Prolog

6.1K 28 0
                                    

Hai namaku Britney Angella Johnson. Britney. Aku lahir di Holmeschapel,03-02-1994. Aku mempunyai sahabat bernama Sarah Olive  Glinskey, Navilla Diana Mcdermitt, dan uhm-- entahlah siapapun namanya. Yang penting aku memiliki satu sahabat lelaki. Tp aku lupa siapa namanya. Sekarang, aku sedang berada di London untuk melanjutkan pendidikanku. Aku mendaftarkan diriku di Oxford University. Ya, itu adalah universitas impian semua orang. Oxford adalah universitas impianku dan ketiga sahabatku. Dulu kami berempat berjanji untuk melanjutkan kuliah disana. Navilla sudah berada di Oxford beberapa bulan lalu. Lalu, aku dan Sarah lost contact. Aku tidak tau bagaimana kabarnya sekarang

*SKIP*

"Mom... dad... Zac... aku berangkat dulu ya... aku sudah terlambat nih.." teriakku

"Kau tidak sarapan dulu?" Tanya dad
"No dad. Aku sudah telat untuk tes " jawabku
"Okay. Zac, sekarang kau antarkan Britney ke Oxford sekarang!" Suruh dad

Zac yg tadinya sedang memakan sandwich tersedak.
"Kau tdk mau mengantarku? Yasudah aku berangkat sendiri saja" ucapku

"Wait. Aku akan mengantarmu," ucap Zac dgn senyum-terpaksa-nya. Aku menahan tawaku.

"Yasudah mom, dad aku berangkat dulu ya... Wish me luck. Dan aku dapat mewujudkan impianku dgn navi dan sarah untuk masuk kesana" ucapku

"Amin... yasudah, kau berangkat sekarang supaya tdk terlambat." Ucap mom. Aku mengangguk dan keluar menuju mobil bersaa Zac.

*SKIP*

Sekarang, aku dan Zac sudah sampai didepan gerbang Oxford.
"Nah, sekarang sudah sampai. Kau ingin kujemput pukul berapa?" Tanya Zac

"Entahlah. Nanti akan ku telfon kau kalau urusanku sudah selesai. Wish me luck Zac. Bye. Hati hati di jalan."  Ucapku sambil mencium kedua pipi Zac

"Okay. Kutunggu kabar darimu" ucapnya lalu pergi meninggalkanku disini. Aku melangkahkan kakiku kedalam. Lalu, aku mencari letak ruangan untuk test masuk.

*SKIP*

Pengumuman, untuk para peserta test, dimohon untuk menuju mading yg berada di dekat aula. Nama nama yang lolos sudah ditempel di mading. Terimakasih.

Begitulah pengumuman yg diucapkan oleh panitia test. Aku dan-hampir-200 orang yang ikut test berlari menuju mading.

Aku merasakan hal yg ganjil dalam diriku. Aku merasa bahwa aku tidak lolos. Tp, mungkin Tuhan berkata lain. Kalau nanti aku akan lolos, aku berjanji akan mencari tau siapa anak lelaki yg selama ini menjadi sahabatku

Aku harus berterima kasih padanya. Karena dia, aku mempunyai tekad yg bulat untuk test di Oxford. Sekarang, aku telah sampai dimana letak mading

Aku merasa takut. Bagaimana kalau aku tidak lolos? Bagaimana aku akan mengatakan pada mom, dad, dan Zac? Britney, hilangkan pikiran burukmu itu. Kau harus yakin kalau kau lolos.

Aku melihat kertas nama yg ditempel di mading. Aku mencari namaku.

Beatrix....
Brianny....
Brianna....
Brittany....
Britney....
Cass--
Wait. Britney? Namaku? Britney Johnson? What? Aku lolos?

Aku mencoba meyakinkan diriku agar percaya. Benar itu namaku. Britney Johnson. Pada urutan ke 7. Thanks God! Kau mengabulkan semua doaku.

Aku langsung menelfon Zac agar datang kesini. Aku memberi taunya kalau aku lolos test. Dia bahkan tidak percaya kalau aku lolos. Lalu, aku memutuskan sambungan telfonnya.

20 menit kemudian, Zac datang dengan kekasihnya.
"Selamat ya Britney atas kelolosanmu. Semoga kau betah disini." Ucap kekasihnya

Aku hanya tersenyum dan mengangguk.
"Terima kasih" ucapku singkat. Kulihat, kekasih Zac hanya tersenyum masam

"Zac, tolong pesankan aku taxi. Akh lebih baik pulang kerumah dgn taxi daripada aku harus menjadi obat nyamuk untuk kalian," ucapku

"Tapi, kau sudah menelfonku. Nanti dad mar-" "Tidak Zac. Aku yakin dad tidak marah padamu. Kalau dad marah padamu, nanti aku bela kau. Tenang saja." Ucapku meyakinkan Zac.

"Baiklah kalau itu maumu. Aku pesankan kau taxi. Dan, ini uang untuk membayar taxinya." Ucap Zac seraya memberikan beberapa lembar dollar padaku.

"Thanks. Yasudah, kalau kalian berdua ingin berjalan jalan, silakan. Hati hati dijalan ya." Ucapku.

Zac dan kekasihnya hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil

Aku sudah tidak sabar untuk menantikan hari esok memulai lembaran baru kehidupanku.

Esok hari, aku akan menjadi Britney yang baru.

18 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang