An Old Memory

1.2K 141 12
                                    

-Ini flashback-

"Kami mohon, bunuhlah orang-orang ini!"

Airin yang masih menggunakan topeng kucing kebingungan.

"Mereka sangat merugikan. Kami mohon, bunuh mereka. Kami akan bayar berapapun jumlah uang yang kau minta!"

"Berapapun?" Tanya Airin dengan nada yang tidak yakin.

"Berapapun yang kau minta."

Airin tersenyum di balik topengnya lalu berbalik menuju rumahnya.

"Aku terima tawaran kalian."

(○◇○)

Airin tampak serius memperhatikan kertas-kertas yang berserakan di mejanya. Tidak berserakan sih, hanya saja agak kurang rapih dan tidak enak dipandang.

Airin sedang menyusun strategi di atas kertas. Ia mencoba memadukan beberapa rencana lamanya untuk membuat rencana yang pas kali ini.

Setelah menemukan rencana yang pas, ia pergi untuk membunuh orang-orang itu. Meskipun satu per satu, ia dapat membunuh semua orang yang diminta orang-orang itu dalam satu hari. Inilah alasan kenapa Airin disegani.

(--")

"Hmm? Mereka tak bisa dihubungi?" Tanya Chuuya.

"Chuuya-san! Aku mendapat kabar bahwa hari ini ada seorang perempuan yang membunuh banyak anggota Port Mafia!" Seru seseorang yang tiba-tiba masuk ke ruangan tempat Chuuya berada.

"Ha? Apa maksudmu?" Tanya Chuuya.

"Aku melihatnya, seorang wanita bertopeng kucing sedang membunuh salah satu anggota port mafia tadi."

"Lalu kenapa kau tidak langsung membunuhnya, baka!"

"Aku sudah berusaha, tapi ia menyadari kehadiranku dan entah kenapa pistolku hilang. Tetapi beberapa detik setelahnya aku lihat, pistolku sudah ada di tangannya."

"Sejenis manipulasi gravitasi ya?" Gumam Chuuya.

"Chuuya-san, kau dipanggil oleh boss." Kata seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.

Chuuya pergi untuk menemui Mori Ougai. Ia melihat Dazai berada di hadapan boss dan Chuuya berdiri di dekat Dazai.

"Oh, Chuuya-kun." Kata Mori Ougai yang menyadari kehadiran Chuuya.

"Langsung saja, kalian tahu si topeng kucing, pembunuh bayaran yang sudah membunuh anggota port mafia?" Tanya Mori.

Chuuya dan Dazai mengangguk.

"Aku ingin kalian menangkapnya." Perintah Mori.

{*~*}

Sehari sesudah membunuh para anggota port mafia, Airin pergi ke sebuah gedung tua untuk menerima uang yang dijanjikan.

Hampir semua orang itu berterimakasih pada seorang pembunuh bayaran, sangat ironis ya?

Setelah menyelesaikan urusan, orang-orang itu pergi. Airin tetap tinggal di situ untuk menghitung jumlah uang yang ia dapat namun...

Tiba-tiba barang-barang di sekitar Airin melayang. Airin terlihat kebingungan karena ia tidak sedang mengendalikan satu barangpun dengan matanya.

Airin mencari sumber yang mengendalikan benda-benda di sekitarnya dan menemukan 2 orang di pintu masuk.

Airin yang terkejut langsung menyimpan uangnya dan berusaha kabur lewat jendela. Namun, usahanya gagal. Saat hendak berlari ke jendela, salah satu dari orang yang tadi berdiri di pintu menghadang Airin dengan benda-benda yang berat dan tinggi. Airin berusaha mengendalikan benda itu namun kekuatannya tidak berfungsi, ada yang membatalkan kekuatannya.

The Target [Dazai Osamu X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang