-Kiehl's Pov-
Aku sedang berjalan mencari dimana Zac. Aku mengelilingi seluruh ruangan.
"Zac, kau dimana?" Teriakku. Aku tida mendengar sahutan dari dari Zac. Aku keluar untuk mencari Zac. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh pantai.
Aku melihat Britney dan Harry sedang berpelukan. Aku mendekati mereka dan mendengar perkataan mereka.
"Do you know Brit? I love you. Biarkan pantai ini dan matahari yang terbenam menjadi saksi bahwa kita saling mencintai. I'll never leave you. And, I trust you won't leave me." Ucap Harry.
Aku melihat Britney mempererat pelukannya.
"You know Haz? Kertas membutuhkan pensil agar terisi dengan tulisan. Bintang memerlukan malam agar manusia dapat melihat keindahannya. Dan, aku membutuhkanmu agar aku dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki cinta sejati." Ucap Britney.Cih, sok puitis sekali dia. Aku harus merebut segalanya! Aku tidak akan membiarkan Britney dan teman-temannya bahagia. Batinku.
Aku pergi meninggalkan mereka dan melihat Liam. Lalu, aku menghampirinya.
"Hi Li. Sedang apa kau disini?" Tanyaku.
"Hi. Aku sedang menunggu Sarah. Dia sedang ke toilet." Jawab Liam.
"Li, maukah lau menemaniku jalan-jalan? Aku tidak terlalu tahu jalan disini." Ucapku."Uhm, okay. Tapi aku izin Sar--"
"Tidak usah. Tadi, aku sudah bilang pada Sarah." Ucapku langsung menarik Liam. Aku memakai mobil Britney dan membawa Liam ke Cafe terdekat.***
"Kiehl, barusan kau bilang padaku bahwa kau tidak tahu jalan disini." Ucap Liam. Aku menyeringai.
"No Li. Aku sebenarnya lahir dan besar disini. Jadi, mana mungkin aku tidak tahu jalan disini. Aku hanya menipumu agar kau mau berjalan jalan dgnku." Ucapku dgn sarkas."What?! Turunkan aku sekarang, Kiehl! Aku ingin kembali ke Malibu!" Ucap Liam.
"Silakan. Asal kau tau, ini sudah jauh dari Malibu!" Ucapku.Kriiing...
Tiba-tiba, ponsel Liam berdering.
"Ya Sar?"
"..."
"Aku sedang dengan Kiehl. Dia memaksaku untuk jalan-jalan dengannya!"
"..."
"Sarah! Sar--. Ah Shit!""Kurasa Sarah memutuskan telfonnya. Sudahlah, kau denganku saja Li." Ucapku.
"Kau tau kan kalau aku ini kekasih Sarah? Dan kau itu kekasih Za--""Enough Li. Aku dan Zac sudah tidak memiliki hubungan lagi. We're break!" Ucapku.
"Oh baguslah. Lagipula, kau tidak pantas menjadi kekasihnya!" Ucap Liam."Okay. Bagaimana, kalau kau saja yang menjadi kekasihku?" Tanyaku.
"Never! I don't want to be your boyfriends! Because, I have Sarah!" Jawabnya."Okay. Kalau begitu, kau harus bersiap-siap kehilangan Sarah untuk selamanya!" Ancamku. Kulihat, wajah Liam pucat pasi. Ha. Ancamanku berhasil.
*Skip*
Kami sudah kembali menuju Malibu. Aku dan Liam turun dari mobil sambil bergandengan. Kami disambut oleh the boys, Britney, Sarah, Navi, dan Zac
"Hi guys. Sedang apa kalian semua disini? Langit mulai gelap loh. Oh, I know. Apa kalian sedang menunggu sepasang kekasih baru ya?" Tanyaku sambil menekankan kata 'kekasih' nya.
Kulihat, Zac dan Sarah terkejut. Wajah Sarah memerah karena menahan amarahnya.
"Sa-Sarah, aku bisa jelas--"
"Apa yang kau mau jelaskan? Semua sudah jelas Li! Now, we're done! Aku tidak mempunyai hubungan apapun lagi dgnmu. Dan kau, bisa puas berpacaran dgn jalangmu itu!" Ucap Sarah dan meninggalkanku dan Liam.Plak!
Satu tamparan mendarat sempurna dipipi Liam.
"Dasar manusia tak punya hati!" Ucap Britney. Lalu, mereka semua kembali kedalam kamar masing-masing. Aku tertawa tebahak-bahak dalam hati.Satu sudah. Tinggal dua lagi yang harus kubuat menderita!
-Louis' Pov-
Aku tidak menyangka bahwa Liam akan sekejam itu. Aku, Harry, Niall, Zayn dan Zac kembali masuk kedalam kamar.
"Aku kasihan dengan Sarah. Liam benar-benar kejam!" Ucap Harry.
"Iya. Aku juga bingung mengapa Liam bisa seperti itu." Ucapku.
"Hi boys. Apa aku mengganggu kalian?" Tanya seseorang dari ambang pintu."Tidak kok Zac, santai saja. Mari masuk." Ajakku.
"Zac, apakah kau dan Kiehl sudah putus?" Tanya Liam tiba-tiba.
"Belum." Jawab Zac dingin."Really? Bu-but she say, you and her done. Makanya dia memaksaku untuk menjadi kekasihnya." Ucap Liam.
"You trust her? She lied to you Li!" Jawab Zac.
"O-okay. I'm sorry Zac. A-aku akan memutuskannya segera." Ucapku."Btw, Kiehl melalukan itu karena apa ya?" Tanyaku.
"Kau ingin tau Lou?" Tanya Zac
"Yup. Aku tidak mau sahabatku tersakiti." Jawabku."Okay. Aku akan menceritakannya pada kalian. Tapi, tidak sekarang. Aku harus mencari waktu yang tepat agar aku bisa memberi tahu kalian." Ucap Zac. Kami mengangguk. Sebenarnya, apa yang disembunyikan oleh Zac?
Seketika, hening menyelimuti kami berempat.
"Uhm. Sebaiknya kalian tidur boys. Besok, kita akan berjalan-jalan dgn kekasih kita." Ucap Harry memecahkan keheningan."No Haz. Aku tidak ikut kalian. Pasti Sarah akan marah padaku." Ucap Liam putus asa.
"Kau harus meminta maaf padanya Li. Apapun masalahnya, pasti akan ada cara menyelesaikannya. Didunia ibi tidak ada yang tidak mungkin." Ucap Harry.Liam mengangguk. Lalu, kami semua beranjak untuk tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
18 [Discontinued]
FanfictionSo kiss me where I lay down My hands press to your cheeks A long way from the playground I have loved you since we were 18 Long before we bought are the same thing To be loved and to be in loved