Chapter 9

207 31 14
                                    

Hening...

Beginilah keadaan dalam mobil ini, tak seperti pagi pagi sebelumnya saat son won dengan sesuka hatinya menyetel musik dengan volume yang keras mencoba ikut bernyanyi neski nada tak sesuai dan saat chanyeol lebih memilih menyandarkan kepalanya di kaca jendela dengan permen karet yang selalu ia gelembungkan hingga membiarkannya meletus dengan sendirinya.

"Apa kalian selalu tegang seperti ini saat berada dalam mobil? Hah, membosankan" sinis so eun.

Son won membenarkan posisi duduknya tanpa melepas pegangan stir yang ia kemudikan. Telapak tangannya terasa licin, sepertinya ia berkeringat, tapi bukankah didalam sini terasa dingin?

"Jadi.. aku yang akan mengikuti kalian atau kalian yang mengikuti ku?" Ujarnya lagi.

"Ne?"

Apa pendengaran son won sedikit bermasalah bahkan ia kelihatan masih muda atau memang ia benar benar tidak mengerti apa maksud dari perkataannya? So eun memutar bola matanya malas.

"Kau yang akan mengikuti kita"

Berbicara tidak sopan dan bertindak sesuka hati, ingin rasanya son won membanting setir dan menabrakkan mobil ini ke trotoar pembatas jalan. dengan begitu ia sudah tidak akan mendengar dan melihat itu semua dari chanyeol sekalipun harus dia yang mati. Tunggu, bagaimana dengan ahgassi? Tampaknya ia harus berpikir lebih dari dua kali untuk melakukannya. Lagi pula tidak ada niatan sedikitpun keinginannya untuk meninggalkan dunia ini, perjalanan hidupnya masih panjang.. ada banyak hal yang belum sempat ia lakukan. Tapi sepertinya akan sulit jika dia harus bersama chanyeol setiap hari.

"Maaf ahgassi, kamilah yang seharusnya mengikuti anda"

"Aku akan mengikuti ucapanmu begitu juga sebaliknya, selama itu tidak merugikan salah satu diantara kita. Hyung, apa kau lupa dengan kesepakatan ini?"

Kenapa kau begitu menyebalkan park chanyeol??!

Jemari son won bermain main diatas stir, senyuman yang terkesan ia paksakan pun terukir diwajahnya yang lumayan tampan. Tapi sayang, sebagai atasan yang seharusnya mengendalikan segalanya harus tunduk hanya karena sebuah ancaman chanyeol, anak buahnya yang baru beberapa minggu bekerja sama dengannya, terlebih sifat keras kepala dan ketidak patuhannya pada dia, atasannya sendiri.

"Tapi setidaknya berbicaralah dengan sopan pada ahgassi" ujarnya setengah berbisik.

Chanyeol mengacuhkannya.. yah, dan son won tahu itu.

"Baiklah" balas so eun yang ditujukan untuk pernyataan chanyeol bahwa ia yang harus mengikuti mereka. Tidak masalah.

Keluar dari rumah, melihat matahari dan rembulan yang bersinar, merasakan panasnya siang dan dinginnya udara malam. Dan juga sekarang, saat ia sudah akan bisa merubah segalanya dan memulai hidupnya dari awal. So eun sudah merasa sangat bersyukur.

Ia tersenyum.

-
-

"Jam berapa mereka bisa datang?"

"10:00 madam"

Tap

Madam choi menghentikan langkahnya, begitupun juga dengan donghae yang berada di sisinya dan 3 orang berjas hitam lain di belakang mereka.

"Katakan pada mereka untuk datang sekarang"

"Ne?" Donghae sedikit bingung.

"Lakukan saja apa yang aku perintahkan!"

Donghae mengangguk, membiarkan madam choi memasuki lift yang sudah terbuka seorang diri.

Tangannya merogoh saku dalam jas yang ia kenakan kemudian mengeluarkan sebuah benda persegi panjang, sebuah ponsel. Ia sedikit menjauh dari 3 orang bawahannya saat sambungan teleponannya sudah terhubung dengan seseorang.

FAITHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang