5k? Oh...
Eh wait
.
.
.5K+ READS?! ASUMPASIINIMIMPITAH?
//Abaikan"KEKKON OMEDETTOU!" Bersamaan dengan suara popper yang meriah, kata-kata tersebut diserukan hampir semua orang.
Semua kerabat dan kenalan pengantin datang. Teman, bahkan musuh pun hadir. Banyak sekali tamu yang hadir.
"Wah daging sapi! Ranpo-san ayo ke sana!"
"Iyadaa! Aku tidak mau meninggalkan snack-snack ini begitu saja!"
"Semuanya bersemangat ya hari ini." Ujar Atsushi yang sedang mengambil es krim. Lalu ia memberikannya kapada Kyouka, sebelumnya dia sudah mengambil miliknya kok, tenang saja.
"Damai sekali ya, Fukuzawa."
Yang diajak bicara mengangguk pelan, "namun aku tidak yakin ini benar-benar damai."
"Cheers!" Seru Yosano. Kunikida langsung menghela nafas, "Yosano-san mulai mabuk."
"Ano, Yosano-san, sepertinya itu bagian kami." Ujar Airin. Dazai hanya tertawa kecil.
Di hotel mewah yang terletak pada pusat Yokohama, sepasang pengantin sedang merayakan pesta pernikahan mereka. Tamu-tamu undangan terlihat ikut bahagia (jelas,makangratisgituloh). Meskipun bahagia, pengantin wanita yang merupakan bintang pada hari itu sebetulnya sedang menahan rasa sakit. Rasa sakit ketika harus memakai heels dan berdiri berjam-jam. Ditambah pasangan yang tidak peka dan tamu yang tidak kunjung habis.
"Kekkon omedettou, Airin," tokoh utama malam itu menengok ke belakangnya, menemukan Amato dan Ryoyu, rekan yang dulu bermusik bersama Airin.
"Ah, arigato. Tokoro de, Furuno--"
"Dia sakit, mungkin karena mantannya nikah," potong Amato dan Ryoyu.
Airin terkekeh, "souka..."
Dan di saat yang sama.
"Oi Dazai! Aku tidak percaya orang sepertimu menikah!" Seru Chuuya. "Terima saja kenyataan bahwa aku lebih laku darimu, Chuuya~" tanggap Dazai dengan santainya.
"Dazai-san, kekkon omedettou." Ujar Akutagawa dengan normal.
Lalu tiba-tiba saja ada bunyi tembakan. Sepertinya ada orang yang mau ngajak baku hantam-- menghancurkan kedamaian ini maksud saya.
"Ara--"
Semua pasang mata langsung melihat ke arah pintu masuk, sumber tembakan. Di situ ada seorang perempuan dengan penampilan kasual, namun ia membawa pistol di tangannya.
"Kau tidak berhak bahagia, Airin!" Lalu terdengar bunyi tembakan. Kali ini bukan dari arah perempuan di pintu masuk, namun dari arah si pengantin perempuan.
"Aku tidak tahu kau ini siapa, tapi aku tahu kau bukan tamu undangan. Jadi kumohon, tinggalkan ruangan ini." Dan penjaga langsung mengambil inisiatif untuk menyeret wanita itu keluar.
"Osamu, tolong papah aku ke kursi..." bisik Airin.
"Eh? Kukira kau baik-baik saja," wajah Airin langsung menunjukkan kejengkelan.
"Bagaimana mungkin berdiri selama berjam-jam dengan menggunakan dress dan high heel bisa dikatakan 'baik-baik saja'?" Gerutu Airin.
"Ah, benar juga. Kalau begitu..." Dazai langsung menggendong Airin ala ala bridal style. "Osamu.turunkan.aku.sekarang.juga."
Dazai tidak menggubrisnya dan justru mengatakan, "maaf, namun istriku ini sepertinya sedang sakit. Aku akan membawanya supaya ia dapat beristirahat sebentar, " dengan lantang. Airin seketika memiliki hasrat untuk bunuh diri sendirian. Kalau dengan Dazai, ia akan tambah malu.
---
"Lihat saja Airin, aku pasti akan menghancurkan kebahagiaanmu itu. Persis seperti saat kau merenggut kebahagiaan milikku."
Maaf update kali ini kayak badan Chuuya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Target [Dazai Osamu X OC]
FanfictionSeorang mantan pembunuh bayaran yang ingin menjadi baik ditolong oleh sesosok manusia perban yang absurd. Dia bukan orang baik Tidak ada yang menganggapnya baik Dan dia merasa tidak pantas untuk cahaya Mungkin dia bukanlah orang yang baik, tetapi di...