Suasana pagi ini terasa mencekam bagi hati seorang Lee son won. Ia dihadapkan diantara 2 pilihan. Pilihan yang mudah, namun sulit untuk diputuskan. Kesepuluh jemarinya terus menyatu bertumpu diatas pangkuannya. Sesekali menggerakkan kedua kakinya yang seperti mati rasa dengan kepala yang terus menunduk.
Dihadapannya, seorang yeoja dengan mengenakan dress berwarna cream tengah menatapnya dengan tajam. Dress sudah menjadi pakaian sehari harinya, ia tidak pernah sekalipun mengenakan celana maupun rok diatas lutut. Wajah suramnya yang sempat kembali ceria kini juga berubah menjadi mengerikan. Kim so eun, dia terlihat berbeda dengan sedikit make up di wajah cantiknya.
Beberapa menit lamanya, So eun masih senantiasa menunggu sebuah jawaban dari Son won. Sebuah jawaban antara Ya atau Tidak. So eun tidak tahu kalau kedua kata itu sangat sulit untuk dikatakan oleh son won saat ini.
"Kau bahkan mengkhianati temanmu" sindir so eun.
Son won sedikit mendongakkan kepalanya, menatap wajah so eun sejenak lalu kembali menunduk.
"Aku tidak tahu pihak mana yang akan kau pilih, tapi.. tidak kah kau merasa kalau sikapmu itu bisa saja melenyapkan seseorang? Aku tidak tahu pasti bagaimana sifat aslimu, tapi dilihat dari wajahmu.. aku yakin itu bukanlah jalanmu, terserah kau"
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan Chanyeol yang tengah berjalan menghampiri mereka. Ia menundukkan kepalanya terlebih dulu pada So eun sebelum berhenti menatap son won yang masih tertunduk. Sedikit heran hingga ia lupa maksud kedatangannya ke ruangan ini. Ruangan yang baru pertama kali ditempati so eun. Sebuah ruangan kecil dengan satu meja dan 2 kursi yang saling berhadapan. Disudut ruangan itu terdapat sebuah meja nakas yang diatasnya ada vas bunga kecil.
"Ada apa?" Ucapan so eun mengintrupsi pikiran chanyeol.
Ia mengerjapkan matanya sejenak,
"Kim ahjussi memintamu untuk datang ke pertemuan di CBX nanti siang"
So eun beralih menatap ke Son won dengan pandangan tidak suka, sedetik kemudian ia tersenyum sinis.
Tangan kanannya mengambil sebuah ponsel yang masih tersegel rapi didalam kardusnya kemudian mendorongnya diatas meja menuju ke hadapan son won."Aku sudah membelikan yang baru untukmu, apa kau tidak ingin melaporkan sesuatu pada majikanmu"
Ucapan So eun membuat Chanyeol mengernyitkan dahinya. Merasa bingung dengan maksud So eun pada son won yang terus menunduk dalam.
Bungkam seribu bahasa. Son won benar benar merasa terpojok. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan selain mengintropeksi kesalahan dirinya sendiri. Belum terfikirkan bagaimana cara untuk menjelaskannya pada ahgassi. Disisi lain, itu memanglah kebodohannya, ia hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain.
"Ahgassi.."
"Sudahlah, aku hanya akan melihat apa yang akan kau lakukan selanjutnya, dengan begitu aku akan tahu jawabanmu tanpa harus kau jelaskan"
"Keluarlah, aku sedang ingin sendiri"
Son won beranjak dari tempatnya, membungkukkan tubuhnya lalu berjalan ke arah pintu diikuti chanyeol dari belakang.
-
"Ahjumma, kau sudah sarapan?"
Donghae meletakkan sebuah kantung kresek hitam di atas meja kemudian berjalan menghampiri ahjumma, seperti biasa, berdiri didepan jendela menikmati pemandangan kota diluar sana.
Ahjumma tersenyum, ia meraih pergelangan tangan donghae dan menepuk nepuknya dengan pelan.
"Kenapa kau tidak berhenti bekerja saja dan melanjutkan perusahaan ayahmu" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH
Fanfictionseorang lelaki yang ingin merubah tujuan hidupnya dan mencari tahu alasan tentang ibunya yang sengaja membuangnya dan seorang gadis yang sengaja disembunyikan oleh keluarganya. akankah mereka mampu melewati setiap masalah yang akan mereka hadapi? "...