphile