"kau terlambat 7 menit 7 detik"
Son won menundukkan kepalanya, mencoba melarikan diri dari tatapan tajamnya sang atasan. Takut? Tentu saja, bahkan tangannya sampai memilin ujung kemejanya sendiri. Otaknya berpikir keras menyusun kalimat alasan yang akan ia berikan untuk keterlambatannya ini.
"Maafkan saya chief, saya tidak akan mengulanginya lagi"
Setelah beberapa detik lamanya, hanya kalimat itu yang mampu ia keluarkan.
Donghae terkekeh,
Apa dia menertawakan ku? Apanya yang lucu?
"Sudahlah, madam Choi menunggumu. Lagipula aku hanya bercanda" ujar Donghae seraya menepuk bahu Son won dan berlalu pergi.
Aish, Jika kau bukan atasan ku sudah kubunuh kau!
Son won menempelkan id card khususnya pada sebuah alat, sama persis dengan apa yang dilakukan Donghae saat memasuki ruangan ini. Dan sepertinya ruangan ini memang dikhususkan untuk orang orang yang diandalkan oleh madam Choi. Itu berarti, Son won adalah satu diantara beberapa orang kepercayaan madam Choi bukan?
"Duduklah"
Tampaknya madam Choi sadar akan kehadiran Son won.
Son won menjawab dengan gerakannya yang langsung menduduki dirinya pada sebuah kursi hitam tepat didepan madam dengan sebuah meja sebagai pembatas.
Hening, belum ada yang membuka suara, kecuali semprotan pengharum ruangan yang diatur setiap 15 menit sekali.
Apa yang akan dikatakan oleh madam? Apa ini karena kejadian tadi siang? Aish, hal buruk apa yang akan terjadi?
Son won mulai gugup, ia masih menatap gerakan tangan madam Choi yang masih berkutat dengan sebuah iPhone atau apalah itu. Bukankah madam sudah mengetahui keberadaanya, lalu kenapa dia mengabaikannya?
Tap
Son won berjingkat kaget saat tiba tiba madam Choi meletakkan iPhone nya dengan kasar dimeja. Kedua maniknya mulai menatap Son won, tangannya bersedekap, sesekali memutar balikkan kursi roda kebanggaannya. Raut wajahnya?? Entahlah, yang jelas raut dingin selalu terpampang di wajah cantiknya yang mulai keriput ini.
"Membiarkan gadis itu keluar rumah dan menghadiri pertemuan keluarga. Siapa yang melakukannya?"
Son won terdiam sesaat, dia benar benar gugup.
"Mm.maafkan saya madam, saya tidak bisa menolak permintaan ahgassi"
Madam Choi tersenyum kecut,
"Apa itu karena park Chanyeol?"
"M.maaf?"
"sebenarnya siapa yang bertanggung jawab? KAU ATAU DIA!"
Madam Choi mulai meninggikan nada suaranya.
"Saya madam, sekali lagi.. maaf"
Son won kembali menunduk, tak berani menatap lawan bicaranya yang terselimuti oleh emosi.
"Karena kau yang bertanggung jawab, Aku ingin memberimu satu tugas lagi"
-
-"Kemana kita akan pergi?"
"Terserah, kau yang menginginkannya"
So Eun memanyunkan bibirnya dan melipat kedua tangannya di depan dada. Persis seperti anak kecil yang sedang ngambek. Ia menatap ke luar jendela, membuka kacanya dan membiarkan udara malam masuk menerpa rambut panjangnya. Ia tersenyum, rasanya ini adalah sebuah kebebasan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH
Fanfictionseorang lelaki yang ingin merubah tujuan hidupnya dan mencari tahu alasan tentang ibunya yang sengaja membuangnya dan seorang gadis yang sengaja disembunyikan oleh keluarganya. akankah mereka mampu melewati setiap masalah yang akan mereka hadapi? "...