Misi Membunuh

4K 272 12
                                    

"KAU DI PECAT!" kata-kata itu terngiang di kepala seorang gadis bernama Airin Kanagami. Mata gadis itu terlihat lesu karena baru di pecat dari pekerjaan lamanya sebagai seorang apoteker yang memiliki gaji lumayan. Setidaknya cukup untuk hidup selama 1 tahun ini.

Triring~ ada telpon masuk. Airin mengangkatnya.

"Moshi moshi," Kata Airin

"Hmm... apa benar ini pembunuh bayaran Airin Kanagami?"

Deg! Tubuh gadis berusia 20 tahun itu langsung membeku. Dari mana orang ini tahu namanya? Tidak, lebih tepatnya ia berharap ini bukanlah telpon dari polisi.

"Siapa kau?" Tanya gadis itu dengan galak.

"Hm? Anggap saja aku adalah malaikatmu. Aku akan memberimu uang asal kau mau membunuh beberapa orang." Suara orang itu terdengar makin misterius. Airin langsung pergi ke tempat yang agak sepi untuk melanjutkan pembicaraannya dengan orang itu.

"Aku tidak akan membunuh orang lagi!" Kata Airin tegas.

Dulu, ia memang seorang pembunuh bayaran. Tetapi sekarang, ia memilih untuk menjalani kehidupan normal dan bekerja seperti orang normal.

"Hee? Sudah menjadi mantan pembunuh bayaran ya? Sayang sekali kau menolak penawaran ini. Padahal kau perlu uang kan?" Pancingnya.

"Stalker..." Geram Airin sambil meremas tangannya.

"Wah, tenang dulu nona. Kami hanya menggali sediiikiiiit info tentangmu, kok. Tapi kalau kau tak mau ya sudah lah. Padahal kami sudah menyiapkan uang yang sangat banyak untuk membayarmu." Kata orang itu.

"Cih! Memangnya berapa jumlah yang mau kau berikan?" Tanya Airin dengan nada kesal. Airin kesal karena mengetahui ia di-stalk seseorang yang tidak dikenal.

"1 juta yen kurang lebih." Jawab si stalker dengan santai.

"1... 1 juta yen? I.. itu jumlah yang sangat banyak," batinnya.

"Per target yang kau bunuh." Lanjutnya.

"Berapa target yang harus ku bunuh?" Tanya Airin penasaran.

"Hm... kira-kira 8 orang." Jawabnya.

"8? Kau gila ya?" Tanya Airin

"Eh? Kau boleh membunuhnya 1 per 1 kok asal tidak meninggalkan jejak." Kata orang itu dengan nada santai.

"Bukan itu maks-"

"Jadi kau menerimanya atau tidak?"

"..."

Airin berfikir keras, mempertimbangkan mana yang lebih penting antara keinginan atau uang. Dan pada akhirnya, gadis berparas cantik itu meng-iya-kan.

"Baiklah aku mau membunuh mereka."

"Bagus! Kalau begitu, temui aku di kafe seberang tempat kau berdiri sekarang."

"Stalker..."

Airin menutup telponnya dengan sebal. Tapi tetap ia berjalan ke kafe di seberang tempat ia berdiri.

[☆♡☆]

Singkatnya, Airin menerima tawaran itu dan orang itu menunjukkan foto-foto targetnya.

Airin berjalan pulang ke rumahnya sambil menatap ke bawah dengan lesu. Sebagian dari dirinya mengatakan bahwa ia bodoh dan memang benar ia bodoh.

"Aih... baka!" Teriak Airin. Dan orang-orang menjauh darinya sambil berpikir bahwa Airin sudah gila. Dan bisa dikatakan iya, dia saat ini sedang gila.

Menyadari bahwa dirinya menjadi pusat perhatian, Airin segera berlari dan orang-orang membuka jalan utntuknya.

Bruk! Ia tidak sengaja menabrak orang di depannya. Kedua orang itu terjatuh.

"A... ah... gomen..." Kata Airin. Ia mencoba bangun namun sayangnya, lututnya terluka jadi ia terjatuh lagi.

"Perlu bantuan nona?" Orang yang tadi ditabrak Airin menjulurkan tangannya kepada Airin.

Airin melihat orang di depannya. Ia terkejut karena pernah melihat wajah orang itu. Ya, orang itu adalah salah satu targetnya. Kalau tidak salah namanya adalah...

Dazai Osamu.

Jeng jeng jeng jeng :v

The Target [Dazai Osamu X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang